Part 1

1.4K 106 47
                                    

-Kita benar-benar hanya sebatas ini?-


Saat ini, Gita dan Andis sedang menunggu Lia dan Giska dari kantin membeli minuman. Pelajaran olahraga benar-benar membuat mereka menghabiskan banyak tenaga.

"Dis, akhir-akhir ini gue perhatin lo sering duduk dekat jendela, ngeliatin apa sih? Tembok?" 

"Ha?" Andis kelabakan, ia tak menyangka Gita memperhatikannya.

Akhir akhir ini Andis sering melihat ke tembok berharap bisa melihat Alka. Alka sangat jarang berada di sekolah membuat Andis sedikit merindukannya.

"Nggak kok, gue cuma ala-ala drakor aja ngeliat ke luar jendela," bohongnya.

"Dis, gak usah bohong, gue tau lo nyariin kak Alka kan?"

"Anjir, tau dari mana lo?"

"Eh bener? Gue nebak doang sih."

"Ga lucu ish," kesalnya.

"Lo sering cerita soal kakel unreal, lo pikir gue sebodoh itu sampe gak tau yang lu ceritain itu kak Alka?"

Andis merutuki dirinya yang tidak bisa menyembunyikan ketertarikannya pada Alka.

"Jangan kasih tau siapa-siapa apalagi Lia, dia kenal kak Alka soalnya, malu gue," ucap Andis dengan pipi semerah tomat.

"Bukannya malah bagus? Lia bisa langsung deketin lo sama tuh kakel."

"Gak, gue mau usaha sendiri, gak mau jalur orang dalem."

"Emang bisa?" Tanya Gita

"Bisa apa?" Tanya Lia tiba-tiba muncul diikuti Giska di belakangnya yang menenteng beberapa jajan.

"Bi-bisa mati. Iya, materi marathon bener-bener bikin gue mau mati. Minggu depan udah pindah materi kan?" Ucap Andis kelabakan, untung saja otak cerdasnya cepat menemukan alasan yang masuk akal.

Gita menggeleng melihat tingkah temannya itu.

"Iya, tapi minggu depan lompat jauh, males banget main pasir-pasiran," ucap Lia sambil menyodorkan minuman ke Andis.

"Eh iyaa juga sih." Andis menerima minumannya.

"Btw kalian udah milih ekskul?"

"Gue sama Giska rencananya mau masuk paduan suara," ucap Gita

"Iya sih, suara lo berdua bagus. Kalo lu Dis?" Tanya Lia

"Gak tau, tapi dari semua ekskul kayaknya gue milih teater deh soalnya gak ada acara latihan fisik yang berat, takut asma gue kambuh."

Mereka mengangguk setuju.

"Kenapa gak OSIS aja?" Tanya Giska

"Belum berani, nanti aja kalo udah kelas 11."

"Teater sabi sih, lo bisa masuk bagian nulis naskah, Lo kan jago nulis."

"Iya, rencananya sih gitu. Kalo lo Lia mau ekskul apa?" Tanya Andis.

"Basket sih, tapi takut banget gak lolos huhu."

"Pasti kepilih, lo jago anjir kalo olahraga mah kecil buat lo." Gita menyemangati

"Semangat kita!" Teriak Lia.

"Yee lebay, udah ah mau ke kooperasi dulu, ngadem." Andis beranjak dari tempat duduknya dan melangkah ke kooperasi.

"Ikuut, mau sekalian beli topi, topi gue ilang abis dipenjem Galang," sahut Gita

"Kenapa gak suruh Galang aja yang ganti?"

CRUSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang