Part 13

926 95 20
                                    

Di tenda, Andis tak hentinya tersenyum mengingat kejadian di bus sore tadi. Alka tertidur dan menyandarkan kepalanya di bahu Andis, gadis itu kaku dan sibuk menenangkan detak jantungnya yang menggila.

"Senangnya baru kerasa sekarang," ucapnya tak berhenti tersenyum.

"Sumpah Dis, gue takut banget liat lo kayak gini, Lo beneran gak ketempelan hantu penunggu bus sekolah kan?" Tanya Gita

"Ish mana ada!"

"Ada! Mending Lo pake jaket terus keluar, asik banget tau pada maen gitar sama cerita-cerita." Gita keluar duluan tak ingin menunggu Andis.

Andis membongkar tasnya mencari jaket, ia tak sengaja menemukan kotak obat lengkap beserta alat uapnya.

"Perasaan gue gak masukin ini deh," gumamnya.

Ia berasumsi bahwa Uminya lah yang memasukkan kotak obat tersebut mengingat sifat Uminya yang terlihat cuek namun perhatian akan hal kecil.

Gadis itu tersenyum dan memakai sweeter abu-abu oversizenya kemudian ikut bergabung bersama Gita, Giska, Agil, dan Galang.

Andis memperhatikan Galang yang bermain gitar dan Gita yang menyanyi kecil. Gadis itu tersenyum, ini suasana yang ia impikan, bercanda, bernyanyi dan bertukar cerita sampai larut.

"Gabut banget, pacaran yuk, Git," celetuk Galang.

Pletak!

Gita reflek menjitak kepala Galang

"Sumpah gue merinding sebadan," ucap Gita mengelus kedua lengannya

"Gitu amat Git. Yaudah temen lo aja," ucap Galang sambil mengelus kepalanya

"Lo gak usah ngadi-ngadi, Giska dah punya pacar," ucap Gita.

"Temen lo yang satunya." Galang mengedipkan matanya ke Andis

"Gue bukan temennya Gita," ucap Andis cepat

"Kok gitu sih, Dis. Pacaran sama gue aja 3 hari, ntar kalo nyaman dilanjut, gimana?" Ucap Galang.

"Buset, keliatan banget ngenesnya," ucap Gita

"Kenapa? Cemburu Lo? Yaudah ayok pacaran!" Ucap Galang sedikit ngegas

"Cangkemmu!"

"Kenapa? Seksi ya?"

"Tuh, Gil, kandangin temen lo biar gak ganggu manusia lain," ucap Giska asal.

"Sini Lang, masuk kandang, kurr kurr kurr," ucap Agil menirukan suara ayam

"Lo kira gue ayam?" Sewot Galang.

"Loh, emang bukan?" Ucap Agil sok polos.

"Gue pergi dulu deh, ntar kalo ayamnya udah dikandangin baru gue balik," ucap Andis segera meninggalkan Galang yang tidak terima dikatain ayam.

Andis melangkah di tempat pembakaran jagung. Kosong, sebab semua sudah mendapatkan jagungnya, hanya ia yang belum. Andis segera menyalakan api dan membuat bara kemudian membolak-balikkan jagung yang sudah ditusuknya.

Tiba-tiba terlintas kilasan adegan saat Alka bersandar di bahunya. Andis tersenyum malu.

"Si Andis emang gak bisa dibiarin sendiri, kerasukan Lo lama-lama, Dis," ucap Gita yang sedari tadi mengikuti Andis

"Mikirin apa sih?" Tanyanya

"Kak Alka," jujurnya

"Gimana? Ada kemajuan?" Tanya Gita antusias

Gadis itu tersenyum kecut.

"Sejujurnya gue gak tau, kak Alka kek tarik ulur gitu," jelasnya.

"Kak Alka bisa suka sama gue gak?" Sambungnya

CRUSH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang