Haiyyieee sebelum lanjut ke cerita boleh ikutin rumus ini? Boleh dong...
Follow+komen+vote= kalian support cerita ini
Oh ya kalo ada yang salah tolong di koreksi aja jangan sungkan yaa biar tau kesalahannya dimananya. Bilang aja langsung "NOM SALAH NIH WOI" gitu. Satu lagi!
Jangan jadi siderr okeiiiJaehyun baru saja sampai di lobby apartemennya. Ia langsung menuju unitnya untuk beristirahat setelah berjalan jalan dengan Taeyong.
Saat di depan pintu ia melihat sosok pria yang tengah berdiri seperti menunggu Jaehyun.
"Nyari si—Renjun?" Ujar Jaehyun
"Kak hisk kak gua butuh lu gua mau cerita sama lu" melihat Renjun yang menangis sesegukan ada rasa kasian hati Jaehyun kepada Renjun. Tapi ia ingat ia tak mau kesempatan dirinya kepada Taeyong hilang.
"Sorry Jun gua ada urusan"
Renjun menarik lengan Jaehyun "gua hisk mohon sama lu"
Mau tak mau Jaehyun terpaksa membawa Renjun kedalam apartemennya. Ya dari pada ia dikira yang tidak tidak oleh tetangganya saat Renjun tengah menangis.
"Ada apa?" Tanya Jaehyun
Renjun langsung memeluk Jaehyun begitu erat. Jaehyun berusaha melepaskan pelukan itu. "Jun lepas bisa gak gak usah kaya gini?"
"Kakak berubah semua orang berubah" ujar Renjun
"Gua butuh tempat cerita kak"
Jaehyun menormalkan wajahnya ia berusaha bersikap lembut terhadap Renjun "gini gini lu cerita aja gua dengerin tapi gak usah kaya gini"
"Kenapa? Kenapa lu jadi kaya gini?! Lu gak kaya gini sebelum lu kenal Taeyong!" Kesal Renjun
Jaehyub masih menahan amarahnya. Ia sangat kesal jika Renjun membanding bandingkan dirinya dengan Taeyong "apa kak Taeyong orang yang sekarang lo prioritasi hah?! Mana janji lo dulu!"
Jaehyun hanya bisa menghela nafasnya "Taeyong pacar gua sekarang Jun wajar gua kaya gini"
"Tinggalin kak Taeyong! Gua mau lu yang dulu bukan yang sekarang!"
Jaehyun berusaha mengontrol emosinya. Ternyata benar Renjun benar benar menyebalkan "lah hak lu apa? Nyuruh gua ngatur gua?"
"Gua masih suka sama lo kak gua masih sayang"
Renjun menangkup pipi Jaehyun. Menghadapkan wajahnya dengan wajah Jaehyun. "Liat gua gua tulus sama lu!"
Renjun berusaha mendekatkan wajahnya dengan wajah Jaehyun. Jarak mereka semakin menipis. Renjun juga ingin mengecup bibir Jaehyun.
"KAK JAEHYUN!" Teriak seseorang
*****
Taeyong yang baru saja sampai di kost an miliknya. Ia mencari makalah yang ia bawa "perasaan tadi ada ah. Astaga kayanya ketinggalan diapart kak Jaehyun deh" ujar Taeyong
Mau tak mau Taeyong bergegas menuju apartemen milik Jaehyun. Taeyong juga sudah tahu pin apartemen Jaehyun. Karna Jaehyun sangat mempercayakan Taeyong sekarang.
"Tadi berapa si lupa 34211" ujar Taeyong sembari menekan tombolnya
"Kebuka"
Taeyong memasuki apartemen tersebut
Degh!
Betapa terkejutnya Taeyong melihat Jaehyun dan Renjun sedang berciuman. Jantungnya seperti berhenti berdetak.
"KAK JAEHYUN!" Teriak Taeyong
Jaehyun menoleh ke arah Taeyong. "Taeyong tunggu gua bisa jelasin ini gak kaya yang lu kira!" Jaehyun mengejar Taeyong yang hampir saja keluar.
"Dengerin gua dulu Yong"
Renjun ikut menghampiri Taeyong "kak udahlah" ujar Renjun sembari menarik tangan Jaehyun "lepas!"
Taeyong menangis sejadi jadinya sembari meninggalkan mereka berdua. "Semua ini gara gara lo Renjun! LO BISA GAK SI PERGI DARI HIDUP GUA?!" Ujar Jaehyun kesal
Ia meninggalkan Renjun begitu saja dan mengejar Taeyong. Jaehyun berlari mengejar Taeyong yang sudah berjalan di trotoar menuju halte bis.
Grep!
"Dengerin gua dulu lu salah paham Yong"
Taeyong mengibaskan tangan Jaehyun "salah paham hah? Jelas jelas lo ciuman sama dia! Mau lu apa lagi si hah?! Janji lu yang dulu di depan kak Yuta mana! Lu gak ada abisnya nyakitin gua?! Dikata gua gak cape kak ! Lu gak ngakuin gua lu lebih milih dia lu lebih percaya dia"
"Tapi yo—"
"Cukup kak! Lu gak usah ngejar gua , gua cape gua muak!" Taeyong menghempaskan lengan Jaehyun dan pergi menuju zebra cross untuk menyebrang
"Sial gak boleh gua kek gini. RENJUN GILA ANJING!" Jaehyun mengejar Taeyong melewati penyebrang jalan
Akan tetapi dari arah kanan dirinya mobil melaju dengan sangat cepat. Lampu penyebrangan juga sudah mulai merah.
Duar!
Benturan itu terdengar jelas sekali. Taeyong membalikan badannya dan melihat darah yang bercucuran di hadapan mobil putih.
Jantungnya berdetak sangat kencang. Ia segera menghampiri korban kecelakaan itu yang telah di kerumuni oleh banyak orang.
Matanya terbelak kaget. Jaehyun! Jaehyun dirinya sudah terkapar lemah yang di lumuri darah di sekitarnya.
"AMBULAN TOLONG PANGGIL AMBULAN!" Teriak Taeyong sembari mendekat ke arah Jaehyun
"Dek jangan deket deket" ujar salah satu warga
"Dia pacar saya. Pacar saya pak tolong panggil ambulan" lirih Taeyong
Perlahan mata Jaehyun mulai gelap. Ia hanya melihat bayang bayang Taeyong yang kini mulai menghilang.
"Maaf" ujar Jaehyun tanpa suara tapi masih bisa terbaca oleh Taeyong.
"Kak... ayo bertahan jangan tinggalin gua kak gua salah kak ayo bertahan!" Taeyong terus mengusap pipi Jaehyun.
Air mata Taeyong berjatuhan melihat Jaehyun yang kini di hadapannya sudah tak berdaya. Salahnya tentu saja. Salah dia yang menyebabkan Jaehyun tertabrak.
"Kak ayo bertahan. Kak jangan tinggalin gua"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVE {JAEYONG}
FanfictionBXB WARNING! " please let me go Jaehyun, kalo lu masih suka sama mantan lu biarin gua pergi"