Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.
Happy Reading (◕દ◕)
"Hyung."
"Siapa lo?" Tanya Haruto.
"Gue? Minhyun, kenalin hyung nya Renjun. Hwang Minhyun yang paling tampan dan cerdas." Pede Minhyun.
"Ih najis." Ledek Haruto.
"Jadi maksud pilihan ketiga kalau kami belum temukan dalang sebenarnya dengan batas waktu yang ditentukan berarti kita semua bakalan mati gitu?!" Tanya Hyunsuk.
"Yah gitu." Balas Minhyun.
"Waktunya berapa?" Tanya Jaehyuk.
"Lima hari 24 Jam." Ucap Minhyun.
"Lima hari 24 Jam? Enam hari dong?" Tanya Yedam memastikan.
"Iya."
"Tau gitu lo bilang aja enam hari dodol! Katanya tadi cerdas!" Kesal Doyoung.
"Berarti lumayan cepat astaga." Pikir Junkyu.
"Jadi gimana nih?" Tanya Hyunsuk melihat ke sahabat-sahabat nya.
"Voting dulu dong biar adil." Kata Renjun.
"Gue pilih ketiga aja deh, kelihatan seru tuh." Ucap Junghwan.
"Gue ikut yang pilihan banyak." Ucap Jeongwoo.
"Gue pilih yang aman alias pilihan pertama." Ucap Yoshi."Gue juga sama." Sahut Mashiho dan Yedam.
"Gue ikut Junghwan." Timpal Haruto.
"Haru lo mau mati apa?!" Kaget Wonyoung.
"Yah kan menarik Wony gue tersayang." Haruto cengengesan.
"Dua orang milih pilihan pertama, tiga orang milih ketiga. Jeongwoo netral. Terus Jaehyuk, Hyunsuk, Junkyu, Jihoon, Doyoung? Kalian semua gimana?" Tanya Renjun sembari menatap kelima pemuda itu.
"Em gue yang aman." Kata Jaehyuk.
"Gue pilih yang ketiga deh, ada Jaehyuk yang pintar. Lagian tempat ini nggak besar-besar amat jadi gampang nyarinya." Sahut Jihoon.
Jaehyuk menatap Jihoon tajam.
"Gue sama dengan Jihoon hyung." Ucap Doyoung.
"Kalau gitu yang ketiga aja." Final Hyunsuk.
"Oh jadi kalian mau yang menarik yah? Oke, sekarang permainan yang sesungguhnya dimulai. Batas waktu kalian enam hari untuk mengungkapkan siapa sebenarnya yang ada dibalik permainan ini dengan petunjuk yang kalian temukan, jika gagal kalian tau sendiri kan akibatnya." Renjun dan Minhyun tersenyum mengerikan.
"Ada yang mau bertanya sebelum gue dan hyung gue keluar dari sini?"
"Kalau misalnya kami sudah tau siapa pelakunya sebelum enam hari gimana? Misalnya empat hari gitu sudah dipecahkan." Ucap Jaehyuk.
"Kalau tebakan kalian benar, kalian menang dan kalian boleh membunuh kami berdua beserta pelakunya. Kalau nggak mau bunuh juga diizinkan saja." Ucap Renjun.
"Ada lagi nggak?" Tanya Renjun.
"Kalau misalnya ada orang yang tau pelakunya tapi nggak beritahu yang lain gimana? Contohnya seperti pengkhianat gitu, dia mau bersekutu sama pelakunya untuk bisa bertahan hidup dan nggak beritahu siapa pelakunya ke yang lain." Junghwan tiba-tiba bertanya membuat semua yang di ruangan menatapnya aneh.
"Gue nggak ngerti maksud lo bocah. Yang gampang aja bahasanya." Balas Minhyun.
"Gue juga." Timpal Renjun.
"Maksud gue itu kalau misalnya ada orang berkhianat dan bersekutu sama pelakunya. Dia nggak akan beritahu siapa pelaku sebenarnya dengan syarat tertentu gitu misalnya biarin dia hidup sendiri di akhir permainan atau yang lain." Jelas Junghwan.
"Lo mau lakuin itu Hwan?" Tanya Mashiho.
"Nggak, cuma nanya doang apa salahnya."
"Curiga gue sama lo." Gumam Mashiho yang masih didengar Yedam.
"Lebih baik lo nggak nanya begituan Hwan, nanti lo bisa dicurigai loh." Bisik Haruto.
"Diam aja deh lo." Balas Junghwan.
"Kalian berdua kenapa?" Tanya Jeongwoo melihat ke Haruto dan Junghwan.
"Nggak papa." Balas Haruto.
"Kalau misalnya ada yang begitu sih nggak apa, menguntungkan untuk pelakunya dan kami berdua. Apalagi kalau dia orangnya cerdas dan pintar, mantap untuk dijadikan sekutu." Jelas Renjun.
"Sudah nggak ada yang bertanya kan? Gue dan Minhyun hyung pergi dulu yah. Sampai ketemu lagi." Pamit Renjun diikuti Minhyun di belakang nya.
"Ah gue beritahu satu hal lagi." Renjun berbalik lagi.
"Dua pembunuh masih tetap ada sembari kalian mencari petunjuk itu. Jadi tetap berhati-hati yah."
"Kalian semua nggak ada yang berpikir untuk berkhianat kan??" Tanya Hitomi dengan wajah khawatir.
"Tenang aja noona, gue setia kok sama lo." Balas Jeongwoo.
"Iya gue juga. Lebih baik hati-hati sama orang yang mengajukan pertanyaan begitu tadi ke Renjun. Dia yang patut diawasi." Sindir Doyoung.
"Maksud lo gue hyung?! Apa salahnya sih bertanya?! Gue kan cari yang aman aja kalau misalnya ada yang berkhianat! Kita nggak tau isi hati orang lain, bisa aja disini sudah ada yang memikirkan usulan gue tadi." Bentak Junghwan sambil menatap Haruto.
"Lo natap gue? Kenapa? Curiga?" Tanya Haruto to the point.
"Merasa banget lo, tapi bagus deh. Gue memang curiga sama lo." Ucap Junghwan dan pergi dari ruang istirahat.
"Sensi bener Junghwan. Nggak seperti biasanya." Bisik Jeongwoo ke Yedam.
"Hmm.""Haru lo nggak akan begitu kan?" Tanya Wonyoung ke Haruto.
Haruto menatapnya.
"Menurut Wony gue orangnya gimana?" Haruto bertanya kembali.
"Baik dan ganteng ditambah suka gombal dan jahil." Balas Wonyoung.
Haruto terkekeh mendengar jawaban polos Wonyoung.
"Percaya sama gue. Gue nggak akan khianati pacar gue sendiri, lo kan tau gue itu nggak bisa jauh dari lo."
Wonyoung mengangguk.
"Gue duluan kalau gitu. Lo hati-hati disini dengan Hitomi noona. Kalian berdua jaga diri yah, gue pasti akan menangkap pelakunya."
Sekali lagi Wonyoung mengangguk.
Haruto pergi dari ruang istirahat setelah mencium hidung Wonyoung seperti yang biasa dia lakukan ketika di sekolah.
"Yang mau ikut gue siapa?" Tanya Hyunsuk.
"Gue dan Jaehyuk." Jihoon mengajukan diri.
"Lah gue juga?" Bingung Jaehyuk.
"Iya, lebih bagus kalau lo ikut kami soalnya lo pintar sedangkan gue dan Hyunsuk terlalu tolol."
"Sadar diri dia." Celetuk Mashiho.
Junkyu dan Jeongwoo sudah tertawa sedangkan Yoshi menahan tawanya. Yedam tetap tenang dan Doyoung hanyut dengan pikirannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find and Kill☑️ | Treasure feat Iz*one
Misterio / Suspenso"Ini dimana? Ini bukan rumah lo kan Doy??" Kaget Jaehyuk. "Masa sih?? Gue lihat dulu keluar." Kata Doyoung. "Loh kok kita semua ada di hotel tengah hutan?" Doyoung ikut kaget. "Lari dan temukanlah orang yang kalian sayangi. Tapi berhati-hati lah kar...