part 04

1.6K 266 45
                                    


Satu unit mobil mewah berhenti ditempat yang jaraknya sedikit jauh dari sekolah. Mobil itu bisa saja berhenti didepan gerbang sekolah langsung namun Jisoo menolak diantarkan sampai sana dan malah memilih menghentikan mobil disini.

Krystal turun dari mobil mengikuti Jisoo yang juga turun. Jisoo turun dikarenakan sudah sampai tujuan sementara Krystal turun untuk berpindah posisi ke kursi kemudi. Tadi Jisoo lah yang mengendarai mobilnya sekalipun Krystal tidak meminta.

"Jisoo apa kepalamu tidak merasa sakit memakai Beanie?" Tanya Krystal memastikan. Luka dikepala Jisoo masih belum sembuh bahkan masih diperban.

"Ini lebih baik daripada mengundang perhatian orang-orang dengan perban dikepalaku." Jawab Jisoo enteng tidak suka menjadi pusat perhatian.

"Jika ada sesuatu hubungi aku ya." Pinta Krystal lebih terdengar seperti perintah.

"Ah sial aku kehilangan ponselku." Ucap Jisoo menyadari ponselnya hilang tepat dihari ia terkurung di gudang.

"Kau ceroboh sekali." Ejek Krystal melipat kedua tangannya didada.

"Coba dicari dulu kalau masih belum ketemu kita beli baru." Kata Krystal gamblang seolah-olah uang bukanlah masalah.

"Krys kau sudah sangat memanjakan Karina, aku berterimakasih untuk itu." Jisoo tersenyum mendekat lalu mengusap rambut Krystal. Hal itu membuat Krystal terdiam membisu.

"Aku tidak terlalu membutuhkan ponsel, biarkan saja." Tolak Jisoo tidak ingin merepotkan temannya.

"Bagaimana caraku menghubungimu bodoh!" Krystal sedikit menendang kaki Jisoo untuk menyembunyikan rasa gugupnya tadi.

Jisoo mengelus kakinya yang ditendang Krystal tadi, dia tidak marah malah menyengir seperti bocah idiot.

"Aku pergi ya." Ujar Krystal setelah melirik arloji dipergelangan tangannya.

"Kalau sempat kabari aku melalui ponsel Karina." Pamit Krystal kemudian masuk mobil.

"Hati-hati dijalan jangan ngebut." Jisoo menunduk supaya bisa melihat Krystal didalam mobil.

Gadis yang dijuluki ice princess itu tersenyum merespon perhatian Jisoo padanya. Mobil mewah kembali melaju membelah jalanan, Krystal tidak bersekolah ditempat yang sama dengan Jisoo.

Begitu tahu Jisoo sekolah, dia langsung menawarkan diri untuk mengantar Jisoo dikarenakan jalur sekolah mereka satu arah dan jika ada kemungkinan dia juga menawarkan diri untuk menjemput. Jisoo diam memperhatikan sampai mobil Krystal tidak terlihat lagi dipandangannya.

Jisoo berjalan dengan tenang menuju sekolah yang tidak jauh lagi didepan mata. Meskipun dihari pertama mengalami kejadian buruk bahkan dia sudah menjadi incaran para perundung sekolah sama sekali tidak membuat nyalinya ciut.

Langkah kaki Jisoo tiba-tiba berhenti mendadak akibat ada seseorang datang dari samping menyodorkan paper bag tepat dimukanya.

"Buatmu." Kata Jennie yang sudah menunggu kedatangan Jisoo daritadi.

Jisoo tidak menggubris lebih memilih melanjutkan perjalanannya kembali. Dia tidak mau berurusan dengan Jennie apalagi meladeni perundung.

"Aku sedang berbicara padamu." Jennie mengikuti langkah kaki Jisoo.

"Hei kau tuli ya?" Kesal Jennie mendapati Jisoo tidak meresponnya.

Seharusnya Jisoo merasa terhormat karena sudah ditunggu oleh orang cantik dan juga kaya seperti dirinya tapi ini apa dia malah mengabaikan keberadaan Jennie selayaknya tidak terlihat.

Bila kedapatan Jennie menunggu orang lain itu tidak lain tidak bukan adalah untuk membully mereka ataupun memberikan perintah. Berbeda dengan Jisoo, dia malah memberikan Jisoo sesuatu.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang