part 08

1.6K 252 37
                                    


Seorang gadis cantik tertawa sambil menarik satu tangan gadis cantik seumuran dengannya yang ikut tertawa juga melihat kelakuan lucu kekasihnya. Tidak lupa juga dia mengambil rekaman video mereka, didalam video hanya tangan dan suaranya saja yang terekam namun ia tetap merasa bahagia sedangkan gadisnya terlihat seutuhnya.

"Jisoo.."

Senyuman manis tadi kian memudar bersamaan dengan sigadis melepaskan tangannya secara perlahan-lahan dari pegangan tangan Jisoo.

Jisoo terkejut melihat perubahan dalam diri kekasihnya dia kembali memegang tangan sang gadis namun tidak bisa ia sentuh karena transparan.

Si gadis berlari meninggalkan Jisoo dengan perasaan berat, ia merasa sakit harus meninggalkan orang yang dicintainya dalam waktu dekat.

Merasakan kebahagiaan apa harus sesingkat ini?

"Hei.."

Jisoo mengejar kekasihnya sekalipun tidak bisa menyentuhnya tapi ia bisa melihat sosok kekasih teramat ia cintai dengan jelas.

"Jangan tinggalkan aku!"

Jisoo berlari sambil berteriak memohon. Si gadis melihat kebelakang sembari mengulurkan tangannya berharap Jisoo bisa menggapai dan mencegahnya pergi. Akan tetapi seperti ada sebuah tali pengikat yang menariknya dan memaksanya untuk segera pergi meninggalkan dunia ini.

"Jisoo.." Air mata tumpah dipeluk matanya.

"Berbahagialah." Ucap sigadis tersenyum di detik-detik terakhir.

"Tidak! Kau kebahagiaanku, jangan pergi!" Raung Jisoo menangis.

"Aku mohon tetaplah disini." Pinta Jisoo penuh harap sambil menatap bayangan kekasihnya yang kian menghilang.

Dia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mempertahankan kekasihnya untuk tetap bertahan disini bersamanya. Jisoo merasa payah dan selalu menyalahkan dirinya sendiri yang tidak tahu apa-apa, begitu bodohnya.

"Jisoo!"

Melihat Jisoo kesakitan sambil menangis dalam tidurnya membuat Krystal memegangi tangannya dengan perasaan cemas.

"Tidak apa-apa, tenanglah Ji." Bisik Krystal lembut berharap ini bisa membantu Jisoo untuk tenang.

"Tidak ada yang terjadi dan tidak ada yang pergi meninggalkanmu." Krystal masih terus mencoba membisikan kata-kata penenang.

"Aku disini." Ucap Krystal mengusap rambut Jisoo.

Bagaikan sebuah mantra, setelah mendengar perkataan Krystal membuat Jisoo menjadi tenang dan kembali tidur seperti semula.

Gadis bermarga Jung itu merasa lega melihat Jisoo tidak lagi merasa gelisah dalam tidurnya. Kemudian Krystal menghapus air mata Jisoo lalu mengecup lama kepala Jisoo sebagai bentuk rasa sayangnya.

Krystal merapikan selimut Jisoo dan kembali duduk. Ia melirik jam yang menunjukkan pukul tiga dini hari.

"Mimpimu seburuk itu ya?" Krystal melihat Jisoo dengan tatapan sedih.  Melihat bagaimana takutnya Jisoo tadi ikut membuat Krystal kepikiran.

"Apa ini masih berhubungan dengan dia?" Duganya setelah teringat kalau Jisoo memiliki kenangan buruk dimasa lalu.

****

Nayeon menghempaskan keras tubuh Rose ke dinding membuat gadis pemilik marga Park itu mengaduh kesakitan. Dia tidak tahu apa kesalahannya dan diapun juga merasa tidak berbuat salah sampai harus diperlakukan begini dipagi hari.

Sewaktu tiba di sekolah Nayeon sudah menariknya menuju belakang sekolah secara paksa. Ia pikir hanya berhadapan dengan Nayeon saja namun dugaannya salah, disini sudah berdiri Winter dan juga Giselle bahkan Ningning ikut serta kali ini.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang