part 26

1.2K 212 53
                                    


Krystal kerumah Jisoo dengan membawa bahan-bahan kue yang diperlukan. Dikarenakan Krystal tidak tahu pasti apa saja bahan kue tersebut alhasil dia membeli banyak bahkan, ada juga bahan yang tidak seharusnya ia beli.

"Kak Krys kedatanganmu mengejutkanku tapi belanjaan ditangan kaka lebih membuatku terkejut." Ungkap Karina begitu melihat Krystal datang kerumahnya.

Meski begitu Karina tetap menyambut hangat kedatangan ice princess itu. Dia juga membantu Krystal membawa barang belanjaannya dan Krystal berterimakasih karena itu.

"Kak Ji berhenti membasuh wajah bodohmu itu dikamar mandi. Ada kak Krystal disini." Karina sedikit berteriak memberitahu Jisoo tentang kedatangan Krystal.

Mendengar teriakkan Karina yang mengatainya bodoh membuat Jisoo menggerutu dikamar mandi. Adiknya itu memang tidaklah berprilaku sopan tapi akan berbeda bila bersama Krystal dia akan menjadi sosok yang manis.

"Sudah berapa lama dia dikamar mandi?" Tanya Krystal seraya melirik kamar mandi yang masih tertutup rapat.

"Jika dihitung dari sekarang sudah ada hampir dua jam kak." Karina menjawab.

Krystal mengernyitkan dahi bingung mengapa Jisoo betah berlama-lama berada dikamar mandi.

"Ayolah kak keluar temui kak Krys. Aku tahu kaka bersedih tapi apa pantas kaka mengabaikan orang yang tidak bersalah." Kata Karina mendekat didepan pintu kamar mandi.

Krystal tahu Jisoo belum merasa baik-baik saja dan masih kepikiran dengan masalah tadi. Tentang Jennie yang entah bagaimana bisa membuat Jisoo murung seperti ini tapi Krystal sangat yakin kalau kue pemberian Jisoo tidak dimakan Jennie serta ada hal lain yang sekiranya bisa melukai hati.

"Kau terlihat lebih mencemaskan Krystal daripada aku?"

Begitu pintu kamar mandi ia buka, Jisoo langsung menanyai hal itu pada Karina. Terdengar seperti kakak yang sedang cemburu melihat adiknya lebih perhatian pada orang lain.

"Tidak ada satupun hal yang bisa ku cemaskan darimu kak. Aku tidak mau kak Krys menunggu kakaku yang bodoh ini terlalu lama." Ujar Karina kembali mengatai Jisoo bodoh alhasil satu sentilan mendarat di kening Karina.

"Akh.. Kak Ji kenapa melakukan kekerasan padaku." Protes Karina menyentuh keningnya.

"Hukuman buatmu karena tidak berlaku sopan padaku." Kata Jisoo enteng lalu berjalan mendekati Krystal yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua.

"Kau habis memenangkan undian ya?"

Jisoo melihat belanjaan Krystal dan memeriksanya satu persatu. Sementara Krystal masih diam tersenyum memperhatikan wajah cantik Jisoo.

"Bahan-bahan kue dan bahan entah apa ini. Astaga Krys kau ingin membuat apa mengapa sebanyak ini." Heran Jisoo pada temannya yang dianggap boros telah berbelanja secara berlebihan.

"Aku tidak tahu bahan apa saja yang digunakan, untuk menghemat waktu aku membeli semua ini. Daripada nanti kekurangan bahan." Krystal berkata tanpa beban membuat Jisoo terperangah menatapnya.

"Kau kan bisa menghubungiku dulu Krys." Tukas Jisoo tidak menerima alasan Krystal.

"Dimana ponselmu? Aku sudah menghubungimu bodoh." Sahut Krystal menatap galak Jisoo.

"Dia memang bodoh kak, bahkan aku tidak yakin dia mengetahui dimana letak ponselnya." Ditempat duduknya Karina ikut serta memojokkan Jisoo.

"Karina tidak ada yang mengajakmu berbicara." Ketus Jisoo menatap adik durhakanya itu dan Karina terlihat tidak peduli.

"Ji, kau kehilangan ponselmu lagi?" Tanya Krystal penuh selidik.

"Ponsel.. Ponselku.. Aku menchargernya." Dalih Jisoo kikuk menciptakan kebohongan, sejujurnya dia tidak tahu dimana terkahir kali ia meletakkan benda pipih itu.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang