part 33

1.1K 163 30
                                    


Krystal tiduran berbantalan lengan Jisoo, usai adegan memalukan mereka diketahui oleh tuan Jung keduanya langsung menuju kamar. Sesampai dikamar, Jisoo lebih dulu mererebahankan diri dan diikuti Krystal kemudian.

Mereka saling menatap dengan bibir selalu tersenyum, sesekali Krystal tampak tersipu malu. Jisoo jadi semakin menggoda ice princess itu, berujung dengan ia mendapatkan cubitan kecil diperutnya.

"Jisoo."

Jisoo menoleh menunggu kata-kata yang dilontarkan Krystal selanjutnya. Kemudian Krystal perpindah posisi, meletakkan kepalanya didada Jisoo.

"Ada yang ingin aku minta darimu. Mungkin permintaanku ini terlalu berat, namun aku ingin kau bekerja keras demi bisa memenuhinya. Dan.. maafkan aku meminta hal ini." Pinta Krystal terdengar sungguh-sungguh. Membuat Jisoo mulai sedikit paham akan situasi.

"Apa yang ingin kau minta dariku Krys? Katakanlah." Tanya Jisoo ingin tahu.

Krystal tampak ragu dan terlihat begitu hati-hati. Jisoo tersenyum seraya mengusap rambut Krystal, bermaksud meyakinkan Krystal untuk jangan takut mengatakannya.

"Aku tahu kau sangat mencintai Jennie sampai sekarang, mungkin juga untuk selamanya. Mengingat dalamnya perasaanmu serta bagaimana caramu memperlakukannya. Aku juga tahu Ji, kau masih kesulitan untuk melupakan Jennie dan tersiksa dengan situasi sekarang." Pergerakan tangan Jisoo mengusap rambut Krystal terhenti mendengar perkataan Krystal.

Melihat respon yang ditunjukkan Jisoo, membuat Krystal jadi sangat yakin dengan apa yang ia sampaikan ini adalah suatu kebenaran.

"Jisoo, kau sedang bekerja keras memaksakan hatimu untuk bisa menerimaku, kau juga berusaha belajar mencintaiku meskipun itu terasa sulit. Kali ini aku sangat memohon pada kesabaranmu, jangan mudah menyerah dalam melakukannya." Krystal berharap kalau Jisoo akan bersedia.

"Teruslah belajar, selama apapun itu tidak aku permasalahkan dan aku akan menunggu saat dimana kau benar-benar mencintaiku." Krystal berucap demikian tanpa berani melihat Jisoo. Ia tak kuasa apabila melihat tatapan keberatan Jisoo akan permintaannya.

"Krys.." Jisoo buka suara setelah hening sejenak.

"Aku tidak mengelak, semua yang kau katakan itu adalah benar. Aku masih sangat mencintai Jennie dan.." Jisoo sengaja mengantungkan kalimatnya.

"Saat ini aku memang sedang memaksakan diri juga hatiku untuk menerima kenyataan." Akuinya jujur tak ingin berdalih, Krystal memejamkan matanya mendengar pengakuan Jisoo. Terasa menyakitkan untuk ia denger dan ia ketahui.

"Apa kau tahu Krys? Jika kita tidak bisa menikah dengan orang yang kita cintai maka menikahlah dengan orang yang tulus mencintai kita. Perasaan akan datang dengan sendirinya, aku sedang mencoba menerapkan itu untuk diriku sendiri." Jisoo berucap menatap Krystal.

"Sangat bodoh bila kita tidak mencintai pasangan kita sendiri apalagi jika kita sudah membangun rumah tangga bersama." Lanjutnya tidak ingin menyerah sebelum memulai. Apapun hasil akhirnya ia akan tetap bertanggung jawab pada keluarganya nanti bersama Krystal.

"Maafkan aku Ji, perasaanku ini membuatmu terbebani. Aku hanya ingin kau memberikanku kesempatan." Jisoo tersenyum merespon perasaan bersalah Krystal.

"Aku begini karena aku tahu kau orang yang bisa dipercaya dan pantas diperjuangkan." Ungkap Krystal mengatakan penilaian terhadap sosok Jisoo.

"Haha aku merasa malu kau begitu memujiku Krys." Jisoo terkekeh lalu satu tangannya menyentuh wajah Krystal.

"Begitu juga denganmu, kau lebih pantas diperjuangkan."

Pipi Krystal merona mendengar pernyataan Jisoo ditambah dengan senyuman manis Jisoo, sungguh membuat jantunnya menggila.

"Terasa aneh bila kita begini, biasanya kita sering mengejek satu sama lain." Kikuk Krystal menjaga jarak demi keamanan jantungnya, terlihat ia malu-malu bermesraan dekat bersama Jisoo.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang