part 35

946 167 77
                                    


Yang belum vote part sebelumnya, harap divote dulu ya dan vote part ini juga. Kalo gak ya aku bakal ngilang lagi agak lamaan 🙏

*

*
Jisoo berdiri menatap bangun besar dan mewah didepannya bersamaan dengan menutup panggilan telepon. Dikarenakan Krystal tidak kunjung mengangkat panggilan darinya, dia memutuskan menghubungi Irene menanyakan keberadaan Krystal.

Awalnya Irene enggan memberitahu Jisoo dimana keberadaan Krystal, mengingat Jisoo sudah menyakitimu temannya. Namun begitu mendengar suara putus asa Jisoo membuat Irene tak bisa menolak memberitahu.

Secara perlahan Jisoo membuka pagar tinggi didepannya, dia datang kerumah Irene untuk menjemput Krystal. Dengan berat hati, Jisoo meninggalkan Jennie yang tengah tertidur didalam mobil. Tetapi Jisoo menghubungi seseorang untuk menemani Jennie disana.

BUGH.

Ketika baru saja masuk melewati pagar, sebuah pukulan keras menghantam wajah Jisoo. Hingga membuat Jisoo terhuyung kebelakang dengan kepala terbentur pagar besi.

"Keparat sepertimu masih saja punya muka datang kesini!" Geram Seulgi menatap tajam Jisoo. Tampak Jisoo memegang sudut bibirnya yang berdarah.

"Aku tidak ada urusan denganmu." Ujar Jisoo jengah, karena ada penganggu.

"Kau menyakitinya sama saja kau mencari masalah denganku." Seulgi berucap seraya menyandarkan Jisoo kepagar dan menahan leher Jisoo dengan lengannya.

"Kenapa? Kau menyukainya? Tidak lupakan bukan kau sudah memiliki tunangan." Jisoo bersikap santai tanpa mencoba melepaskan diri.

"Brengsek!" Maki Seulgi tersulut emosi dan hendak kembali memukul Jisoo.

"SEULGI HENTIKAN!"

Irene berteriak begitu melihat Seulgi akan memukul Jisoo, bogeman Seulgi berhenti di udara ketika mendengar teriakan Irene. Segera Irene berlari mendekat dan menarik Seulgi untuk menjauhi Jisoo.

"Aku sudah mengatakan padamu, jangan menggunakan kekerasan." Sungut Irene marah pada Seulgi.

"Orang seperti dia memang pantas mendapatkannya." Tukas Seulgi keberatan bila bersikap lunak pada Jisoo.

"Jangan membelanya lagi Ren. Aku mohon cukup Krystal saja yang bodoh  disini. Manusia tidak tahu diri itu akan memanfaatkan kebaikanmu seperti dia memanfaatkan Krystal." Marah Seulgi menunjuk Jisoo dan beralih menatap Irene.

"Tutup mulutmu sialan!" Jisoo mendekati Seulgi, tidak terima dengan tuduhannya. Namun Irene menghalangi dengan berdiri di tengah-tengah.

"Jisoo." Irene menggelengkan kepalanya memberitahu untuk jangan kepancing.

"Jika kau tidak tahu apa-apa sebaiknya diam, tidak usah banyak omong bangsat!" Jisoo melanjutkan perkataannya.

"Aku sangat tahu kau itu manusia tidak tahu diri. Manusia yang suka memanfaatkan perasaan orang lain." Teriak Seulgi menantang Jisoo sekalipun Irene menghalangi.

"Ah aku ragu kalau kau ini manusia. Jika benar manusia kau akan bersyukur karena bisa dicintai dan disayangi oleh orang baik seperti Krystal. Kau lebih terlihat seperti pecundang yang tidak tahu ma.."

PLAK.

Perkataan Seulgi terhenti disaat Irene menamparnya cukup keras, sontak Seulgi atupun Jisoo terkejut. Irene sudah tidak tahan lagi mendengar ocehan Seulgi yang menyudutkan Jisoo.

"Cukup Seul! Hentikan!" Pinta Irene terdengar seperti perintah.

"Ren."

"Senior."

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang