part 16

1.6K 240 166
                                    


Sekedar info ya sewaktu bikin ini aku dengerin lagu dream oleh red cheek puberty. Barang kali aja kalian tertarik buat dengerin pas baca bagian ini hehe. Boleh ya boleh tidak ya, yok lanjut.

****

Irene mengenggam tangan Krystal yang gemetaran sedari tadi untuk menenangkan Krystal. Keduanya tengah menunggu operasi Jisoo yang sedang berlangsung didalam sana.
Dapat Irene lihat temannya begitu sangat mencintai Jisoo dan dapat ia rasakan ada kecemasan besar dalam diri Krystal.

Dan terulang kembali, dia menemani Krystal yang menangisi orang yang sama. Irene tidak begitu mengerti mengapa orang sangat mudah menangis dikarenakan cinta. Secara pribadipun dia sama sekali belum merasakan ada difase tersebut.

"Krys, kamu bisa sakit bila menangis terlalu lama." Irene mengingatkan temannya untuk berhenti menangis.

"Air mata sialan ini masih terus saja mengalir. Aku tidak bisa mengendalikan rasa takutku." Akui Krystal menutup mukanya dengan kedua tangan.

"Operasinya akan berjalan lancar. Bukankah kamu bilang dia gadis yang kuat." Ucap Irene memegang pundak Krystal lalu dielus-elusnya memberikan ketenangan disana.

Krystal langsung menatap Irene setelah Irene mengingatkannya. Irene mengangguk meminta Krystal untuk percaya kalau Jisoo bisa melalui operasi ini dengan baik.

"Mengapa dalam keadaan begini dia masih saja memikirkan orang yang membullynya. Aku tidak habis pikir dan aku ingin marah Rene." Kesal Krystal teringat akan pesan Jisoo tadi sebelum dia masuk ke ruangan operasi.

Jisoo meminta Krystal untuk tidak melakukan apa-apa pada Lisa dan kawan-kawan terlebih karena dirinya. Krystal menolak keras permintaan Jisoo namun akhirnya dia mematuhi dikarenakan Jisoo mengancam tidak mau melakukan operasi bila Krystal menolak.

Usai melakukan operasi kepala lalu dilanjutkan dengan operasi perbaikan hidung. Hidung Jisoo mengalami kerusakan parah, mengharuskannya untuk melakukan operasi. Berkat kekuasaan keluarganya, Krystal berhasil mendapatkan dokter terhebat dalam ahli operasi tersebut.

"Aku menemukannya." Kata Seulgi datang menyerahkan sesuatu.

Krystal menatap Seulgi penuh tanda tanya, apa hal yang dibawa Seulgi kemari. Irene yang mengerti situasi langsung menerima sesuatu itu dan mengucapkan rasa terimakasih.

"Aku ingin tahu apa yang terjadi. Kenapa Lisa dan yang lainnya menyiksa Jisoo. Lalu aku meminta Seulgi kembali ke sekolah mencari tahu alasan dibalik semua ini." Irene menjawab kebingungan Krystal dan melihat barang yang dibawa Seulgi berupa sebuah foto.

"Kalian akan terkejut, terutama kamu Krystal." Ujar Seulgi sangat yakin membuat Krystal penasaran akan foto tersebut.

"Memangnya foto apa?" Tanyanya ingin tahu juga.

"Krys foto ini tidak layak untuk kamu lihat dalam situasi begini. Tapi kau harus tahu supaya tidak salah langkah kedepannya." Irene sependapat dengan Seulgi. Krystal akan terkejut bahkan terpukul melihat foto tidak senonoh antara Jisoo dan Jennie.

Dan secara tidak langsung, Irene juga mengatakan Krystal sudah salah menaruh hati pada Jisoo. Krystal semakin dibuat ingin secepatnya mengetahui foto apa itu. Irene dan Seulgi saling menatap seakan-akan ragu untuk memberitahu.

"Ekspresi kalian berlebihan. Berhubungan deng..."

Krystal tidak bisa melanjutkan kalimatnya akibat terlalu terkejut melihat dua orang didalam foto. Dimana Jisoo dan Jennie berciuman panas di jok mobil depan, Matanya kembali memanas bersiap akan mengeluarkan cairan bening. Sedangkan hatinya terasa diremukan, begitu sakit.

Dengan sigap Irene memeluk tubuh lemas Krystal. Mengerti bagaimana perasaan temannya yang sedang terluka ikut membuat Irene menangis juga. Seulgi langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan perasaan yang sama terluka juga, tidak kuat melihat Krystal yang menangis tersedu-sedu dipelukan Irene.

Love Me Like You Do Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang