Beomgyu sedang mengeringkan rambutnya sambil berjalan ke arah ruang tamu, kemudian menyalakan televisi. Taehyun yang baru saja datang dari dapur, dengan kedua tangannya yang membawa teh hangat serta kue, kemudian meletakkannya di meja dan langsung menghampiri Beomgyu.
"Sini, biar aku yang keringkan." Beomgyu mendudukkan dirinya di sofa, lalu membiarkan Taehyun mengeringkan rambutnya.
"Kue ini rasanya enak. Kau yang membuatnya?" tanya Beomgyu sambil memakan kue yang Taehyun sediakan di meja.
"Tidak. Itu dari tetangga kita, namanya Arum." Beomgyu membulatkan mulutnya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ohh ... Omong-omong, dia juga rekan kerjaku." Taehyun berhenti mengusap kepala suaminya dengan handuk, lalu duduk di samping Beomgyu.
"Dia kerja dibagian apa? Satu ruangan bersamamu?" tanya Taehyun yang melihat Beomgyu sedang fokus mengunyah sambil menatap televisi. Beomgyu hanya mengangguk sebagai jawaban dan setelah itu mereka saling diam.
Taehyun menaruh kepalanya di bahu suaminya. Lantas, Beomgyu merangkul Taehyun agar lebih dekat dengannya. Tak lama kemudian, Beomgyu membuka suaranya.
"Apa kau tidak ingin berbulan madu, Taehyun-ah?" tanyanya. Taehyun mengambil sepotong kue yang berada di meja, lalu memakannya.
"Memangnya mau bulan madu kemana?"
"Kau ingin kemana?"
Taehyun menatap Beomgyu. Mata mereka saling bertemu untuk beberapa saat, tetapi tak lama kemudian Taehyun memutuskan kontak mata antara mereka.
"Aku belum ingin kemana-mana. Aku ikut Hyung saja."
Anggap saja Taehyun sedang bucin. saja Taehyun sedang bucin. Selama Taehyun sudah mendapatkan Beomgyu, ia tidak akan mencari siapapun lagi ataupun kemana lagi, cukup Beomgyu yang berada di sampingnya sekaligus di hatinya.
"Tapi, aku tidak bisa hamil, Hyung," ucap Taehyun tiba-tiba. Beomgyu terdiam sejenak, lalu mengusap pipinya yang membuat Taehyun mendongakkan kepalanya.
"Kita bisa mengadopsi anak, bukan?"
"Iya, aku tau. Tapi bukankah sia-sia kalau kita berbulan madu juga?"
Beomgyu tersenyum ke arahnya, yang membuat Taehyun merasa heran. Beomgyu berkata, "memangnya kau pikir, bulan madu hanya melakukan itu?"
Taehyun mengalihkan pandangannya, menatap ke arah lain. "Iya, aku tau. Aku cuman—"
"Kau ingin? Kita bisa melakukannya sekarang."
Taehyun melotot kaget dan langsung melemparkan handuk bekas mengeringkan rambut Beomgyu tadi tepat di wajah suaminya, lalu menjaga jarak dengan Beomgyu.
Dengan usil, Beomgyu mengalungkan handuknya di pinggangnya, yang membuat Taehyun terseret. Setelah itu, Beomgyu merengkuhnya dan memajukan wajahnya. Napas Taehyun terasa tercekat, karena jarak mereka yang terbilang dekat. Tangan Beomgyu mulai mengusap pipinya dan merambat ke bibir bawah milik Taehyun, mengusapnya pelan.
"Bolehkah?"
Taehyun mengalungkan tangannya di leher Beomgyu, kemudian menganggukkan kepalanya. Merasa diberi kesempatan, Beomgyu langsung melahap bibir Taehyun dan kemudian melumatnya dengan lembut. Mereka hanya berciuman, saling memberi rasa kasih sayang, tidak lebih.

KAMU SEDANG MEMBACA
This is Real?
FanfictionTaehyun sudah jatuh hati kepada Beomgyu sejak lama. Sayangnya Beomgyu tidak menerima cinta sejenis, alias dirinya straight. Pupus sudah harapan Taehyun untuk memilikinya. Saat sedang menyebrang jalan, Taehyun ditabrak oleh mobil ugal-ugalan. Beberap...