Bonus Chapter: 1
•° + ° • ° + ° •
Angin berhembus pelan mengenai wajah seorang lelaki yang sedang mengusap batu nisan di bawah pohon besar. Taehyun menghela napasnya, dan kemudian ia tersenyum ke arah batu nisan yang tertulis nama Ibunya. Sudah empat puluh hari terlewati, Taehyun hidup seorang diri. Kepergian Ibunya sampat membuat Taehyun sedih, tetapi ia berusaha tetap tegar dan kuat saat menghadapi kehidupan. Dirinya itu sudah besar, sudah saatnya untuk mandiri dan menentukan tujuan hidupnya. Setelah itu, Taehyun bangkit dan pergi meninggalkan makam sang Ibu. Taehyun menaiki mobilnya untuk pergi pulang.
"Taehyun!"
Taehyun yang baru saja turun dari mobilnya langsung menoleh ke arah Hueningkai yang sedang menghampirinya. Tak lama kemudian, Hueningkai membuka suaranya.
"Ini, aku sudah menemukan rumah untukmu." Hueningkai menyodorkan brosur ke arahnya. Taehyun mnerimanya, kemudian melihat brosur itu secara menyeluruh, lalu ia menampakkan senyuman di wajahnya.
"Bagus, aku suka. Terima kasih, Kai." Setelah Taehyun menerima brosur itu, kemudian ia menyimpannya di dalam kantong celana. Saat hendak ingin masuk ke dalam rumah, seketika Hueningkai menahannya.
"Apa kau benar-benar akan pindah?" tanyanya yang membuat Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya. Sebelumnya, Taehyun sempat meminta tolong kepada Hueningkai untuk mencarikan rumah yang berada di alamat yang ia inginkan. Rencananya Taehyun akan pindah ke rumah baru, lalu menjual rumah milik Ibunya untuk kehidupan sehari-hari.
"Menurutku, rumah itu terlalu jauh dari sini dan juga kantor. Kau yakin ingin tinggal di sana?" tanya Hueningkai lagi untuk mengingatkan Taehyun agar temannya itu menimang-nimang keputusan.
"Tidak masalah. Aku memiliki alasan lain untuk itu," balas Taehyun. Hueningkai tidak mengerti apa yang dikatakan oleh temannya itu. Kelihatannya Taehyun tidak ingin berbagi, Hueningkai hanya bisa diam dan mengabaikan rasa penasarannya.
Setelah Taehyun sudah mendapatkan rumah yang ia inginkan, dirinya langsung mengangkut barang-barang miliknya ke rumah yang baru. Menata semua barang miliknya seorang diri, lalu dirinya melihat jendela rumahnya yang menampakan rumah tingkat yang memiliki cat berwarna krem, dengan pagar berwarna hitam. Dirinya penasaran dengan penghuni rumah yang letaknya tepat di samping rumahnya. Mengingat waktu sudah malam, akhirnya Taehyun memutuskan untuk tidur.
Pagi-pagi sekali Taehyun sudah bangun, lalu mandi dan juga sarapan seadanya. Taehyun tidak perduli jika rumah yang dipilihnya itu jaraknya lumayan jauh dari kantor, ia hanya perlu berangkat lebih pagi dari biasanya.
Saat Taehyun sedang berkaca sambil merapikan dasinya, kemudian ia melirik sedikit ke arah jendela. Taehyun bisa melihat sepasang suami-istri penghuni rumah itu sedang berada di luar. Mereka saling melempar senyuman, lalu lelaki itu juga memberi kecupan dikening istrinya dengan sayang.
Taehyun sudah mengenali mereka, yakni Beomgyu dan Arum.
Setelah Taehyun melihat Beomgyu berangkat ke kantor dengan mobilnya. Tak lama kemudian, Taehyun keluar rumah menghampiri Arum yang sedang menyapu halaman rumah.
"Kau Arum, kan?" tanya Taehyun yang membuat wanita itu menoleh ke arahnya dengan terkejut, namun tak lama kemudian wanita itu menganggukkan kepalanya.
"Kenalin, namaku Taehyun. Rekan kerja suamimu," ucap Taehyun sambil mengulurkan tangannya, kemudian Arum menerima uluran tangan dari Taehyun sambil tersenyum.
"Iya, salam kenal." Taehyun tersenyum pula ke arahnya dan kemudian Arum membuka suaranya lagi. "kau tinggal dimana? Sepertinya aku baru melihatmu di sini."
"Ah iya, aku tinggal di sana." Taehyun menunjuk rumah yang hampir sama besarnya dengan rumah milik Beomgyu, memiliki cat berwarna putih dan pagar berwarna kuning keemasan.
"Oh, rupanya kami punya tetangga baru," ucap Arum sambil tertawa pelan.
Taehyun terkekeh dan kemudian menatap arum dengan lama, lalu wajahnya sedikit ia condongkan ke arah wanita itu. Mereka terdiam untuk beberapa saat, Arum juga menatapnya dengan tatapan bingung. Tatapan Taehyun melayangkan penuh makna, serta sudut bibirnya yang terangkat sehingga terlihat seringai tipis di wajahnya. Sampai pada akhirnya, Taehyun membuka suaranya.
"Ya, semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik."
Taehyun akan memulai semuanya secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
This is Real?
FanfictionTaehyun sudah jatuh hati kepada Beomgyu sejak lama. Sayangnya Beomgyu tidak menerima cinta sejenis, alias dirinya straight. Pupus sudah harapan Taehyun untuk memilikinya. Saat sedang menyebrang jalan, Taehyun ditabrak oleh mobil ugal-ugalan. Beberap...