This is Real?

1.3K 194 51
                                    

Bonus Chapter: 4

•° + ° • ° + ° •

Hari ini Taehyun sedang membuat kue, tetapi bukan kue biasa, kali ini ia membuatnya dengan special yang pastinya hanya untuk Beomgyu. Taehyun sangat memanfaatkan waktu luangnya saat pagi hari. Ia membuat kue yang berwarna dark choco, lalu di tambah krim serta taburan stoberi asal. Taehyun tidak sendiri, ia ditemani oleh kucing gemuk itu.

"Kau tau? Beomgyu hyung sebenarnya kekasihku, tapi karena wanita sok cantik itu kekasihku jadi kehasut. Wanita itu memang tidak bisa dimaafkan," ucap Taehyun sambil menghias kue. Kucing abu-abu yang sedang berada di atas bangku meja makan miliknya hanya bisa diam sambil memandangnya, seakan sedang menyimak apa yang diucapkan oleh majikannya.

"Wanita itu memiliki tampang yang polos dan juga baik, tetap itu hanya depannya saja. Hatinya tidak serupa dengan luarnya, menjijikan."

Setelah itu Taehyun meletakkan beberapa potongan kue ke dalam piring bersih, kemudian ia sedikit memasukan benda yang warnanya hampir sama dengan lapisan kuenya. Taehyun menyuruh kucing gemuk itu untuk diam di dalam rumah, dirinya pergi ke rumah Arum. Setelah Taehyun sudah memencet tombol belnya beberapa kali, tak lama kemudian Arum membuka pintunya.

"Ada apa?" Taehyun tersenyum dan kemudian memberikan sepiring kue kepada arum sambil berkata, "ini untuk Beomgyu hyung."

Arum menerima kue itu, lalu tersenyum. "Terima kasih, Taehyun, kau baik sekali."

Taehyun hanya bisa tersenyum saat mendengar pujian dari arum. Namun batinnya berkata lain, "cih, dasar wanita."

"Ingin mampir dulu?" tawar Arum yang membuat Taehyun menggeleng dan menjawab, "lain kali saja, aku harus berangkat sebentar lagi."

Taehyun sempat heran, kenapa Arum ingin sekali dirinya mampir ke rumahnya. Memangnya ada apa? Wanita itu ingin pamer foto pernikahan mereka yang dipajang di dinding? Dih!

"Oke, baiklah," balas Arum. Kemudian Taehyun melangkahkan kakinya untuk kembali ke dalam rumah. Dirinya melihat layar komputer sejenak, tangannya memegang stick yang terhubung dengan benda kecil miliknya, untuk mengontrol kemana benda kecil itu harus sembunyi.

"Aku akan memantaunya dari dalam."

•° + ° • ° + ° •

"Aku udah bilang, dia itu cuman teman sekolahku dulu."

"Tetapi sama saja, aku cemburu!"

Saat ini Taehyun sedang memakan popcornnya. Dirinya sedang duduk santai menatap layar komputernya yang menayangkan sepasang suami-istri yang sedang berbincang.

"Jangan hubungi dia lagi, Arum!"

Taehyun menyeringai. Nyatanya konflik yang dialami arum sepele, tetapi memang pada dasarnya Beomgyu yang memang suka membesar-besarkan masalah itu, di dalam mimpinya Beomgyu juga berbuat serupa. Setelah melihat Arum dan Beomgyu bertengkar, mereka tertidur dengan ranjang terpisah.

"Ini lebih buruk dari mimpiku. Ini sangat manis," ucap Taehyun sambil tersenyum puas saat melihat sepasang suami-istri itu bertengkar.

Keesokkan paginya, Taehyun sedang menghirup udara segar di halamannya, hari ini taehyun mengenakan hoodie berwarna biru laut karena cuacanya lumayan dingin. Kemudian ia melihat Arum yang baru saja keluar dari rumah sambil mengendap-endap. Wanita itu mengenakan pakaian formal dengan rok selutut. Tidak biasanya Arum berdandan, serta berpakaian seperti itu. Karena Arum terlihat mencurigakan, akhirnya Taehyun mengikuti wanita itu yang pergi menggunakan taksi.

Saat Taehyun mengikuti taksi itu dari belakang, nyatanya mobil taksi itu berhenti di suatu cafe yang letaknya lumayan jauh dari rumah. Taehyun yakin, pasti Arum ada rencana untuk bertemu seseorang di Cafe itu.

Taehyun mengenakan tudung hoodienya, lalu keluar dari mobil dan memasuki cafe tersebut. Taehyun mengambil tempat duduk di belakang mereka, dengan posisi duduk Taehyun membelakangi Arum, lalu memesan Cappuccino untuk menemaninya. Dirinya sempat melihat Arum bertemu dengan seorang lelaki berambut hitam legam dan juga memakai kacamata. Untuk beberapa saat Taehyun dapat mendengar perbincangan mereka.

"Suamimu terlalu posesif, padahal aku hanya meminta uang denganmu," ucap seseorang yang Taehyun duga suara milik lelaki itu.

"Maka dari itu, jangan menghubungiku hanya untuk meminta uang, Aku tidak memilikinya. Lagipula percuma, kau menggunakannya hanya untuk bermabuk-mabukkan," balas Arum dengan nada malas dan setelahnya lelaki itu menjawab, "tidak usah berbohong. Kau terpaksa menikahi Beomgyu karena dia memiliki banyak harta, kan? Lebih baik kau berbagi uang itu denganku, sayang,"

"Jaga bicaramu, Leon. Aku tulus mencintainya dan maaf, kita sudah tidak memiliki hubungan lagi, jangan memanggilku seperti itu," omel Arum dengan nada suara yang ditinggikan.

Taehyun menyeruput kopi pesanannya, sambil mendengarkan perbincangan mereka. Dirinya dapat menyimpulkan, jika lelaki itu adalah mantan kekasih Arum saat sekolah dulu.

"Tidak! Kau bahkan belum memutuskan hubungan kita," balas lelaki itu karena tidak terima. Arum menghela napasnya kasar, lalu berkata, "aku sudah memintanya sedari awal, tetapi kau tidak pernah mendengarkanku. Sudahlah, aku ingin pergi ke Bidan."

"Untuk apa?" Seketika Taehyun terdiam sejenak, dirinya memiliki firasat yang tidak baik. Namun, saat Arum kembali membuka suaranya, hatinya langsung terasa sakit.

"Mengecek kandunganku."

Setelah itu, Arum bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan lelaki itu di Cafe. Sedangkan Taehyun mengepalkan tangannya, dirinya berusaha meredam emosi saat mendengar perkataan Arum sebelumnya. Saat di rasa sudah tenang, Taehyun bangkit dari duduknya dan kemudian berpindah duduk dihadapan lelaki tadi.

"Kau mau membantuku?" tanya Taehyun yang membuat lelaki itu mengkerutkan dahinya.

"Kau siapa?" tanya lelaki itu kembali yang sepertinya bingung dengan kehadiran Taehyun yang secara tiba-tiba.

"Kau tidak perlu tau," balas Taehyun dengan cepat. Lelaki itu menatap Taehyun dengan tatapan mengejek. "Orang aneh."

Taehyun mendongakkan kepalanya, lalu menatap lelaki itu dengan datar. "Kau butuh uang, kan?"

Lelaki itu terdiam saat Taehyun mengeluarkan lembaran uang yang cukup banyak. Taehyun menyunggingkan senyumannya saat melihat tatapan lelaki dihadapannya tampak tergiur dengan uang yang berada digenggamannya. Dirinya sudah tahu, lelaki itu pasti sangat membutuhkan uang.

"Apa yang perlu aku bantu?"

This is Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang