Chapter 3

2.4K 310 36
                                    

Saat ini Taehyun sedang berjalan-jalan ke Mall bersama Beomgyu. Taehyun tidak peduli dengan sekitarnya, karena menjadi sorotan mata orang-orang karena mereka terlihat mesra saat memilih baju yang sama.

"Sepertinya ini bagus, bagaimana menurutmu, Hyung?" tanya Taehyun sambil menyodorkan piyama couple berwarna kuning. Beomgyu mengangguk sambil berkata, "Bagus."

"Warna biru atau kuning?" tanya Taehyun lagi yang membuat Beomgyu terdiam sejenak. Melihat kedua piyama yang sama, tetapi hanya berbeda warna.

"Sama saja, dua-duanya bagus."

"Pilihin satu, Hyung!"

"Kuning."

Taehyun melihat kembali kedua piyama yang dipilihnya, tampak menimang-nimang antara kedua warna tersebut. Kemudian Taehyun meletakkan kembali piyama warna kuning di rak gantungan baju.

"Warna biru saja. Warna kuning terlalu terang."

Kalau tau Taehyun punya selera sendiri, kenapa harus minta pendapatnya? Untung Beomgyu sayang. Setelah membeli piyama mereka langsung menuju ke mobil dan pulang ke rumah.

Mesranya dimana? Tidak ada.

Beomgyu juga bingung dengan Taehyun. Masalahnya suaminya itu ke Mall hanya membeli piyama, dan juga setiap ditawarkan makan di restoran sampai kedai makan sederhana Taehyun menolak.

"Aku bisa masak, tidak perlu membeli di luar," katanya. Beomgyu hanya menurut dan membawa mereka ke minimarket untuk belanja bahan-bahan makanan sebentar, saat sudah sampai di rumah, Taehyun langsung ke dapur dan langsung sibuk meracik bumbu-bumbu.

Beomgyu menghampirinya, memeluknya dari belakang. Taehyun hanya bisa tersenyum, dirinya mulai membiasakan diri dengan tingkah Beomgyu yang suka tiba-tiba memeluk atau mencium pipinya.

"Besok pagi aku berangkat kerja," ucap Beomgyu. Taehyun yang sedang memotong cabai langsung mengangguk paham. "Akan aku buatkan sarapan untukmu. Mau bawa bekal juga?"

"Boleh."

—| | |—

Keesokkannya Taehyun bangun pagi-pagi, membuatkan sarapan sekaligus bekal untuk Beomgyu. Soal selera Beomgyu, sebenarnya hampir sama dengan dirinya. Hanya saja yang membedakan, dirinya itu tidak terlalu suka pedas. Setelah sudah mempersiapkam sarapan dan juga bekal, Taehyun menghampiri Beomgyu yang terlihat kesusahan memakai dasi.

"Sepertinya aku mulai lupa cara memakai dasi yang benar."

"Tidak masalah, 'kan ada aku."

Beomgyu tersenyum gemas sambil menatap Taehyun, ia menarik dagu Taehyun, lalu mempertemukan hidung mereka, lalu menggeseknya. Membuat lebih muda terkekeh geli dan langsung mendorong bahu Beomgyu.

"Hentikan, geli!" Taehyun memajukan bibirnya, terlihat lucu. Kemudian Beomgyu menarik bangku meja makan, disusul Taehyun yang mengambilkan Beomgyu nasi serta lauk.

"Kau sendirian di rumah, tidak apa-apa?" tanya Beomgyu. Taehyun menganggukkan kepalanya sambil berucap, "selama kau pergi bekerja, aku akan membersihkan rumah dan mungkin aku akan jalan-jalan keluar sebentar."

Beomgyu mengangguk-anggukkan kepalanya. Setelah sarapan selesai, Taehyun membawakan tas kerja milik Beomgyu dan mengikutinya sampai depan rumah. Beomgyu menerima tas miliknya, kemudian menatap Taehyun.

"Jangan lama-lama," ucap Taehyun sambil menatapnya dengan mata berbinar-binar, sangat terlihat tidak ingin di tinggal. Sungguh, Beomgyu ingin sekali memakan Taehyun di tempat, untungnya ia masih bisa menahan diri. Beomgyu menangkup pipi yang lebih muda, kemudian dikecup keningnya dengan penuh kasih sayang.

"Aku tidak akan lama, hati-hati di rumah. Tunggu aku pulang, ya?" Taehyun tersenyum, kemudian mengangguk. Setelah itu Beomgyu pergi memasuki mobilnya, melambaikan tangannya ke arah Taehyun sebentar, lalu pergi.

Taehyun melihat mobil suaminya perlahan pergi dan menghilang dari pandangannya. Senyumannya masih tampak sejak tadi, Taehyun merasa dirinya sedang terbang, ingin meleleh, semuanya terasa manis dan juga romantis.

"Permisi!"

Taehyun mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara, agak menyebalkan. Siapa, sih yang sedang mengganggunya?

"Salam kenal, aku Arum, tetangga barumu yang tinggal di sebelah rumahmu. Ini, ada sedikit kue untukmu."

Taehyun melihat wanita yang sedang berada dihadapannya. Ia memiliki rambut panjang bergelombang dan hitam legam, mata cokelat muda, pipi tirus serta hidung mancung. Taehyun terdiam sejenak, wanita di depannya tampak familiar, tetapi dirinya lupa pernah bertemu dimana.

Taehyun menerima kue dari Arum, kemudian tersenyum ramah ke arahnya. "Terima kasih. Ingin mampir?"

"Maaf, lain kali saja. Aku ada urusan," katanya sambil tersenyum, kemudian pamit pergi. Taehyun masih berusaha mengingat wanita yang bernama Arum tadi, tetapi tidak kunjung ingat, rasanya mengganjal. Taehyun berusaha abaikan dengan kembali memasuki rumah, memulai kegiatannya dengan bersih-bersih.

This is Real?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang