Bagian 29 : Strategi

19 6 0
                                    

Leona segera berjalan untuk mendekat ke arah Emily.

"Apa kau tidak tidur?" tanya Leona tiba-tiba dengan duduk di sebelah Emily.

Emily yang mendengar hal itu sedikit tersentak.

Ia hanya tersenyum dengan menatap Leona.

"Tidak, bagaimana denganmu?" tanya Emily berbasa-basi.

"Aku telah tidur tadi. Oh iya, kenapa kau masih di sini? Bukankah, besok pagi kau harus melakukan tugasmu?"

Emily kembali menatap langit yang gelap di atas sana.

"Kau benar, tetapi ... aku tidak bisa tidur. Aku hanya ingin melihat bintang yang terlihat sangat kecil ini. Di gelapnya malam, bintang bintang ini mau bersinar untuk menghiasi langit. Terlihat sangat indah bukan?"

Leona mengikuti arah pandang Emily untuk menatap langit.

Senyumnya terukir sangat jelas di wajah cantik Leona.

"Kau benar. Emm ... Emily! Aku memiliki sesuatu untukmu ... tetapi, aku tidak menunjukkannya sekarang."

Emily berhasil di buat kepo oleh Leona.

"Ha?" tanya Emily dengan ekspresi muka cengo.

"Ada busur panah yang sangat hebat di istana ini. Busur itu mencari pemilik untuk di luncurkan di medan perang nanti. Jika kau bersedia, apa kau mau menjadi pemiliknya?"

Mendengar soal busur, kedua mata Emily segera berbinar.

"Mana?!"

"Mungkin besok aku akan menunjukkannya. Dan, ada satu senjata lagi yang belum menemukan pemiliknya."

"Apa itu?"

"Belati," jawab Leona membuat Emily menggercap-gercapkan kedua matanya.

"Kelihatanya, Axel hebat dalam hal itu. Kau tau? Dia sangat hebat saat melempar sesuatu. Jika menyuruhya melempar belati untuk mengenai lawan, kelihatannya ia akan maju."

"Bagus," jawab Leona dengan tersenyum kembali.

"Emily, apa kau mau melihat bintang lebih jelas lagi? Aku tau di mana tempatnya," lanjut Leona dengan menggebu-gebu.

Emily yang mendengar itu menatap Leona dengan mata yang berbinar.

"Di mana?"

"Ikut aku!" ucap Leona dengan menarik tangan Emily untuk menuju suatu tempat.

Koridor istana saat ini sangatlah sepi.

Hanya terdapat para prajurit yang berjaga.

Langkah kaki yang mulai menaiki sebuah tangga berhasil membawa mereka ke suatu tempat.

Leona segera membuka pintu dan melihatkan sebuah tempat yang banyak memperlihatkan pemandangan atap istana.

Mereka saat ini berada di atas menara.

Kanan kirinya terdapat atap-atap.

Namun, jika hanya ingin melihat bintang, itu semua tidak terlalu menjadi masalah.

Dengan tatapan terpukau, Emily mengembangkan senyumnya.

Ia benar-benar suka melihat bintang-bintang ini.

"Bagaimana?" tanya Leona dengan tersenyum.

Dengan mulut yang masih ternganga, Emily benar-benar kehabisan kata-kata.

Entah mengapa mata Emily mulai berkaca-kaca.

Dengan cepat, ia segera memeluk Leona dengan sangat erat.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang