Bagian 44 : Dari Leona Untukmu

17 11 2
                                    

Semua bandit kali ini berhasil terbunuh tak tersisa.

Sedangkan, Naga Ruvaiss yang telah menyerang pasukan Gaxiven saat ini juga telah meratakan semuanya.

Jubah Leona yang berwarna merah hati mulai melayang saat dirinya berada di udara.

Cincin pemberian mendiang ibundanya juga terlihat menyala.

Leona mulai turun saat mengetahui di mana posisi Frederick.

Kedua tangannya mulai memutar-mutar pedang dengan sangat profesional.

Senyum devilnya mulai muncul saat itu juga.

Mata yang terlihat sayu ini mulai menatap Frederick.

“Hey! Hey! Hey! Mau kemana kau?” tanya Leona membuat Frederick terjatuh.

Leslie yang tiba-tiba membidik Leona dengan anak panah sangat tidak terlalu berefek di tubuh Leona saat ini.

Leona mulai mencabut anak panah yang baru saja mengenai lengannya ini.

“Selagi tidak beracun, mungkin tak apa. Lagi pula, aku tak merasakan sakitnya,” ucap Leona dengan menatap tajam ke arah Leslie.

“Rasa sakit anak panah yang menusukku tak sebanding dengan rasa sakit yang menggoresku selama ini,” lanjut Leona dengan tersenyum kecut.

Mata pedang yang ia pegang di sebelah kanan saat ini mulai menatap ke arah Leslie.

Leona segera mengarahkan pedangnya ke arah kanan, saat itu juga tubuh Leslie mulai terlempar sesuai arah pedangnya.

Dengan masih menggunakan tangan kanannya juga, ia mulai memutar pedangnya.

Kaki yang mulai menginjak bagian perut Frederick, membuat pria itu mengeluarkan keringat dingin.

“Atas nama Aeckland, Kota Rosewell saat ini kembali ke tangan kami! Peperangan berakhir dan kamilah yang menang!”

JLEB!

“AAAARRGGHH!!!”

Leona tahu. Ini pasti sangat sakit.

Tetapi, ia tak peduli.

Ia membutakan perasaannya membuat dirinya berhasil melakukan ini semua.

Tanpa membutuhkan waktu yang sangat lama, Leona segera menarik pedangnya yang telah berlumur darah dari sang pemimpin ini.

Kakinya segera turun dari perut Frederick.

Ia berjalan kembali mendekat ke arah tiga naga tersebut.

Kepala tiga naga itu mulai tertunduk di hadapan Leona dengan memberi sebuah tanda hormat.

Gadis itu pun juga membalas mereka semua dengan kepala yang tertunduk.

Dengan menggunakan kain jubah, ia mulai merobek bagian bawahnya dan ia ikatkan kain tersebut di sebuah tombak yang tergeletak di sekitarnya.

Dengan sangat yakin, ia mulai menancapkan bendera kemenangan itu di tanah Aeckland.

Dirinya berhasil mengakhiri ini semua.

Perisai yang semula mengelilingi medan perang segera sirna.

Tiga naga itu mulai berubah menjadi gumpalan asap dan kembali ke asalnya.

Kemenangan telah ia dapatkan.

Nyawa orang-orang terdekat dan para pejuang Aeckland mulai terbayarkan.

Ia bisa mewujudkan tujuan pasukan kerajaan dan juga teman-temannya.

Tak ada yang sia-sia di sini.

Semua berhasil terbayarkan dan Kota Rosewell resmi kembali di wilayah Aeckland.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang