Bagian 1 : Perintah Raja Victor

84 37 15
                                    

Langkah seorang prajurit terlihat sangat terburu buru memasuki ruangan aula istana.

Napasnya yang memburu membuat Victor dan Veronica menatap prajurit itu.

Terlihat tangan kanan prajurit tersebut berada di depan perut dan tangan kirinya berada di punggung.

Dengan sangat sopan, ia mulai menundukkan badannya sekilas dan segera mengatakan tujuannya.

"Lapor, Yang Mulia! Kota Rosewell saat ini sedang di serang! Para penduduk di usir dari kota dan kami berhasil mengevakuasi beberapa penduduk ke dalam Kota Fetava. Laporan selesai!"

Victor yang mendengar itu sontak terkejut.

Tak hanya dirinya, seisi aula bahkan Veronica pun tak kalah terkejutnya mendengar peristiwa ini.

"Siapkan semua prajurit! Kita pergi ke sana sekarang juga!" Victor mulai berdiri dari tempat duduknya.

Ucapan Victor berhasil di angguki oleh prajurit tersebut.

Prajurit itu pun mulai menundukkan kepalanya singkat dan mulai berlalu dari sana.

Semua terlihat terburu buru menyiapkan peralatan perang.

Sang ratu yang seharusnya tetap di istana memutuskan untuk ikut serta dalam perang ini.

Kota Rosewell adalah kota kelahirannya.

Mendengar berita dari prajuritnya membuat ia tak bisa diam saja duduk manis di dalam istana.

Leona melihat seisi istana yang terlihat buru-buru.

Ia nampak kebingungan dengan situasi hari ini.

"Mengapa semua nampak buru-buru?" Leona menatap polos ke arah Richard, pengawal pribadi Leona.

"Kelihatannya akan berperang, ntahlah... aku juga tak tau." Jawaban dari Richard membuat Leona menatap anak laki laki itu dengan pandangan tak percaya.

Ia berlari menuju ruangan ibundanya, berharap jawaban Richard salah.

"Hei! Tunggu!!"

Melihat Leona berlari, ia segera mengejar gadis berumur sepuluh tahun itu.

Langkah kaki Leona mulai menuju ke ruangan sang ibunda.

Ia terhenti di ambang pintu saat mengetahui bundanya telah memakai baju perlengkapan perang dan duduk membelakanginya.

Karena merasa ada seseorang di belakangnya, Veronica mulai memutar badan untuk melihat siapa di sana.

Terlihat putri kecilnya sedang berdiri di ambang pintu dengan menatap dirinya tanpa berkedip.

Senyumannya mulai mengembang, ia segera beranjak dan berjalan mendekati Leona.

Wanita itu mulai menyejajarkan tingginya dengan Leona.

"Kenapa putri Bunda berada di sini?"

Nada yang terucap dari mulut sang ibunda sangat terdengar begitu lembut.

Richard yang tadinya berlari seketika terhenti dan menundukkan kepalanya singkat di depan Veronica.

Veronica hanya tersenyum ke arah Richard, membuat anak laki laki itu membalas senyuman sang ratu.

"B-bunda mau kemana?" Leona ingin memastikan kalau bundanya benar benar tidak ikut berperang.

Sudah diduga jika pertanyaan itu yang akan keluar dari mulut Leona.

Dengan sangat halus, Veronica mulai menjelaskan.

Hal ini juga cukup penting untuk Leona ketahui, maka dari itu Veronica memilih untuk menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang