Bagian 38 : Seekor Naga

20 15 0
                                    

Frederick segera turun dari kudanya. Dengan tangan kosong, ia mulai berjalan mendekat ke arah Victor.

Hal itu berhasil membuat Victor segera turun dari kuda dan berjalan mendekat ke arah Frederick.

Keith yang melihat hal itu tak tinggal diam.

Dirinya segera ikut turun dari kuda dan mengekori Victor dari belakang.

Ternyata, Alexis juga telah berada di dekat Frederick dengan tangan memegang gagang pedang.

“Kita harus hati-hati,” ucap Keith membuat Victor mengangguk.

“Kau tenang saja, kita akan baik-baik saja.”

Victor segera menarik pedang yang telah terlumur darah para bandit tadi.

Frederick yang melihat hal itu hanya tersenyum miring.

Tangan kanannya mulai ia angkat dan tiba-tiba, petir menggelegar begitu keras.

Cuaca yang semula cerah sekarang berubah sedikit redup.

Suara gemuruh tersebut berhasil menyita perhatian Leona, Richard dan lainnya.

Gadis itu mulai menatap ke atas mengamati perubahan cuaca yang sangat mendadak ini.

“Ummm apa ini mau hujan?” tanya Leona membuat Richard menatap gadis itu.

“Ada kekuatan yang segera keluar,” jawab Richard dengan sangat datar.

“Oh ... EH?! Apa itu benar?” Leona menatap Richard dengan penuh selidik.

“Itu!” tunjuk Richard dengan mengarahkan dagunya ke suatu tempat.

Petir yang tiba-tiba menyambar ke bawah membuat Leona membulatkan kedua matanya.

“Ayah!” seru Leona dengan segera berlari.

Petir yang menyambar tadi berubah menjadi sebuah pedang.

Frederick menatap angkuh ke arah Victor.

Alexis segera menarik pedangnya dan bersiap melawan siapapun yang menyerangnya.

“Apakah kita sudah bisa menggunakan kekuatan?” tanya Emily ke arah Axel yang saat ini berada di dekatnya.

“Ntahlah ... aku juga--”

“Sudah!” potong Valeria yang tiba-tiba berada di hadapannya.

“Musuh telah mengeluarkan kekuatan mereka! Hal itu ditandai oleh perubahan cuaca yang sangat mendadak dan gemuruh petir yang luar biasa. Kilatan petir tadi adalah salah satu jenis kekuatan seseorang yang telah di aktifkan kembali,” jelas Valeria membuat Emily dan Axel mengangguk.

Frederick segera mengarahkan pedangnya di hadapan Victor.

Seketika, sebuah kekuatan yang berupa sengatan listrik muncul hendak mengenai Victor.

Dengan sangat santainya, Victor mulai memejamkan kedua matanya.

Kekuatan yang hendak mengenai dirinya terlihat menabrak sesuatu yang sama sekali tidak terlihat.

Seolah-olah terdapat perisai yang melindungi tubuh Victor dari atas hingga bawah dan membuat kekuatan tadi lenyap begitu saja.

Karena musuh telah mengeluarkan kekuatannya, sekarang giliran Victor untuk mengaktifkan kembali kekuatan yang telah lama terpendam.

“Atas ijin tanah Aeckland, saya ... Victor Alberich memerintah Naeldroa untuk segera keluar,” ucap Victor di dalam hati.

Ia segera membuka matanya dan menatap Frederick dengan sangat tajam.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang