Bagian 10 : Tawaran

31 14 1
                                    

Benda yang berada di dalamnya terlihat sangat indah membuat Leona mengeluarkan dari wadahnya dan mencoba untuk mengenakannya di jari manisnya.

Cincin tersebut terlihat sangat cocok di jarinya.

Kedua alisnya bertautan saat mengetahui permata tersebut seperti mengeluarkan kilatan merah secara singkat.

Dengan sangat cepat, ia segera melepas dan menaruh cincin tersebut ke dalam kotak lalu menyimpannya seperti semula.

Karena merasa sangat lelah, ia mulai menuju tempat tidurnya dan segera terlelap di atas kasur yang sangat empuk.

⚔️⚔️⚔️

Cahaya matahari mulai muncul secara perlahan, membuat Calvin membuka mata dan segera terduduk dari tempat tidurnya.

Ia segera bersiap untuk segera membersihkan tubuhnya dan seperti biasa ia akan berlatih pedang dengan Zain.

Calvin adalah pangeran Kerajaan Gaxiven.

Dulu, ia sangat jengkel dengan keputusan ayahnya soal perebutan Kota Rosewell.

Ia bahkan berani membantah keputusan tersebut, namun, karena usianya dulu yang masih berumur sebelas tahun, membuat Frederick tidak mendengarkan pendapatnya.

Maka dari itu, sampai sekarang pun Calvin masih saja sedikit emosi jika mengingat peristiwa itu.

Diusia yang saat ini menginjak umur tujuh belas tahun, ia mendapat kekuatan yang sangat besar.

Dengan kekuatan yang mengalir di tubuhnya, mungkin Frederick akan memanfaatkan kekuatan Calvin tersebut.

Bola mata yang memiliki warna biru laut sangat terlihat indah bagi siapapun yang menatapnya.

Cowok yang memiliki kulit putih bersih itupun segera keluar dan terlihat telah berpakaian dengan sangat rapi.

Lengan kemeja yang berwarna putih telah tergulung hingga siku.

Calvin juga mengenakan jubah kerajaan yang membuatnya terlihat sangat berwibawa.

Dengan langkah lebarnya ia segera keluar dari kamar.

Pintu tertutup secara perlahan. Calvin menarik napas secara dalam-dalam, ia mulai melangkahkan kakinya untuk menuju ruang latihan.

“Calvin?”

Suara itu berhasil menghentikan langkahnya, ia segera menengok ke belakang untuk melihat siapa yang berdiri di sana.

Leslie, seorang Ratu Kerajaan Gaxiven segera berjalan menghampiri Calvin.

Lelaki itu nampak menundukkan kepalanya secara singkat melihat sang ibunda datang menghampirinya.

“Apakah kamu akan berlatih pedang lagi?” tanya Leslie dengan menatap kedua mata milik Calvin.

“Sepertinya begitu, memangnya ... ada perihal apa, bunda?”

Mendengar itu, Leslie segera menghela napasnya.

“Setiap hari kamu selalu berlatih pedang, kapan kamu akan istirahat?” tanya Leslie dengan nada khawatir.

“Mungkin, setelah ayah memberikan Kota Rosewell kepada pemiliknya, aku akan istirahat latihan.”

Leslie menatap putra satu satunya ini dengan pandangan sedih. Ia tahu, pendapat Calvin sangat bertentangan dengan pendapat Frederick.

Bagaimanapun juga, kota itu memiliki dampak positif untuk penduduknya, namun tidak untuk Kerajaan Gaxiven.

“Calvin izin untuk berlatih, permisi,” ucap Calvin dengan menundukkan kepalanya singkat sebelum benar-benar melenggang pergi menjauh dari ibundanya.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang