Bagian 40 : Kekuatan Baru

16 11 0
                                    

Franz tersenyum miring saat dirinya berhasil mengalahkan segerombolan prajurit.

Tanpa di sadari olehnya, terdapat seorang bandit yang tengah memegang belati.

Belati yang diarahkakn ke punggungnya itu berhasil di hentikan saat Axel datang dengan membelah tubuh bandit tersebut.

Mereka berdua segera mengangguk bersama dan pergi meningalkan bandit yang malang itu.

Prajurit yang mencoba menghalangi jalan akan segera di bunuh oleh mereka.

Entah mengapa perasaannya menjadi tak enak sekarang.

Mereka terus berlari hingga akhirnya tak sengaja menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan.

Kedua mata mereka melotot secara bersamaan.

Hati mereka seakan teriris melihat teman-temannya tergeletak di atas tanah dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Darah mengalir begitu derasnya dari tubuh mereka.

Axel yang melihat hal itu segera menatap ke arah Franz.

"Kelihatannya ... kelihatannya para bandit itu mulai menggunakan tak tik mereka yang biasa muncul secara tiba-tiba dan segera membunuh," gumam Franz membuat Axel mengepalkan tangan kirinya dengan sangat kuat.

Luka yang dimiliki oleh teman-temannya itu berupa tusukan di bagian perut dan jantung.

Axel sangat yakin jika beberapa dari para bandit itu pasti menyerang dengan menggunakan cara yang digunakan oleh pasukan Aeckland, yaitu membunuh tepat di area jantung.

Nathan yang telah terluka, kondisinya terlihat sangat menyedihkan.

Tusukan itu sangat terlihat jelas menikam bagian jantung.

Tak hanya Nathan, melainkan Lauren, Valeria, Aline dan Malvin juga mendapat hal yang sama.

Tubuh mereka tergelatak dengan jarak yang tidak saling berjauhan.

"Malvin?" kejut Axel.

Kedua matanya sangat memanas kali ini.

Ia ingin menangis namun hal itu tidak bisa ia lakukan.

Emily, Leona dan Richard yang datang secara tidak sengaja sontak ikut terkejut melihat hal itu.

Lagi dan lagi Emily mendapat kejutan yang sangat menyayat hatinya.

Alisha saja sangat tidak ia relakan.

Dan ini ditambah dengan teman-temannya?

Bahkan hampir semua.

Dengan sangat berat hati, mereka semua segera meninggalkan teman-temannya dan segera melanjutkan tugas.

Para bandit yang mulai menambah membuat mereka semua tak bisa bersedih untuk saat ini.

Memori Emily kembali mengingat momen indah bersama teman-temannya.

Kedua air matanya mulai mengalir.

Dua bandit yang bertemu dengan Emily sangat menemukan nasib sial mereka.

Bandit tersebut berhasil menjadi sasaran Emily.

Dengan sangat ganasnya, ia mulai mengoyak tubuh bandit tersebut tanpa ampun.

"Nyawa kalian harus terbayar. Aku mungkin terlihat seperti gadis bodoh yang selalu berisik. Namun, namun aku sebenarnya tak mau menunjukkan sebuah kesedihan mendalam kepada kalian."

"Sebuah pengorbanan yang terhormat. Terima kasih telah menjadi sahabat terbaikku selama ini. Jasa kalian terus ku kenang hingga detik terakhirku," ucap Emily di dalam hati dengan menikam jantung bandit yang berada di bawahnya.

This is My Territory! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang