"Sasuke-nii"
Hanabi memanggil dengan setengah berbisik. Takut mengganggu tidur siang keponakan gembulnya. Saat ini usia Himawari sudah memasuki bulan kelima. Tidak terasa waktu berlalu dengan cepat. Bayi menggemaskan itu sudah sangat aktif, ia bahkan bisa merangkak kemana saja jika tidak diawasi oleh orang dewasa. Terkadang, para Hyuuga harus kesulitan karena Himawari yang terlalu aktif bergerak kesana-kemari. Terakhir kali—dua hari yang lalu, si bayi menggemaskan ini hampir keluar dari mansion dengan merangkak, untungnya Sasuke yang kala itu baru pulang ke desa dan menyempatkan diri menjenguk si bayi melihatnya.
Mengenai sematan nii yang Hanabi berikan pada Sasuke bukan tanpa alasan. Hubungan antara Sasuke dan Klan Hyuuga bisa dikatakan sangat dekat, mengingat seringnya Sasuke berkunjung dengan maksud menengok Himawari, bahkan sejak Hinata hamil dulu. Karena itu pula, Hanabi mulai memanggil Sasuke sebagai kakak sejak beberapa bulan yang lalu.
"Hn?"
Sasuke hanya membalas Hanabi dengan bergumam pelan. Matanya tidak lepas dari Himawari yang tidur dengan tenang dibalik selimut hangatnya. Satu tangan Himawari menggenggam jari telunjuk Sasuke dengan erat, seolah tidak ingin Sasuke pergi. Pun Sasuke yang membiarkan itu terjadi dan tidak berniat melepaskan genggaman tangan kecil itu dari jarinya.
"Aku ingin bertanya, tapi jangan marah, ya?" Hanabi sebenarnya sudah sejak lama ingin menanyakan hal ini. Karena menurutnya, sesuatu yang akan ditanyakan ini merupakan hal yang sangat meresahkan. Bukan hanya bagi Hanabi, tapi juga bagi orang-orang Klan Hyuuga dan Nakama.
Sasuke mengalihkan tatapannya dari Himawari menuju Hanabi. Salah satu alisnya terangkat, seolah bertanya apa yang ingin Hanabi tanyakan padanya.
"Begini, umm ..." Hanabi berusaha memilah kata yang tepat, agar Sasuke mau menjawab pertanyaannya. Sebenarnya, sudah banyak orang yang menanyakan hal ini, tapi tidak pernah sekalipun Sasuke jawab. "... kau dan Hinata-nee sudah yaa bisa dikatakan dekat. Apa kau punya perasaan khusus padanya?"
Sasuke masih diam meskipun Hanabi sudah menyelesaikan pertanyaannya beberapa detik yang lalu. Bukan hanya Hanabi, tapi sepertinya semua orang terlalu penasaran dengan apa yang Sasuke rasakan pada Hinata.
"Apa itu penting?" Bukannya menjawab, Sasuke kembali melemparkan tanya pada satu-satunya adik Hinata.
Ingin rasanya Hanabi berteriak frustasi, apa menjawab pertanyaannya sesulit itu? Tinggal jawab ya atau tidak, apa sulit?
"Huft ... Begini, Sasuke-nii. Mari kita bicarakan alasan kenapa aku dan semua orang yang mengenal kalian bertanya-tanya tentang hal ini. Pertama, kau dan Hinata-nee sudah bisa dikatakan memiliki hubungan yang cukup dekat bahkan semenjak Himawari masih berbentuk bola tidak jelas di dalam perut. Kedua, hanya kau laki-laki yang bisa mendekati Hinata-nee dan Himawari tanpa membuat bayi itu menangis. Ketiga, kau terlihat cocok saat berada di dekat Hinata-nee dan Himawari, seperti keluarga bahagia. Dan setelah semua hal yang kalian lalui, apa kau menyimpan perasaan khusus pada Hinata-nee atau tidak?"
Sasuke diam, ia juga memikirkan memutar kembali kebersamaannya dengan Hinata dan Himawari selama ini. Dimulai saat Hinata mengandung, hingga Hinata berhasil membawa malaikat gembul ini dengan selamat ke dunia. Ia juga yang mendampingi Hinata mengurus Himawari kecil selama satu bulan pertama—karena setelahnya Sasuke harus kembali menjalankan misi di luar desa dan hanya pulang beberapa hari dalam sebulan.
Jika dilihat sekilas, mereka terlihat seperti suami-istri yang bekerjasama dalam mengurus bayi mereka, Sasuke akui itu. Tapi, ia bahkan tidak tau apakah punya perasaan khusus atau tidak pada Hinata. Selama ini, ia hanya membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya.
"Tentang perasaanku—"
"Hanabi, Sasuke-kun, ayo makan siang dulu." Hinata muncul di depan pintu ruang keluarga di mansion Hyuuga tempat Sasuke, Hanabi dan Himawari berada saat ini. Tanpa wanita cantik itu sadari, Hanabi menjadi lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're not Alone
FanfictionA SasuHina Fanfiction Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto Pair : SasuHina Rate : T+ Genre : Drama, Romance, Family Warning : Crackpair in your areaaa!!! . . . Hidup tidak selamanya akan mulus dan bahagia. Terkadang kita akan menemui duka atau ke...