Melihat Xia yang langsung pergi meninggalkannya begitu saja dan langsung keluar dari kamarnya tanpa pamit, sontak membuat Doyoung dengan cepat langsung mengikuti langkah kaki gadis tersebut.
"Lo mau ke mana?" tanya Doyoung yang mulai menarik pergelangan tangan Xia dengan cepat membuat gadis itu langsung berbalik untuk menghadapnya.
"Bukan urusan lo!" Jawab Xia dengan raut wajahnya yang penuh dengan kemarahan dan berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Doyoung dari pergelangan tangannya.
"Lo nggak boleh pergi! Lo harus tetap di sini sama gue!" Ucap Doyoung sembari berusaha untuk kembali menggenggam pergelangan tangan Xia yang mulai memberontak.
"Lepasin gue! Gue mau pergi dari sini!"
"Nggak! Lo nggak boleh pergi!"
"Gila ya lo? Lepasin gue atau gue bakal teriak!" Ancam Xia sembari terus berusaha untuk melepaskan genggaman tangan Doyoung dari pergelangan tangannya yang semakin mengerat.
"Lo diem dan tetap di sini atau gue bakal nidurin lo lagi!" Balas Doyoung yang justru balik mengancam Xia.
Mendapat ancaman seperti itu, akhirnya membuat Xia dengan terpaksa berhenti memberontak dan tentu saja hal tersebut membuat Doyoung bisa tersenyum lega melihatnya. Dengan segera Doyoung menarik tangan Xia dengan lembut dan menuntun gadis itu untuk duduk di sofa yang ada di ruang tamu appartmentnya.
Doyoung ikut mendudukkan tubuhnya tepat di samping Xia yang hanya bisa diam dengan isakan tangisnya yang masih sedikit terdengar dengan samar. Pemuda itu kemudian membuang nafasnya dengan berat dan mencoba menggenggam tangan Xia dengan lembut.
"Maafin gue. Gue tau kalau gue salah, seharusnya gue nggak gegabah gitu aja." Ucap Doyoung dengan nada bicaranya yang terdengar lembut sembari masih menggenggam telapak tangan Xia.
"Udah terlambat. Semuanya udah kejadian." Jawab Xia dengan nada datarnya.
"Iya, gue tau ini udah kejadian tapi gue mohon maafin gue."
Ucapan Doyoung tersebut sontak membuat Xia langsung mengalihkan atensinya untuk menatap ke arah pemuda itu dengan tatapan tajamnya.
"Maaf? Maaf lo bilang? Apa maaf lo bisa mengembalikan semuanya? Hah?!" tanya Xia yang mulai sedikit emosi dan tentu saja hal tersebut membuat Doyoung hanya bisa terdiam mendengarnya.
Xia langsung menarik tangannya dari genggaman tangan Doyoung dan semakin menatap pemuda itu dengan tajam.
"Kenapa diem? Jawab gue! JAWAB! APA PERMINTAAN MAAF LO ITU BISA MENGEMBALIKAN SEMUANYA? HAH?! APA KESUCIAN GUE BISA BALIK SEPERTI SEMULA DENGAN PERMINTAAN MAAF LO?! AYO JAWAB!!" Teriak Xia yang kali ini semakin marah ketika Doyoung tidak bisa menjawab pertanyaannya dan hanya diam serta terus meminta maaf.
Plak!!
Dengan cepat Xia menampar pipi Doyoung yang masih hanya diam tanpa mau merespon apapun dari ucapan Xia.
Dan lagi Xia hanya bisa menangis terisak sembari menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Hiks.. Bagaimana gue harus ngomong ke orang tua gue? Gimana juga gue harus jelasin ini semua ke pacar gue?" gumam Xia yang sontak membuat Doyoung terkejut bukan main mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh gadis tersebut.
Astaga! Kim Doyoung bodoh! Gimana bisa lo jadi penghancur hubungan orang lain.
***
"HAH?! Tunggu! Tunggu! Gimana hyung maksudnya? Lo-- sama cewek ini--" sungguh Haechan sudah nggak sanggup lagi untuk melanjutkan ucapannya dan hanya bisa melongo sambil menunjuk ke arah Doyoung dan Xia secara bergantian.
Sedangkan Doyoung yang saat ini masih duduk di sebelah Xia tepat di appartmentnya hanya bisa mengangguk dan mengusap kasar wajahnya.
"Itu gue nggak sengaja karena gue salah paham. Gue kira dia sasaeng-nya karena dia bawa kamera milik sasaeng itu." Jawab Doyoung sembari terus mengusap wajahnya dengan sedikit kasar.
"Astaga hyung! Gimana lo bisa seceroboh ini sih? Gimana kalau sampai manager tau?" tanya Jaehyun yang jadi juga ikut memikirkan masalah sahabatnya ini.
"Kalian nggak perlu mikirin masalah ini lagi, karena gue nggak akan menuntut tanggung jawab dia dan gue akan pergi selamanya dari sini. Permisi." Ucap Xia secara tiba-tiba yang langsung berdiri dari posisi duduknya dan mulai akan melangkahkan kakinya.
Tapi sekali lagi dengan cepat tangan Doyoung segera meraih pergelangan tangan Xia dan kembali menarik gadis itu untuk tetap duduk di sampingnya.
"Lo jangan gila ya! Lo nggak akan gue biarin berbuat macem-macem! Lo jangan bikin gue makin menyesal dua kali ya!" Ucap Doyoung dengan tegas membuat Xia kembali memberontak untuk melepaskan genggaman tangan Doyoung.
"Gue nggak peduli! Gue tetep mau pergi dari sini! Gue nggak mau ada urusan lagi sama lo!" Ucap Xia sembari berusaha pergi dari hadapan Doyoung yang masih tetap menghalangi langkahnya.
"Nggak boleh! Lo tetep nggak boleh pergi dari sini! Lo itu bandel banget sih!"
"Lo ini kenapa sih? Gue kan udah bilang nggak akan minta tanggung jawab dari lo! Jadi biarin gue pergi dari sini!" Bentak Xia dengan nada bicaranya yang semakin emosi.
Setelah mengatakan hal tersebut, dengan segera Xia mendorong tubuh Doyoung yang hanya bisa terdiam dan langsung melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari appartment milik pemuda bermarga Kik tersebut.
"Udahlah hyung biarin aja, toh dia juga udah bilang kan nggak minta tanggung jawab. Jadi bukannya lebih enak." Ucap Haechan setelah Xia pergi keluar dari tempat tersebut.
"Ck! Justru itu yang jadi masalahnya. Dia emang nggak minta tanggung jawab tapi dia mau langsung bunuh diri!" Jawab Doyoung yang sontak membuat Jaehyun dan Haechan sama-sama membulatkan kedua bola matanya terkejut.
※ To be Continue ※
Hallo akhirnya akun aku balik lagi dan cerita ini juga bakal update lagi, jangan lupa untuk tetap vote dan comment ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahpahaman yang pada akhirnya membuat seorang Kim Doyoung menyukai dan mulai jatuh cinta pada Xia, sosok seorang gadis yang justru sangat amat membencinya. ※※※ Main Cast : ※ Kim Doyoung ※ Xia ※※※ [BAHASA SEMI BAKU] NC 21+