Xia terlihat terus memberontak ketika Doyoung terus menarik dirinya untuk mengikuti langkah kaki pemuda itu yang ternyata menuju ke unit appartmentnya.
"Lepasin gue!" Ucap Xia sembari terus memberontak.
"DIAM!!" Bentak Doyoung dengan nada tinggi yang sontak membuat Xia berubah menjadi takut.
Raut wajah pemuda itu sudah sangat menegang dan memerah menahan amarahnya bahkan genggaman tangannya di pergelangan tangan Xia juga terasa sangat kuat membuat Xia sedikit meringis kesakitan tapi gadis itu tidak lagi berani untuk memberontak atau sekedar berbicara pada pemuda bermarga Kim tersebut.
Sesampainya di depan unitnya, Doyoung segera menekan tombol password appartmentnya dan langsung kembali menarik pergelangan tangan Xia yang hanya mengikutinya saja tanpa berani untuk memberontak lagi.
Brak!
Xia tampak terkejut sampai harus menutup kedua matanya ketika Doyoung mendorong pintu appartment nya dengan sangat keras, sepertinya pemuda itu benar-benar sangat marah sekarang.
"Akh!"
Xia terlihat meringis ketika Doyoung melempar tubuhnya dengan kasar ke atas kasur, ya kini keduanya sudah berada di dalam kamar milik Doyoung. Pemuda itu langsung mengambil ponselnya di dalam saku celananya dan mengetik nama seseorang pada layar ponsel tersebut, lalu setelahnya pemuda itu menempelkan ponselnya tersebut pada telinga kirinya untuk menghubungi seseorang.
Tut...
Tut...
"Hallo Jaehyun."
"Eoh? Lo di mana hyung? Kalian baik baik saja kan?"
"Hm. Gue baik baik saja, dia juga ada di sini sama gue."
"Ah~ syukurlah kalau begitu."
"Jaehyun, apa lo masih bareng sama cewek itu dan pacarnya?"
"Iya, gue masih bareng mereka. Kenapa?"
"Bisa tolong kasih telpon bentar ke dia, gue mau ngomong."
"Oke hyung."
Tak lama setelah itu Jaehyun memberikan ponselnya pada Yujin dan beberapa detik kemudian terdengar suara cewek menyapa telinga Doyoung yang sudah pasti itu adalah Yujin.
"Gimana? Kalian baik-baik aja kan? Xia nggak terluka kan?" tanya Yujin dari seberang telepon.
Doyoung menatap sekilas ke arah Xia yang hanya bisa menundukkan kepalanya.
"Hm. Kita baik-baik aja, sahabat lo juga aman sama gue meskipun beberapa kali dia maksa banget buat ngelakuin hal bodoh kayak tadi."
"Syukurlah, segaknya Xia masih aman."
"Sebaiknya kalian pulang dulu aja, kalian harus istirahat. Sahabat lo biar di sini dulu sama gue, biar aman dulu nggak mgelakuin macem macem." Ucap Doyoung yang di balas deheman oleh Yujin yang ada di seberang telepon.
"Hm, oke deh. Jagain sahabat gue ya, kalau perlu jangan sampai ada benda tajam di sekitar dia. Gue cuma takut dia masih mikir buat bunuh diri pakai benda tajam."
"Oke noted! Kalau gitu gue tutup dulu teleponnya."
"Oke, inget janji lo! Tanggung jawab!"
Pip!
Setelah menutup teleponnya, Doyoung segera menghampiri Xia yang saat ini sudah dalam posisi duduk di atas kasur milik Doyoung. Gadis itu kali ini hanya bisa diam dan menunduk tanpa berani menatap ke arah Doyoung ataupun berbicara pada pemuda itu.
Melihat hal itu membuat Doyoung kembali merasa bersalah karena sudah bersikap kasar pada gadis itu bahkan sampai membentaknya. Tanpa sengaja pula netra Doyoung menatap ke arah pergelangan tangan Xia yang sudah sangat memerah, sepertinya itu karena perbuatannya tadi. Dengan segera Doyoung meraih pergelangan tangan Xia dengan lembut sembari membuang nafasnya dengan berat seperti ingin mengurangi kadar keemosiaannya.
"Maaf." Ucap Doyoung yang sontak membuat Xia mengangkat wajahnya dan menatap ke arah Doyoung yang saat ini juga sedang menatapnya.
"Maaf karena udah bikin tangan lo sampai terluka kayak gini, maaf juga karena udah ngebentak lo tadi." Doyoung menatap ke arah Xia kali ini dengan tatapan matanya yang lembut dan dengan tangannya mengusap lembut pergelangan tangan gadis itu.
"Gue cuma nggak mau lo ngelakuin hal yang bodoh kayak tadi. Gue emang salah karena udah bikin hidup lo hancur dan masa depan lo rusak, tapi gue udah janji kan sama lo kalau gue bakalan tanggung jawab dan gue serius bakal ngelakuin itu. Ini semua bukan salah lo, tapi ini karena kesalahan dan kebodohan gue jadi gue minta tolong dengan sangat jangan pernah berpikir buat ngelakuin hal bodoh kayak tadi."
"Coba lo pikirin lagi kalau sampai lo bunuh diri gimana dengan kedua orang tua lo? Terus sahabat lo? Mereka pasti bakalan lebih sedih banget dan juga bayangin gimana perasaan cowok lo kalau sampai tau lo bunuh diri? Dia pasti bakalan sedih banget."
Mendengar ucapan Doyoung tersebut sontak membuat Xia kembali memikirkan tentang David, kekasihnya itu. Sosok pemuda yang sangat di cintainya dan yang juga mencintainya dengan apa adanya. Xia kembali terisak kala mengingat tentang kekasihnya tersebut, bagaimana bisa dia melakukan sesuatu yang bahkan menyakiti kekasihnya sendiri yang sudah setia padanya.
Doyoung terlihat mengulurkan tangannya untuk mengusap dengan lembut air mata Xia yang keluar dari pelupuk mata gadis itu.
"Gue mohon jangan ngelakuin hal yang bodoh kayak gitu lagi, gue janji bakalan tanggung jawab." Ucap Doyoung kali ini dengan nada lembutnya.
"Tapi gimana sama pacar gue? Apa yang harus gue katakan sama dia? Dia pasti bakal kecewa banget sama gue."
Doyoung terlihat membuang nafasnya dengan perlahan sembari dengan tangannya yang masih mengusap pipi Xia.
"Nanti gue yang bakal nemenin lo buat jelasin semuanya ke cowok lo. Gue yang bakal tanggung semua resikonya nanti." Ucap Doyoung membuat Xia menatap ke arah pemuda Kim tersebut dengan keningnya yang berkerut.
"Serius?" tanya Xia yang langsung di balas anggukan kepala oleh Doyoung.
"Iya gue serius. Percaya sama gue. Oke?" ucap Doyoung yang penuh dengan keyakinan membuat Xia akhirnya menganggukkan kepalanya.
Doyoung tampak tersenyum melihatnya dan kemudian kembali beralih menatap ke arah pergelangan tangan Xia yang masih memerah akibat ulahnya.
"Maaf juga karena tadi gue udah kasar sama lo sampai bikin tangan lo luka kayak gini." Ucap Doyoung dengan tatapan matanya yang terlihat sangat tulus membuat Xia akhirnya menatap ke arah pergelangan tangannya sendiri yang masih memerah dan di usap dengan lembut oleh Doyoung.
"Dan juga maaf karena tadi udah ngebentak lo sampai bikin lo takut." Sambung Doyoung kembali mengucapkan kata maaf.
Entah sudah yang keberapa kalinya Doyoung mengucapkan kata maaf pada Xia, sedangkan gadis itu hanya menatap ke arah Doyoung yang kali ini juga ikut beralih menatapnya, sampai akhirnya gadis itu mulai sedikit menunjukkan senyuman tipisnya pada Doyoung yang membuat pemuda itu sedikit terpesona dengan senyuman indah milik gadis di hadapannya tersebut.
"Iya, nggak apa-apa." Jawab Xia dengan lembut yang semakin membuat Doyoung mulai jatuh pada pesona gadis itu dan bahkan entah kenapa jantungnya kali ini justru berdetak sedikit lebih cepat dari biasanya setelah melihat senyuman dari Xia yang terlihat sangat indah dan manis di mata Doyoung.
Sampai akhirnya...
Chu~
•
•
To be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]
FanfictionBerawal dari sebuah kesalahpahaman yang pada akhirnya membuat seorang Kim Doyoung menyukai dan mulai jatuh cinta pada Xia, sosok seorang gadis yang justru sangat amat membencinya. ※※※ Main Cast : ※ Kim Doyoung ※ Xia ※※※ [BAHASA SEMI BAKU] NC 21+