- 11 -

465 34 0
                                    

Doyoung tampak tersenyum dengan lebar ketika akhirnya dirinya bisa berhasil menghalangi Xia untuk pulang ke rumahnya dan membuat gadis itu akhirnya mau menginap lagi di appartmentnya.

"Laper nggak? Mau aku buatin makanan nggak?" tanya Doyoung ketika kini dirinya tengah berada di atas kasur dan rebahan di atas paha Xia yang menyandarkan punggungnya di dashboard kasur.

Xia menggelengkan kepalanya. "Nggak usah, nanti malem aku juga mau keluar bentar kok." Jawab Xia sembari memainkan ponselnya.

"Mau ke mana? Katanya nggak jadi pulang."

Xia membuang nafasnya perlahan dan mengalihkan pandangannya menatap ke arah Doyoung yang masih merebahkan kepalanya di atas pahanya.

"Aku mau ketemu David dan kakak ku." Ucap Xia yang sontak membuat Doyoung langsung bangun dari posisinya dan menggelengkan kepalanya.

"Nggak boleh! Kamu nggak boleh pergi! Aku nggak mau ya kamu sampe ketemu sama cowok tukang selingkuh itu." Balas Doyoung yang tentu saja membuat Xia mengernyitkan keningnya bingung.

"Kenapa sih? Kan aku cuma mau ketemu mereka buat minta penjelasan aja ke mereka. Lagian aku juga udah mau mutusin David kok." Jawab Xia sembari membuang nafasnya dengan berat.

Ya, meskipun sebenarnya sangat berat bagi Xia untuk memutuskan hubungannya dengan kekasihnya yang sudah terjalin selama tiga tahun ini, tapi gadis itu harus rela melakukannya. Biarkan saja dia yang mengalah demi kakaknya, toh nantinya juga dia pasti akan di putuskan juga oleh David jika pemuda itu tau tentang kenyataan yang sebenarnya.

Sedangkan Doyoung yang mendengar ucapan dari Xia tersebut sejujurnya merasa sangat bahagia karena setidaknya langkah awalnya untuk menjadi lebih dekat dengan Xia semakin terlihat di depan mata. Doyoung juga hanya bisa menatap lekat ke arah gadis itu dengan raut wajah yang tidak bisa di deskripsikan bagi Xia.

"Kenapa ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Xia ketika melihat pemuda itu tengah menatapnya dengan lekat.

Doyoung hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum dan mengusap lembut pipi Xia.

Cup~

Doyoung mengecup bibir Xia sebentar sebelum akhirnya kembali merebahkan kepalanya tepat di atas paha Xia dan dengan tangannya yang juga memeluk perut gadis itu.

"Aku anterin aja ya?" tanya Doyoung tiba-tiba bahkan kini suaranya sedikit teredam karena wajah pemuda itu yang sangat menempel di perut Xia.

"Nggak perlu, aku perginya bareng Yujin kok. Lagian juga kamu kan nggak boleh asal pergi gitu aja bareng cewek, inget kamu itu idol." Jawab Xia mengingatkan membuat Doyoung hanya bisa mendengus sebal.

"Ck! Menyebalkan! Kalau ada apa-apa cepat hubungi aku ya. Aku sudah memasukkan nomorku di ponselmu." Ucap Doyoung yang kali ini berbalik kembali menatap ke arah Xia.

Sedangkan Xia yang mendengar itu hanya bisa mengganggukkan kepalanya dan terkekeh pelan sembari mengulurkan tangannya untuk menyisir rambut Doyoung dengan lembut menggunakan jemari lentiknya. Entah kenapa Xia juga merasa nyaman melakukan hal seperti ini pada pemuda yang bahkan baru dia kenal sehari.

***

Yujin hanya bisa mendengus sebal ketika kedua netranya menatap ke arah dua orang pasangan yang tengah duduk di hadapannya tersebut. David dan Cloe yang tidak lain adalah kakak kandung dari Xia. Keduanya duduk bersebelahan dan tepat di hadapan Yujin dan Xia yang saat ini duduk bersebelahan.

"Sejak kapan kalian berhubungan?" tanya Xia membuat David dan Chloe hanya bisa membuang nafasnya dengan berat dan perlahan.

"Satu tahun, kami sudah berhubungan selama satu tahun." Jawab David yang tentu saja membuat Xia dan Yujin sama-sama membulatkan kedua bola mata mereka dengan sempurna.

"Kalian udah berhubungan selama itu? Jadi selama satu tahun ini kalian udah selingkuh di belakang gue?" tanya Xia yang hanya di balas anggukan kepala oleh David dan Chloe

"Maaf Xia. Tapi jujur gue udah nggak bisa lagi nutupin perasaan gue ke David. Gue cinta sama dia dan begitupun sebaliknya." Ungkap Chloe sembari menatap ke arah Xia dengan tatapan sendunya.

Sedangkan Xia hanya menatap datar ke arah kakak kandungnya tersebut.

"Dan minggu depan gue berencana untuk melamar kakak lo." Kali ini David yang berbicara membuat Xia sontak mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah pemuda yang duduk tepat di samping kakaknya tersebut.

"Melamar kakak gue? Lo bahkan baru berkencan sama kakak gue satu tahun dan lo mau ngelamar kakak gue gitu aja? Sedangkan selama kita berpacaran tiga tahun, lo nggak pernah ada niat buat ngebahas soal pertunangan ataupun lamaran sama gue."

Tentu saja Xia merasa heran dengan pasangan di seberangnya tersebut, termasuk dengan David. Bagaimana bisa pemuda itu dengan mudahnya mengatakan akan melamar kakaknya begitu saja hanya dengan jarak waktu hubungan mereka yang masih sangat singkat. Bahkan ketika berpacaran dengan dirinya, pemuda itu akan selalu terus menghindar jika di tanya tentang hal serius untuk hubungan mereka kedepannya.

"Sekali lagi maaf Xia, gue harus melakukan semua ini karena kakak lo juga sedang hamil." Jelas David yang sontak membuat Xia kembali terkejut mendengarnya, bukan hanya Xia tapi Yujin yang mendengarnya juga ikut terkejut bukan main sampai harus menutup mulutnya dengan telapak tangannya.

"Hamil?"

David dan Chloe sama sama menganggukkan kepalanya.

"Iya, gue lagi hamil. Usia kandungan gue udah empat minggu dan ini anak-- David."

"Hah?! Tu-tunggu! Gimana bisa? Kalian--" Bahkan Xia sudah tidak mampu lagi untuk melanjutkan ucapannya.

Air matanya yang awalnya tidak akan dia keluarkan, tapi tiba-tiba saja menggenang begitu saja mendesak keluar dari pelupuk matanya. Xia benar-benar tidak menyangka kalau ternyata hubungan kakak dan mantan kekasihnya itu sudah sangat melebihi batas bahkan keduanya sampai melakukan hubungan intim hingga kakaknya itu sudah berbadan dua.

"Kejadian itu terjadi begitu saja, Xia. Kita sama-sama mabuk sampai akhirnya kita melakukannya." Ucap Chloe sembari menatap ke arah Xia dengan tatapan penuh rasa bersalah -mungkin-

"Kapan kalian melakukannya? Dan di mana?" tanya Xia yang sedikit penasaran.

Bukan apa-apa, Xia hanya penasaran saja bagaimana bisa mereka melakukan hal itu padahal mereka juga jarang bertemu bahkan David juga yang lebih sering bersama dengan dirinya.

"Saat pesta ulang tahunmu enam bulan yang lalu di puncak dan tanpa sengaja kita berdua mabuk setelah kalian semua tidur. Lalu kita melakukannya di kamarku." Jawab Chloe yang semakin membuat Xia terkejut dan shock.

Sepertinya gadis itu mulai menyesal menanyakan pertanyaan seperti itu pada kedua manusia di hadapannya ini. Rasa sakit hatinya sudah semakin di puncak, rasanya seperti di hantam oleh batu yang sangat besar dan di tambah dengan tusukan ribuan pedang. Sungguh sangat amat menyakitkan.

Xia membuang nafasnya dengan perlahan dan menatap ke arah mantan kekasihnya serta kakaknya, dengan menahan air matanya akhirnya Xia mengatakan "oke, selamat untuk kalian berdua. David, hubungan kita resmi berakhir dan tolong jaga kakak gue dengan baik. Jangan pernah menyakitinya seperti lo nyakitin gue." Ucap Xia dengan senyuman yang dia paksakan.

"Gue pamit, karena gue juga harus ketemu sama pacar baru gue." Lanjut Xia yang langsung bangkit berdiri dan melangkahkan kakinya untuk meninggalkan David dan Chloe yang hanya menatapnya nanar.

To be Continue

I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang