- 10 -

534 35 1
                                    

"Lo nggak ada acara hari ini? Lo kan idol, emang nggak ada jadwal manggung atau latihan atau apa gitu?" tanya Xia yang sontak membuat Doyoung menggelengkan kepalanya.

"Nggak ada, kita lagi di kasih jadwal libur selama dua minggu ke depan dan ini baru hari pertama." Jawab Doyoung yang hanya di balas anggukan kepala oleh Xia.

"Nanti malem gue mau pergi." Ucap Xia membuat Doyoung menatapnya bingung.

"Lo mau ke mana?"

"Gue mau pulang. Besok gue kuliah." Jawab Xia yang justru membuat Doyoung memberengut kesal.

Entah kenapa rasanya Doyoung sangat kesal dan juga sedih ketika gadis itu mengatakan ingin pulang ke rumahnya. Rasanya dirinya tidak rela jika gadis itu meninggalkannya sendirian dan Doyoung juga merasa ingin sekali terus dekat dengan gadis asing yang baru dia kenal kemarin.

"Bisa nggak lo nggak usah pulang?" tanya Doyoung yang sontak membuat Xia mengernyitkan keningnya bingung.

"Hah?!"

"Iya, lo nggak usah pulang. Lo tinggal di sini aja sama gue." Ucap Doyoung membuat Xia yang mendengarnya sedikit kesal dan langsung memukul lengan Doyoung dengan cukup keras.

"Enak aja! Gue juga punya rumah! Gue nggak mau tinggal di sini lama-lama sama cowok mesum kayak lo!" Jawab Xia membuat Doyoung mempoutkan bibirnya.

"Padahal lo juga suka, sampai terus mendesah waktu punya gue masuk ke--"

Plak!

Dengan cepat Xia menampar bibir Doyoung supaya pemuda itu tidak melanjutkan ucapannya yang terdengar sangat frontal tersebut.

"Mulut lo bisa diem nggak!"

Doyoung sontak mengerucutkan bibirnya ketika baru saja bibirnya di tampar oleh Xia yang juga terlihat mengomel. Tapi jangan salah, justru hal tersebut yang membuat Doyoung tersenyum karena melihat sifat asli Xia yang ternyata juga suka sekali mengomel.

Cup~

"Yak!" Sontak Xia terkejut sampai membulatkan kedua bola matanya ketika tiba-tiba saja Doyoung mencium pipinya.

Sedangkan Doyoung hanya menunjukkan cengirannya kepada Xia yang sudah menatapnya dengan sangat kesal sembari memegang pipinya yang baru saja di cium oleh Doyoung.

"Xia, gue serius lo jangan pulang ya. Lo di sini aja sama gue." Ucap Doyoung yang kali ini memberikan tatapan memohonnya kepada Xia yang hanya mengernyitkan keningnya bingung.

"Mana bisa begitu? Gue juga punya rumah, lagian kita juga nggak ada hubungan apa-apa." Balas Xia kali ini dengan raut wajahnya yang terlihat serius juga.

"Tapi gue nggak mau lo pergi, gue pengen lo tetep sama gue." Ucap Doyoung yang justru membuat Xia mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan pemuda di sampingnya tersebut.

"Gue suka sama lo, Xia." Lanjut Doyoung dengan wajah seriusnya.

"Hah?!" Tentu saja Xia langsung kaget ketika mendengar ucapan dari Doyoung tersebut.

"Lo becanda ya? Jangan ngaco deh! Kita bahkan baru kenal kemarin malam loh."

Doyoung menggelengkan kepalanya. "Gue serius, gue nggak becanda. Gue suka sama lo." Ucap Doyoung membuat Xia justru menggelengkan kepalanya.

"Nggak mungkin, gue yakin lo pasti becanda. Oh! Gue tau lo bilang gitu buat bentuk tanggung jawab lo aja ke gue kan?" tebak Xia membuat Doyoung kali ini yang menggelengkan kepalanya.

Doyoung semakin menatap ke arah Xia dengan tatapan seriusnya dan raut wajahnya seperti seseorang yang sedang memohon.

"Sekali lagi gue bilang, gue nggak becanda. Gue serius suka sama lo. Kalau lo tanya kenapa bisa gue suka sama lo jawabannya ya gue nggak tau, karena perasaan ini muncul gitu aja." Ucap Doyoung membuat Xia hanya bisa terdiam sembari membalas tatapan mata pemuda itu. Memang dapat Xia lihat dari sorot mata Doyoung bahwa pemuda itu tidak sedang berbohong.

"Emang gue akuin awal kita ketemu itu dengan cara yang nggak baik karena kebodohan gue yang salah paham sama lo, tapi saat tadi malam kita melakukannya lagi yang kedua kalinya itu karena gue udah suka sama lo. Gue ngelakuin itu murni karena perasaan suka gue ke lo, bukan cuma sekedar nafsu atau bentuk tanggung jawab gue aja ke lo. Gue tau lo pasti nggak akan percaya sama---"

Chu~

Doyoung terlihat membulatkan kedua matanya ketika tiba-tiba saja Xia mencium bibirnya dengan singkat dan gadis itu tengah tersenyum tipis ke arahnya.

"Gue percaya." Jawab Xia masih dengan senyumannya.

"Heh?!"

Xia tampak terkekeh pelan ketika melihat raut wajah Doyoung yang terlihat kebingungan.

"Iya, gue percaya sama ucapan lo. Tapi maaf bisa kasih gue waktu dulu? Gue nggak bisa langsung ambil keputusan gitu aja apalagi lo tau kan urusan gue sama cowok gue belum selesai." Jelas Xia yang sontak membuat Doyoung menjadi ikut tersenyum dan langsung menganggukkan kepalanya.

"Iya, gue tau. Gue bakal tetep nungguin lo kok." Balas Doyoung kali ini sembari mengecup bibir Xia dengan singkat.

***

"Kamu beneran mau pulang sekarang? Mau aku anterin aja nggak?"

Xia tampak mengernyitkan keningnya ketika tiba-tiba saja Doyoung berbicara dengan dirinya menggunakan kata yang cukup formal, aku dan kamu?

"Doy, lo sehat kan? Lo nggak sakit kan?" tanya Xia sembari menyentuh kening Doyoung yang hanya memutar bola matanya.

Pemuda itu sudah tau alasan kenapa gadis di hadapannya bersikap seperti ini, pasti gadi itu sedang bingung dan merasa aneh karena dirinya yang berbicara dengan menggunakan kalimat yang formal.

"Ck! Gue lagi mau bersikap manis sama lo ya. Tapi lo malah ngerusak suasana." Sebal Doyoung sembari berdecak kesal dan langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kamar yang juga di ikuti oleh Xia.

Di dalam kamar, Doyoung langsung mendudukkan tubuhnya di atas kasurnya dan menyandarkan punggungnya tepat di dashboard kasurnya sembari sibuk memainkan ponselnya. Sedangkan Xia yang melihat hal itu hanya bisa membuang nafasnya dengan perlahan dan segera menghampiri pemuda tersebut.

"Doy, lo marah ya?" tanya Xia yang sama sekali tidak mendapat jawaban apapun dari Doyoung yang masih tetap diam.

"Iya deh gue minta maaf." Lanjut Xia yang masih belum mendapatkan respon apapun dari Doyoung yang justru masih sibuk memainkan ponselnya.

Kenapa jadi Doyoung yang marah? Bukannya seharusnya di sini Xia yang harusnya marah pada pemuda itu? Karena Xia sudah lelah dan ingin cepat pulang, akhirnya gadis itu memilih untuk tidak mau memperpanjang masalah sepele itu dengan Doyoung dan ingin segera pulang untuk istirahat.

"Ya udah deh kalau gitu, gue mau pamit pulang dulu ya." Ucap Xia yang langsung bangkit dari duduknya dan mulai melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Doyoung.

Sedangkan pemuda itu yang melihat Xia sudah melangkah hampir menuju ke arah pintu kamarnya, sontak langsung melompat dari kasurnya dan menarik tubuh Xia serta memeluk tubuh gadis itu dari belakang membuat langkah kaki Xia akhirnya harus terhenti.

"Gue nggak marah kok." Ucap Doyoung lirih sembari memeluk tubuh Xia dengan erat.

"Ya, terus kenapa diem aja?"

"Gue cuma kesel aja sama lo tadi, gue mau coba melakukan hal yang manis dan romantis ke lo tapi sikap lo malah kayak gitu ke gue." Jawab Doyoung sembari mengerucutkan bibirnya dan menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher Xia yang hanya tertawa pelan.

"Lo udah kayak bocah dua belas tahun yang baru kenal sama kata cinta dan pacaran tau nggak sih."

"Biarin aja." Balas Doyoung yang semakin memeluk tubuh Xia dengan erat.

To be Continue

I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang