"WHAT?!"
"Tunggu! Tunggu! Kalian berdua--"
Yujin sontak menghentikan ucapannya ketika dirinya melihat reaksi Xia dan Doyoung yang menganggukkan kepala mereka berdua seolah tau dengan apa yang sedang di pikirkan oleh Yujin saat ini.
"Ya, kita udah memiliki hubungan dan gue akui gue suka sama sahabat lo." Ucap Doyoung membuat Yujin hanya bisa mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.
Tapi tak lama kemudian di detik berikutnya Yujin terlihat mencebikkan bibirnya.
"Lo suka sama sahabat gue atau suka sama tubuhnya sahabat gue aja?" tanya Yujin yang sontak membuat Doyoung membulatkan kedua matanya terkejut.
"Sembarangan banget lo kalau ngomong!" Ucap Doyoung dengan sedikit emosi yang justru membuat Yujin memutar bola matanya dengan malas.
"Gue nggak sembarangan ngomong, gue cuma tanya dan nebak doang." Jawab Yujin yang justru semakin membuat Doyoung berdecak sebal.
"Tapi tunggu! Lo bilang ada hubungan sama Xia. Hubungan macam apa maksudnya? Kalian pacaran?" tanya Yujin yang kali ini membuat Doyoung hanya bisa kembali membuang nafasnya dengan perlahan.
"Nggak."
"Iya!"
Jawab Xia dan Doyoung bersamaan yang justru membuat Yujin mengernyit bingung mendengar jawaban mereka yang berbeda.
"Gimana sih? Jadinya ini kalian pacaran atau nggak? Kok jawabannya beda?" tanya Yujin dengan nada bicaranya yang terdengar sedikit kesal.
"Iya! Kita pacaran!" Jawab Xia dengan mantap yang sontak membuat Doyoung membulatkan kedua matanya dan langsung menatap ke arah Xia yang juga menatapnya dengan senyumannya.
Sungguh Doyoung tidak habis pikir dengan jawaban yang di berikan oleh Xia, dan tentu saja hal tersebut membuat Doyoung mengulum senyumnya.
"Mulai hari ini aku dan Doyoung resmi berpacaran dan aku akan mulai melupakan David." Ucap Xia yang kali ini memeluk lengan Doyoung.
"Ah! Dan satu lagi, untuk beberapa hari ini mungkin aku akan tinggal di sini bersama dengan dia." Sambung Xia yang tentu saja membuat Yujin sontak membulatkan kedua bola matanya terkejut.
"HAH?! Xia, lo gila ya? Lo mau tinggal bareng cowok yang udah nidurin lo?" tanya Yujin yang tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya tersebut.
Xia hanya menganggukkan kepalanya, "lagipula dia kan juga mau tanggung jawab." Jawab Xia dengan entengnya membuat Yujin hanya bisa melongo mendengarnya.
"Ya udah deh terserah lo aja. Gue pusing banget sama jalan hidup kalian." Jawab Yujin sembari menggelengkan kepalanya.
"Udahlah aku mau pulang aja." Sambung Yujin sembari bangkit berdiri dari posisinya.
"Mau di anterin aja nggak? Ini udah jam 9 malem loh." Tawar Xia yang di balas gelengan kepala oleh Yujin.
"Nggak usah. Gue pulang sendiri aja, lagian gue juga udah sering pulang sendiri kan." Jawab Yujin.
"Tapi ini udah jam 9 malem loh. Kalau ada apa-apa gimana? Atau nanti tiba-tiba lo di culik terus di perkosa gimana?" tanya Doyoung yang sontak membuat Yujin mendelik sebal ke arah pemuda Kim tersebut.
"Mulut lo ya! Kalau ngomong suka nggak di jaga."
"Kan gue mau mengantisipasi aja." Jawab Doyoung dengan enteng.
"Sialan lo!" Balas Yujin marah.
"Udahlah gue mau pulang! Bisa gila gue lama-lama di sini!" Sambung Yujin yang langsung meraih tas selempangnya dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari unit appartment milik Doyoung.
***
Doyoung menatap ke arah Xia yang saat ini tengah berbaring di hadapannya sembari tersenyum dan dengan satu tangannya yang mengusap lembut pipi gadis itu yang hanya memejamkan kedua matanya. Terasa begitu sangat nyaman bagi Xia ketika mendapatkan sentuhan lembut pada wajahnya dari pemuda Kim tersebut.
"Makasih." Gumam Doyoung lirih tapi masih sanggup di dengar yang sontak membuat Xia membuka kedua matanya untuk menatap pemuda itu yang juga sedang menatapnya.
Xia terlihat mengernyitkan keningnya bingung.
"Buat apa?" tanya Xia dengan nada suaranya yang terdengar sangat lembut.
"Buat semuanya. Makasih karena kamu udah mau terima aku jadi bagian dalam hidupmu." Jawab Doyoung kali ini dengan ssnyumannya tanpa melepaskan tangannya dari wajah Xia.
Xia tampak membalas senyuman tersebut.
"Bukankah itu memang sudah seharusnya? Dan itu bagian dari tanggung jawabmu kan?"
Doyoung mengganggukkan kepalanya dan masih tersenyum.
"Iya emang bener itu bagian dari tanggung jawab, tapi terlepas dari itu semua ya karena aku emang beneran suka dan sayang sama kamu."
"Tapi aku masih butuh bukti. Aku nggak akan gampang percaya gitu aja setelah apa yang aku alami hari ini." Ucap Xia yang membuat Doyoung menganggukkan kepalanya.
Ya, pemuda itu paham dengan apa yang di maksud oleh gadis di hadapannya tersebut. Sebuah pengkhianatan memanglah sangat menyakitkan apalagi jika yang melakukannya itu adalah orang terdekat kita yang sangat kita sayangi.
"Aku akan buktiin ke kamu kalau aku beneran sayang ke kamu dan bukan hanya sekedar dari tanggung jawabku aja." Balas Doyoung yang di balas anggukan dan senyuman oleh Xia.
Setelahnya Doyoung memajukan wajahnya untuk mencium singkat kedua matanya Xia dan langsung beralih untuk mencium bibir Xia. Bibir merah cherry yang menjadi candu bagi seorang Kim Doyoung. Setelahnya pemuda itu meraih tubuh mungil Xia dan memeluknya dengan erat membuat Xia juga membalas pelukan tersebut dan memejamkan kembali kedua matanya tepat di dada Doyoung.
***
Pagi telah tiba dan cahaya mentari terlihat masuk melalui celah celah jendela kamar seorang pemuda yang kini mulai mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. Pemuda itu terlihat tersenyum tipis ketika matanya menatap ke arah sampingnya di mana ada seorang gadis yang kini juga tidur bersama dengannya dan di tempat tidur yang sama dengannya.
Pemuda itu tak lain adalah Kim Doyoung, dirinya terus tersenyum sembari netranya tidak lepas untuk menatap ke arah Xia yang masih memejamkan matanya dan tertidur dengan pulasnya. Bahkan kini Doyoung mulai memajukan wajahnya dan mengecup bibir Xia dengan singkat yang sontak saja membuat gadis itu menggeliat kecil. Pemandangan tersebut justru membuat Doyoung terkekeh pelan karena merasa gemas dengan tingkah gadis yang baru saja menjadi kekasihnya semalam.
"Nggak sopan banget cium cium." Protes Xia dengan suara seraknya khas bangun tidur sambil masih memejamkan kedua matanya.
"Mau pilih mana? Morning kiss atau--" Doyoung kembali memajukan wajahnya dan kini menuju ke telinga Xia.
"-- morning seks?" Lanjut Doyoung dengan bisikan yang sontak saja membuat Xia langsung membuka kedua matanya dengan sangat lebar.
BUGH!
Xia langsung memukul dada Doyoung dengan cukup keras membuat pemuda itu sedikit meringis.
"Dasar mesum!" Protes Xia yang kali ini langsung membalikkan tubuhnya untuk membelakangi Doyoung yang justru terkekeh pelan melihatnya.
Tapi sedetik kemudian Doyoung kembali membalik tubuh mungil Xia untuk kembali menatapnya dan tanpa basa basi lagi Doyoung langsung mencium bibir manis milik Xia. Hanya sebentar sampai ciuman keduanya terlepas dan Doyoung masih tetap tersenyum dengan manisnya menatap wajah Xia yang terlihat sangat lucu ketika bangun tidur.
•
•
To be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]
FanficBerawal dari sebuah kesalahpahaman yang pada akhirnya membuat seorang Kim Doyoung menyukai dan mulai jatuh cinta pada Xia, sosok seorang gadis yang justru sangat amat membencinya. ※※※ Main Cast : ※ Kim Doyoung ※ Xia ※※※ [BAHASA SEMI BAKU] NC 21+