Doyoung terlihat mengernyitkan keningnya ketika melihat Xia yang kini sudah duduk di hadapannya sembari membawa sebuah koper berukuran medium ke appartmentnya.
"Katanya mau kuliah, kenapa malah ke sini?" tanya Doyoung sembari kedua netranya memperhatikan barang bawaan milik Xia yaitu berupa koper berukuran medium dan juga tas punggung berukuran kecil.
"Nggak jadi, gue udah nggak mood mau pergi kuliah." Jawab Xia dengan wajah datarnya.
"Terus ngapain ke sini?"
"Kenapa? Lo nggak suka gue ke sini? Ya udah kalau gitu gue pergi aja." Ucap Xia yang langsung bangkit dari posisi duduknya dan bersiap untuk melangkahkan kakinya pergi.
Melihat hal itu sontak membuat Doyoung langsung ikut bangkit berdiri dan mencekal pergelangan tangan Xia dan membuat langkah kaki gadis itu terhenti.
"Aku kan cuma tanya, kenapa kamu ke sini? Dan juga kenapa sampai bawa koper begini?" tanya Doyoung dengan nada sabarnya sembari masih mencekal pergelangan tangan Xia.
Xia hanya membuang nafasnya dengan perlahan mencoba meredam emosinya, sepertinya karena bertemu dengan kakaknya tadi membuat emosinya menjadi sangat tidak stabil dan jadi mudah terpancing hanya karena hal kecil.
"Maaf aku jadi kepancing emosi gara-gara ketemu kakak aku tadi di rumah." Jawab Xia dengan nada pelan.
"Aku mau pergi aja dari rumah dan cari penginapan yang deket sama kampus, aku nggak mau tinggal lagi sama kakak aku." Lanjut Xia yang membuat Doyoung membuang nafasnya perlahan.
Doyoung mulai melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Xia dan mulai terulur untuk menangkup kedua pipi chubby Xia.
"Nggak usah nyari penginapan, kamu tinggal di sini aja sama aku." Ucap Doyoung membuat Xia menggelengkan kepalanya.
"Nggak mau!" Jawab Xia yang sontak membuat Doyoung mengernyitkan keningnya bingung.
"Kenapa? Bukannya kamu udah janji kalau mau nginep beberapa hari di sini sama aku."
"Aku berubah pikiran!"
"Kenapa?"
Xia menatap malas ke arah Doyoung.
"Aku nggak mau nginep di sini sama kamu soalnya kamu mesum! Nanti yang ada kamu minta jatah terus sama aku." Jawab Xia dengan tegas yang sontak membuat Doyoung membuang nafasnya dengan perlahan.
Mendengar hal itu sontak membuat Doyoung hanya diam sembari menatap sendu ke arah Xia dan setelahnya Doyoung kembali mendudukkan tubuhnya di sofa appartmentnya sembari menunduk.
"Oke, aku minta maaf kalau emang nggak bisa nahan nafsu ku. Tapi kalau emang kamu nggak nyaman tinggal di sini, ya udah nggak masalah. Kamu bisa nyari tempat yang lebih nyaman." Ucap Doyoung sembari masih menundukkan kepalanya tanpa menatap ke arah Xia.
Sedangkan Xia yang mendengar penuturan Doyoung sontak membulatkan kedua matanya. Niat hati hanya ingin becanda dan mengerjai Doyoung, tapi ternyata justru yang ada pemuda di hadapannya ini menganggap ucapannya itu terlalu serius. Dengan segera Xia langsung ikut mendudukkan tubuhnya tepat di samping Doyoung dan langsung meraih telapak tangan pemuda itu.
"Doy, kamu marah ya?" tanya Xia yang hanya di balas gelengan kepala oleh Doyoung yang masih menunduk tanpa berniat menatap ke arah Xia.
"Nggak kok. Aku nggak marah." Jawab Doyoung pelan.
"Beneran? Aku tadi ngomong gitu cuma becanda kok, nggak serius. Maafin aku." Ucap Xia yang berusaha membujuk Doyoung agar mau menatap ke arahnya.
"Doy, please jangan marah. Aku beneran cuma becanda, nggak serius sama sekali kok." Lanjut Xia sembari menggoyangkan lengan Doyoung dan menatap ke arah pemuda itu dengan sendu.
Doyoung yang mendengarnya sontak membuang nafasnya perlahan dan memutar tubuhnya untuk menatap ke arah Xia yang juga masih menatapnya.
Cup~
"Iya Xia, aku juga serius beneran nggak marah." Jawab Doyoung setelah mengecup bibir Xia sebentar.
"Beneran kan nggak marah? Aku tadi beneran cuma becanda kok." Ucap Xia lagi yang di balas anggukan kepala oleh Doyoung.
"Iya beneran aku nggak marah." Jawab Doyoung sembari tersenyum.
Xia yang mendengarnya sontak ikut menunjukkan senyumannya dan langsung berhambur untuk memeluk tubuh Doyoung yang juga membalasnya.
"Tapi kamu mau nginep di sini kan?" tanya Doyoung yang di balas anggukan kepala oleh Xia.
"Iya, aku nginep di sini. Lagian yang aku bilang tadi itu cuma becanda kok." Jawab Xia membuat Doyoung semakin tersenyum lebar.
※※※
"Kamu nggak jadi pergi ke kampus?" tanya Doyoung sembari menyandarkan tubuhnya di pinggir pintu kamarnya ketika melihat Xia yang mulai membuka kopernya dan meletakkan beberapa baju milik gadis itu di lemari miliknya.
Xia menggelengkan kepalanya sembari kedua tangannya terus bekerja untuk menyusun semua baju-bajunya.
"Mendadak aku males ke kampus. Nanti yang ada aku ketemu mantan pacar aku, udah cukup tadi aku ketemu kakak aku di rumah." Jawab Xia yang sontak membuat Doyoung menghela nafasnya dengan panjang.
"Nanti setelah ini aku cuma mau pergi aja buat ketemu sama Yujin di cafe deket kampus." Lanjut Xia yang di balas anggukan kepala oleh Doyoung.
"Hm. Aku juga sebentar lagi akan pergi ke agensi buat ketemu manager." Ucap Doyoung yang sontak langsung membuat Xia menghentikan kegiatannya dan berbalik untuk menatap ke arah Doyoung yang masih setia berada di dalam posisinya.
"Kamu nggak akan bahas dulu tentang hubungan kita kan?" tanya Xia.
"Ya rencananya sih aku sekalian pengen jujur ke manager tentang apa yang udah aku lakuin dan juga bilang tentang masalah hubungan kita ke manager." Jelas Doyoung yang sontak membuat Xia membulatkan kedua bola matanya dan langsung berjalan ke arah Doyoung.
"Jangan dulu! Jangan bilang dulu tentang masalah kita ke managermu. Cukup beberapa temenmu aja dulu yang tau." Larang Xia sembari menatap ke arah Doyoung dengan sendu.
Doyoung justru mengernyitkan keningnya ketika mendengar ucapan dari gadis di hadapannya itu.
"Kenapa?"
"Please, jangan bilang dulu. Aku belum siap, aku juga masih takut. Kamu tau sendiri kan gimana posisi kita sekarang, kamu seorang idol dan aku cuma seorang mahasiswa biasa."
"Ya terus apa masalahnya? Di sini posisinya aku yang salah dan aku harus bertanggung jawab dengan apa yang udah aku lakuin." Ucap Doyoung yang sekali lagi membuat Xia menggelengkan kepalanya sembari menatap pemuda itu semakin sendu.
"Iya aku tau kamu salah, tapi tolong jangan bilang dulu. Aku beneran belum siap, Doy. Apalagi kalau nanti harus berurusan sama ketua agensi dan media, juga sama fansmu. Aku masih takut." Balas Xia yang membuat Doyoung membuang nafasnya dengan perlahan dan juga sedikit berat.
Doyoung tau apa yang sedang di rasakan oleh gadis yang sudah menjadi kekasihnya tersebut. Gadis ini pasti belum siap dengan segala resiko yang akan dia terima nantinya terutama segala resiko dari para fansnya yang bisa saja akan menghujat atau bahkan mencelakai dirinya.
"Please, aku mohon jangan bilang dulu ya." Mohon Xia sekali lagi membuat Doyoung hanya bisa menarik nafasnya panjang.
"Oke. Oke. Aku nggak akan bilang dulu." Jawab Doyoung pada akhirnya yang sontak membuat Xia tersenyum dengan sangat lebar.
•
•
- To be Continue -
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Sasaeng Fans || Kim Doyoung 🔞 [Upload on KaryaKarsa]
FanficBerawal dari sebuah kesalahpahaman yang pada akhirnya membuat seorang Kim Doyoung menyukai dan mulai jatuh cinta pada Xia, sosok seorang gadis yang justru sangat amat membencinya. ※※※ Main Cast : ※ Kim Doyoung ※ Xia ※※※ [BAHASA SEMI BAKU] NC 21+