nine

45.1K 3.6K 93
                                    

Let me show you love, oh, I don't pretend, yeah


ARDOLPH

Ainsley masih di buat heran dan linglung, ia menatap Ardolph yang tengah mengobrol dengan ayahnya seperti sudah lama kenal. Bahkan keduanya tidak ada rasa canggung.

”Tunggu, ada yang bisa jelasin? Asli aku heran kenapa ayah bisa langsung akrab sama pacar aku.” ucap Ainsley mengalihkan atensi mereka.

”Ayah dan pacarmu itu pernah ketemu saat meeting di perusahaan sayang, waktu itu cerita ke mama. Ayahmu mengharapkan mempunyai menantu seperti Ardolph, eh ga taunya ucapan ayah kamu kenyatan.” sahut mama Ainsley.

Arthur selaku ayah Ainsley, mengangguk membenarkan.
”Waktu rapat perusahaan dan yang mimpin Ardolph, ayah langsung tertarik sama dia. Jarang loh anak muda jaman sekarang yang punya pemikiran kritis. Ga perlu izin ayah lagi kalau kamu mau pacaran. Semuanya ayah serahkan ke Ardolph, kalau mau nikah langsung juga ayah ga masalahin.” ujar Arthur.

Ainsley mendelik.

”Ayah yakin Ardolph laki-laki yang bertanggung jawab, dan bisa lindungi kamu.” lanjutnya.

Bertanggung jawab apaan, tadi di taman aja hampir ke gep warga gara-gara dia.” gerutu Ainsley dalam hati.

Ia agak sedikit kesal deng Ardolph, pasalnya gara-gara dia Ainsley di curigai warga yang melewati taman itu. Tapi itu juga bukan sepenuhnya salah Ardolph.

”Oh iya sayang, mulai nanti malam Ardolph bakal tinggal satu apartemen sama kamu. Itung-itung jaga kamu.” ucap Arthur.

Seketika bola mata Ainsley hampir terlepas, bahkan ia yang tengah meminum air pun tersedak. Hei, apa-apaan sekali ayahnya ini bisa dengan mudahnya percaya pada Ardolph.

Ardolph menatap Ainsley dengan senyum miringnya, membuat Ainsley melirik sinis.
”Ayah percaya aka gitu sama Ardolph buat tinggal bareng aku, kalau nanti Ardolph macem-macem sama aku gimana?” Ainsley menatap ayahnya memohon.

”Ayah percaya sama Ardolph. Jika di melanggar kepercayaan ayah, anak ini akan habis di tanganku. Dulu ayah mantan anak geng, setara lah seperti Ardolph.” balas Arthur tersenyum.

”Ck, yaudahlah. Tapi mulai besok aja. Hari ini aku mau nginap di sini.” ujar Ainsley.

”Baiklah.”

”Ayah pamit keruang kerja dulu ya, kalian sambung ngobrolnya.” ucap Arthur di angguki keduanya.

”Kok bisa si ayah gue izinkan lo buat tinggal bareng gue.” ujar Ainsley menatap Ardolph.

”Apapun bisa gue lakukan baby.” balas Ardolph.

”Lo serius mau tinggal satu apartemen sama gue, lo ga takut gue apa-apain?” ujar Ainsley nyeleneh.

Detik itu juga tawa Ardolph keluar.
”Sialan lo, harusnya gue yang bilang gitu. Lo ga takut gue apa-apain hm? Bukan malah lo dongo.” balas Ardolph.

”Anjrt lo ngatain gue dongo? Yang bener aja, orang secantik gue di katain gitu mana sama cowok sendiri lagi.” ucap Ainsley tak terima.

ARDOLPH[Open PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang