Shut up i love you babe
ARDOLPH
Kini, Ardolph resmi tinggal satu atap dengan Ainsley. Bahkan seluruh lemari pakaian cowok itu di bawa ke apartemen Ainsley.Ainsley merasa belum terbiasa akan situasi seperti ini, apartemen yang biasa ia huni seorang diri kini harus terbagi dengan pacarnya. Walau tidak terbiasa, Ainsley akan coba untuk terbiasa. Ainsley cukup prihatin dengan kondisi Ardolph.
Ainsley yang tengah fokus pada layar handphone sambil memakan cemilan seketika menoleh sata melihat Ardolph sudah siao dengan jaket levisnya.
"Gue keluar dulu," ujar Ardolph seraya berjalan mengambil jaket Levis yang di gantung.
"Mau kemana?" tanya Ainsley penasaran.
"basecamp." balas Ardolph.
"Gue ikut dong!" ucap lalu melompat turun dari ranjang kasur.
"Boleh, ganti baju. Gue tunggu 5 menit, gak selesai gue tinggal." sahut Ardolph tersenyum tipis.
"Siap!" teriak Ainsley lalu segera mengganti pakaiannya di kamar mandi.
Tepat waktu 5 menit, Ainsley sudah rapih dengan segalanya.
"Ayo, udah tepat 5 menit kan?" ucap Ainsley dengan girang.Ardolph mengangguk santai, lalu mengambil tangan Ainsley untuk ia genggam.
Kini keduanya sudah berada di depan motor Ardolph.
"Pakai," Ardolph menyerahkan helm kepada Ainsley.
"Enggak ah berat kepala gue nanti pusing. Deket kan?"
"Mau deket mau jauh, tetep pakai helm Ainsley. Seenggaknya kalau nanti kecelakaan masih ada anggota tubuh lo yang masih selamat." ucap Ardolph dengan nada bercanda
"Kok lo ngomong gitu sih, dasar sadis." balas Ainsley kesal.
"Terserah, yang jelas kalau sampai kita kecelakaan, gue gak akan nolongin elo." balas Ardolph santai.
"Sebenarnya lo niat gak si jadiin gue pacar lo, masa tega amat." kesal Ainsley seraya mengerucutkan bibirnya.
"Atau jangan-jangan lo pacarain gue karna iseng doang, atau enggak karena taruhan. Iya?" asumsi Ainsley.
"Ini dunia nyata Ainsley, kurang kerjaan banget gue jadiin lo bahan taruhan. Apa niat gue dari awal kelihatan bercanda?"
"E-enggak si, tapi kenapa lo bilang gitu," ucap Ainsley.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARDOLPH[Open PO]
Fiksi Remaja"Gue peringatkan sekali lagi, kalau gue bukan milik lo. Gue bisa kasih imbalan apapun kecuali jadi milik lo." tutur Ainsley membuka percakapan. "Ga bisa, salah lo di awal udah buat gue tertarik. Jadi jangan salahin gue kalo mau lo." bisik Ardolph de...