Call me Mpiw!
Kalo lupa alurnya boleh baca chap sebelumnya hehe.Seperti keinginan Alisia untuk main ke rumah Jeka terlebih dahulu, Jeka pun membawa gadisnya ke rumah tanpa memulangkan Alisia ke rumahnya untuk sekedar berganti pakaian, soalnya Jeka selalu bilang pada Alisia ketika sepulang sekolah jika ingin bermain ke rumahnya, 'Gak perlu ganti baju, pake baju gue juga pantes lu mah.' jadi ya Alisia pun hingga saat ini selalu mengingat perkataan Jeka dan tak pernah berganti pakaian terlebih dahulu, tapi tenang Alisia sudah memberi pesan lewat whatsaap pada mamanya jika dirinya akan main ke rumah Jeka.
Alisia turun dari motor Jeka, melepas helmnya dan memberikannya pada Jeka. Jeka menerima Helm tersebut, kemudian meletakkannya di dekat rak sepatu yang ada di garasi rumahnya.
"Mama Rani ada di rumah?" Tanya Alisia.
"Ada, katanya ada tamu jadi mama gak berangkat ke toko." Jawab Jeka.
"Tamu?siapa?" Tanya Alisia.
Jeka mengangkat bahunya, "Gak tau, yu ah masuk." Jeka menggandeng tangan Alisia, membawa gadis itu masuk ke dalam rumahnya lewat pintu garasi yang langsung terhubung dengan dapur.
"Mamaaaa!!!" Pekik Alisia girang ketika melihat sosok Mama Rani, mama dari tiga bersaudara Ardepa.
Mama Rani yang tengah membuat minuman di dapur menoleh. Kemudian tersenyum lebar ketika mendapati sosok gadis yang selama beberapa hari ini tak ia lihat, maklum dirinya sibuk di toko kue ketika Alisia main ke rumah.
"Ehh sayang." Ucap Mama Rani. Alisia langsung menghampiri mama Rani, Alisia mencium tangan mama Rani, kemudian memeluk wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu.
Jeka menghampiri mamanya dan Alisia yang tengah berpelukan itu.
"Al kangen ih." Ujar Alisia seraya melepaskan pelukannya, mempersilahkan Jeka untuk mencium tangan Mama Rani.
"Mama juga kangen, jarang main ke toko sih kamu." Ucap Mama Rani.
Alisia cemberut, kemudian melirik Jeka yang saat ini tengah memainkan ponsel di sampingnya, "Iya ni mah, Jeka sibuk selingkuh terus, jadi gak ada yang nganterin Al ke toko mama."
Mama Rani paham maksud Alisia lantas mencubit perut Jeka, Jeka yang tengah bermain ponsel memekik kesakitan sekaligus terkejut, "Adaw apa apaan nih mah, main cubit cubit aja!"
"Kamu ini, makannya jangan sibuk Korea koreaan Mulu!perhatiin Alisia entar Alisia di gondol abangmu baru tau rasa!" Omel mama Rani. Jeka menatap sinis Alisia, ini pasti kerjaan gadisnya, pikir Jeka.
"Dih maennya ngadu, gak seru! Lagian siapa yang mau gondol dia?Mas Rendi?gak mungkin!" Ucap Jeka.
Alisia melotot, "kenapa gak mungkin?!kan bisa aja Mas Rendi tiba tiba suka sama gue!"
"Gak usah mimpi, masih sore." Ucap Jeka seraya mencubit hidung Alisia.
Mama Rani, menggelengkan kepalanya, pasangan anak muda ini agak aneh memang, tapi ia tak mau ambil pusing, ia lebih memilih kembali mengaduk Minuman yang ia buat, sirup BCD rasa Jeruk.
"Mah bikin minum buat siapa?" Tanya Jeka penasaran.
"Kan mama bilang ada tamu, nih sekalian aja kamu anterin ke ruang tamu, mama kebelet pipis." Ucap Mama Rani seraya menyerahkan gelas sirup yang ia buat barusan.
Mama Rani beralih menatap Alisia, mengsuap pipi Alisia dengan lembut, "Kalo kamu mau minum minta Jeka buatin aja ya, mama gak kuat pengen pipis." Ucap Mama Rani, setelahnya pergi menuju kamar mandi.
"Bang Jek, kedengaran kan kata mama?bikinin gue minum dong aus." Ucap Alisia.
Jeka menatap Alisia sinis, "Dih biasanya juga bikin sendiri, dah ah gue mau kasih minum tamunya dulu, kasian takut seret tenggorokannya.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanboy VS Fangirl[LK]
Fanfiction[⚠️DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT⚠️] [ON GOING] Bagaimana jadinya jika si Cewek BLINK garis keras, berpacaran dengan cowok yang mengaku ONCE garis keras. "UDAH GUE BILANG POKONYA BLEKPING PALING CANTIK!" Alisia dengan emosional berteriak pada Jeka, sa...