Fanboy VS Fangirl [18]

555 73 0
                                    

Call Me Mpiw!








Pagi ini, dikarenakan hari Minggu, Alisia sibuk leyeh leyeh di kasur tercinta. Mengabaikan titah sang mama yang menyuruhnya untuk segera mandi karena ia merupakan seorang gadis, masa gadis jorok katanya.

Sibuk bergelut dengan hangatnya selimut dan nyamannya memeluk guling, Alisia kembali diganggu, tapi kali ini bukan mamanya, melainkan ponselnya yang berdering. Ia mengecek ponselnya lalu mendengus ketika melihat nama kontak yang menelponnya barusan, si kera sakti---alias Jeka lagi lagi menelponnya sejak kejadian Sabtu kemarin di store album.

Alisia mengabaikan lagi, ia sangat sebal, emosinya masih belum stabil dikarenakan sosok Riyanti dan juga Jeka yang mengajaknya bertengkar.

Tak berhenti di sana, gangguan kembali menimpa Alisia, mamanya tiba tiba masuk ke dalam kamar dan menariknya untuk bangun.

"Bangun kamu! Sepet mama liatnya rebahan mulu, mending sekarang temuin Jeka, dia baru Dateng!" Ujar Mama Tira setelah berhasil membuat Alisia terbangun.

Mendengar nama Jeka disebut sebut, Alisia mendengus, "Gak!aku mau rebahan aja!"

Mama Tira melotot, "Sana temuin dia atau mama seret kamu sampe ke depan dia, mau?" Ancamnya.

Bukannya takut, Alisia malah menjadi jadi, "Seret aja nih seret seretttt!!!!"

"Al jangan bikin Mama marah! denger, kamu udah gede, udah harus bisa menyikapi masalah, jangan kaya anak kecil yang kucing kucingan gini, sekarang bicarain, selesain semuanya!" Final Mama Tira, usai mengatakan itu ia pergi meninggalkan Alisia.

Alisia seketika menciut, karena takut jika mamanya benar benar marah padanya, Alisia pun dengan terpaksa melangkah keluar kamar, untuk menemui Jeka.

Sedangkan di ruang tv,

"Jeka, itu Al udah turun, bicarain ya baik baik, abis ini akur akur loh." Ucap Mama Tira, ia mengusap bahu Jeka, kemudian pergi meninggalkan Jeka di ruang tv.

Tak berselang lama Alisia pun sampai di hadapan Jeka.

Jeka mendongak ia menatap Alisia, tatapannya kali ini berbeda dari biasanya, yang biasanya tatapan sengit atau tatapan malas kini berganti menjadi tatapan yang lembut nan tulis, senyum lembut pun ia perlihatkan di sana untuk Alisia.

Lalu tangannya meraih tangan Alisia, "Duduk sini." Ucapnya seraya menarik tangan itu dengan lembut, ia membawa Alisia duduk di sampingnya.

Alisia dibuat terpaku saat ini, entah apa yang membuat Jeka berprilaku begini padanya, padahal dirinya siap meladeni Jeka untuk adu mulut sekarang, tapi jika begini jangankan meladeni adu mulut untuk berucap sepatah katapun rasanya lidah Alisia kelu.

"Gue mau bicarain soal kemarin." Ucap Jeka.

"Buat apa, gue males." Ucap Alisia karena memang ia tak ada mood untuk membahas hal menyebalkan seperti kemarin.

"Denger dulu....soal adek kelas yang kemarin oke kita gak perlu bahas sampe dalem dalem nya kayanya, emang udah jelas dia yang cari gara gara, tapi buat kedepannya bisa gak Lo lebih terbuka lagi?ngomong ke gue kalo ada yang gitu lagi, dan gue juga mau minta maaf, kemarin udah bikin lo kesel dimana seharusnya kemarin jadi hari terbahagia Lo karena bisa dapetin album yang Lo tunggu tunggu selama ini....untuk kedepannya juga gue pengen kita lebih terbuka, utamain komunikas dan jangan sibuk sama urusan masing masing terus disaat kita lagi bareng bareng, gue pengen kita bisa nyikapi hubungan kita dengan cara yang dewasa, gak kaya selama ini yang cildish banget...." Jeka, mengutarakan segalanya, segala keinginannya untuk hubungan yang lebih serius dan nyata.

Alisia tertegun, ia kira Jeka tak akan pernah membahas ini, Alisia tak bisa bohong jika ia benar benar terkejut sekaligus senang, sangat senang karena di beberapa waktu terkahir pun dirinya sempat overthingking mengenai hubungannya yang semerawut gak jelas, ini bukan lagi cinta monyet jaman SD, perlu ada komunikasi nyata perihal membahas bagaimana perasaan masing masing, bagaimana kenyamanan masing masing, karena yang menjalin pun sudah bisa dikatakan cukup dewasa untuk menyikapi sebuah hubungan.

Fanboy VS Fangirl[LK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang