Call Me Mpiw!
Kalian tau apa yang terjadi pada Alisia dan Jeka setelah perdebatan di store album tadi?
Alisia pulang sendiri, dan Jeka dibuat frustasi dengan itu, apalagi saat ia susul ke kediaman Alisia, gadis itu sama sekali tak ingin menemui Jeka meski sudah di bujuk oleh Mama Tira.
"Pulang dulu aja, mungkin anaknya lagi bete, biar mama bicara lagi sama dia nanti." Mama Tira merasa kasihan pada sosok pacar Alisia ini, sudah cukup lama Jeka dirumahnya hanya demi menunggu Alisia mau keluar kamar dan berbicara dengannya, tapi kenyataanya dari sore tadi sampai sekarang malam, Alisia tak kunjung luluh.
Jeka menghela nafasnya, "Iya deh ma, besok Jeka ke sini lagi." Ucap Jeka.
Mama Tira tersenyum dan mengangguk, "Pulangnya hati hati, gak perlu khawatir dia paling marahnya cuma bentar."
Jeka mengangguk, kemudian meraih tangan Mama Tira dan menciumnya, "Jeka pulang, assalamualaikum."
Jeka pun melangkah keluar dari rumah Alisia tentunya diantar oleh Mama Tira sampai pintu utama.
💦💦💦
Jeka memasuki rumahnya dengan langkah lesu, seolah tak ada gairah untuk hidup. Kak Teo, yang kebetulan tengah duduk santai di ruang tamu dengan ponsel ditangannya, sontak menghentikan kegiatannya, ia lalu menatap sang adik.
"Kenapa Lo jek?lesu gitu." Tanyanya.
Jeka kemudian mundur setelah baru saja melewati Kak Teo, ia memilih duduk di samping kak Teo, menyandarkan punggungnya dengan lesu.
"Abis ribut sama Al." Jawab Jeka, wajahnya kusut sekali sekarang.
Kak Teo geleng geleng kepala, "Tiap hari juga kan ribut." Koreksinya.
Jeka mendengus, "kali ini beneran ribut, kaya pas dia minta cium itu."
Kak Teo mengerinyit, "Kali ini kenapa?dia minta ditidurin Lo?"
Plak
Jeka menggeplak paha kak Teo yang hanya dibalut kolor sebatas lutut itu, yang alhasil menyebabkan bunyi nyaring dan jejak merah merona.
"Sial sakit!" Pekik kak Teo.
Jeka tak peduli, dan menjawab, "Ya abis ngomongnya gak di saring Lo."
Bola mata kak Teo dirotasikan, "Ya kirain aja kan minta lebih sekarang, jadi kenapa?"
Jeka menghela nafasnya, kemudian mulai berucap. "Ada adek tingkat gue sama Al yang ternyata beberapa hari lalu ngusik Al, dia......" Jeka kemudian menjelaskannya sesuai yang diketahuinya dari Alisia tadi di store.
Kak Teo menyimak dengan seksama, hingga sang adik menyelesaikan ceritanya. Okey Kak Teo paham, sangat mudah menurutnya menarik kesimpulan dari yang diceritakan oleh sang adik, maka sebagai kakak yang baik Teo mulai memberikan nasihatnya, "Mungkin ini saatnya lo berhenti main main jek, bisa aja Al emang kepengaruh sama omongan omongan tu cewe yang sialnya bener semua, sumpah Lo sama Al emang lebih pantes disebut partner ribut ketibang pacaran."
"....cewe itu bener, perasaan Lo ke Al patut dipertanyakan, begitupun sebaliknya." Lanjut Kak Teo.
Membuat Jeka tak terima dengan kalimat terakhir itu, maka Jeka membalasnya, "Gila aja, perasaan gue ke dia jelas banget kali, gue cinta sama dia, sayang sama dia, gak mau lah sampe putus atau renggang!"
Kak Teo menghela nafasnya, "Ya kalo gitu perbaiki hubungan Lo, cara treat Lo, tunjukkin kalo Lo emang beneran punya perasaan kaya yang Lo bilang barusan."
Jeka diam mencerna nasihat percintaan dari sang kakak, semua yang dikatakan Kak Teo benar sekali, cara ia dan Alisia dalam menunjukkan perasaan mereka sangat berbeda dari pasangan pada umumnya, ambil contoh saja hubungan Reva dan Jimi yang harmonis karena cara mereka dalam menjalani hubungan sangat romantis, dibandingkan dengan mereka hubungan mereka berbanding terbalik, tiap hari pasti ada saja pertengkaran.
"Pikirin lagi deh gimana kedepannya, obrolin juga masalah tadi sama Al, terus kalo bisa kedepannya komunikasi terus, sesekali Lo sama dia perlu bahas perihal hubungan kalian, jangan cuma sibuk sama urusan sendiri sendiri mana gak faedah lagi Korean mulu." Ucap kak Teo lagi, ia menyadarkan Jeka dari lamunannya.
"Apa gue berhenti jadi fanboy aja ya?" Ucap Jeka, tak pernah terpikir sebelumnya oleh Kak Teo jika sang adik akan mengucapkan itu, karena diluar ekspektasi sekali kak Teo sampai memekik.
"NAH INI YANG GUE TUNGGU!" pekik Teo, "....dari dulu kek Lo sadar, gue sebagai orang waras terganggu banget sama Lo yang suka nyanyi gak jelas, mana lirik asal nyablak, minimal kalo suka belajar lah bahasanya biar telinga gue aman sentosa pas Lo nyanyi nyanyi Korea."
Jeka mendengus, "Gue sebenernya juga udah jenuh sama fanboying gini, kadang juga pengen ngerasain pacaran yang normal gitu."
"Ya makannya, insap, terus fokus sama cewe Lo, biar gak ada kesenjangan sosial sama hubungan kalian, heran banget tiap hari ribut adu mekanik siapa idola paling keren padahal yang diidolain aja gak peduli kalian mau tengkar sampe bunuh bunuhan juga, pinter pinter lah kalo ngefans, bedain antara hubungan di real life sama kesenangan sendiri." Usai mengatakan itu, Kak Teo menepuk bahu lunglai milik adiknya tersebut.
Jeka seperti mendapat energi dari tepukan dibahunya itu, ia lantas mengangguk atas petuah cinta dari sang kakak, lantas berucap dengan semangat, "Lo emang pakar cinta terbaik! Tapi sayang JOMBLO ABADI, thanks ya kak!"
Benar benar gak tau diri adiknya ini, sudah diberi nasihat, tips and trik malah mengata ngatai, the real air susu dibalas air tuba.
"Bangsat! Gue pacarin Al, nangis Lo!"
Jeka melotot, "Ya jangan lah!!!" Jeka ngegas.
"Bacot, mandi Lo sana bau jigong." Usir kak Teo, karena posisi duduk mereka dekat ia pun mendorong Jeka dari sisinya.
Diperlakukan begitu bukannya pergi untuk mandi, Jeka malah menjadi, ia justru menyosor pada sang kakak, memeluknya erat kemudian mengecup kedua pipi kakaknya itu bergantian.
Cup
Cup
Setelahnya berlari dengan kencang sebelum Kak Teo murka.
Kak Teo jelas murka, ia bahkan berteriak kesetanan, "JEKA ARDEPA TRIANSYAH! SINI LO BANGSAT!"
PRANG
Kak Teo tanpa sadar melempar ponsel yang sedari tadi ia pegang, sedetik kemudian ia baru sadar, ia telah melakukan kesalahan yang sangat sangat fatal. Ia bahkan berlari menuju ponselnya yang tergeletak mengenaskan itu, kemudian histeris.
"IPON GUEEE!"
11-01-2023.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanboy VS Fangirl[LK]
Fiksi Penggemar[⚠️DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT⚠️] [ON GOING] Bagaimana jadinya jika si Cewek BLINK garis keras, berpacaran dengan cowok yang mengaku ONCE garis keras. "UDAH GUE BILANG POKONYA BLEKPING PALING CANTIK!" Alisia dengan emosional berteriak pada Jeka, sa...