Why Him?

191 17 3
                                    

Naruto©️Masahi Kishimoto

Story©️NanaRuna

Warning :

slow-pacing story, typo bertebaran, femsasu, OOC

Selamat Membaca!

.

.

.

.

.

TOLONG DIBACA DULU!!

Gaes, di chapter kali ini timeline nya sudah lewat seminggu ya! Sudah timeskip! Author tidak mau terlalu memperinci cerita ini di awal-awal, segera mungkin konflik utama akan datang. Cuman tetep ini author bikin ringkasan kecilnya melalui perspektifnya Sasu. 

We're doin the speed run okay?

Author gak mau menceritakan gimana aja NaruHina bisa dekat karena kalau gitu kan nih ntar gajadi FanFic NaruSasu. Thor juga yakin readers pada ingin NaruSasu yang tersorot di dalam cerita, bukan NaruHina ataupun NejiSasu.

Semoga kalian pada paham ya? Targetnya nih cerita chapternya ga nyampe 50 chapter. Maybe 20-35 an aja lah ya. 

ok selamat membaca!

.

.

.

.

Sasuke POV

Kedua orang yang duduk di depanku ini sepertinya kian hari makin akrab saja. Percakapan mereka mulai terasa natural dan mengalir begitu saja. Tiap si bodoh itu melontarkan roman picisannya, Hinata selalu memberikan respon. Si Dobe makin senang dan ketagihan untuk bikin Hinata tertawa. Aku sih heran kenapa Hinata bisa doyan banget sama gombalannya yang garing.

Satu minggu sudah berlalu. Kulihat di layar ponsel, hari ini sudah tanggal 3 Desember dan udara diluar semakin terasa dingin. Banyak murid di kelas memakai sweater atau luaran baju hangat. Tapi aku tidak pakai sehelai pun. Aku hanya pakai seragam seperti biasanya. Dingin tidak pernah menggangguku. Sejak kecil aku suka musim dingin, hujan, dan kulkas. Ya mungkin itulah alasan kenapa aku disebut kulkas berjalan. Ya gara-gara sifat dinginku itu.

Tapi gini gini aku tidak sedingin yang kalian bayangkan. Es batu bisa mencair kalau terkena panas, begitu pula dengan hatiku ketika berkali-kali diketuk oleh sinar hangat seorang Uzumaki Naruto.

Aku terselamatkan karena dia, tapi untuk sekarang aku tersiksa karena rasa sayangku untuknya. Aku ingin dia tau seberapa besar rasa sayang yang kumiliki ini untuknya. Dia tidak pernah tau aku diam-diam menyukainya sejak setelah perang dunia shinobi selesai.  Saat aku memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh sebagai bentuk penebusan dosa-dosaku, kukira berpisah dengan Naruto pada saat itu adalah hal tersusah dan menyakitkan untuk dilakukan.

Tapi ketika surat undangan itu sampai di tanganku, perasaan menyakitkan itu jauh lebih dalam dan hatiku terasa sangat berat.

Aku tidak pernah sekalipun mengira si Hyuga berhasil mendapatkan hati si Dobe. Huh, aku bahkan tidak tau kalau mereka berdua saling memiliki suatu perasaan.

𝗚𝗵𝗼𝘀𝘁 𝗼𝗳 𝗬𝗼𝘂 || NaruFemSasu [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang