3. Rumah

9 2 0
                                    

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, mereka akhirnya sampai di rumah.

Ayah menyambut hangat putranya yang sudah lama tidak ketemu, Nabil juga memeluk Faiz dan memanggilnya kakak. Mamanya juga sama, dia menyambut Faiz dengan baik.

Begitulah Ibu tiri baik kalau di depan suami tapi di belakang kelakuannya seperti mafia habis kontrak.

"Ayo masuk nak, Faiz mau makan apa nanti mama masakin yang enak khusus buat Faiz" Kata mama tirinya.

"I.....iya ma" Jawab Faiz

Melihat tingkah mamanya Dira dan Faiz memandang satu sama lain, sambil menghela nafas panjang.

Ayah mempersilahkan Faiz masuk dan Faiz pun langsung menuju kamar tamu, Dira sendiri yang mengantarkannya ke kamar, Dira juga yang membantu membereskan pakaian Faiz.

"Keadaan rumah ini gimana kak? " Tanya Faiz kepada kakaknya, karena kebetulan mereka hanya berdua di kamar tamu.

"Ya ampun Faizzzz ini pakaian atau sarang nyamuk, ga ada yang dilipat sama sekali" Mata Dira melotot

"Hehe..." Dengan wajah yang seperti tidak ada dosa

"Kakak belum jawab pertanyaan ku" Lanjutnya

"Yah begitulah, keadaan rumah ini kadang tenang kadang juga hujan badai angin ribut halilintar" Jawab Dira yang diakhiri pakai nada

"Hmm kak aku mau mandi dulu, kakak juga jangan lupa mandi badan kakak bau asap kereta" Ledek Faiz

"Yaudah kakak mandi, sana beresin sendiri pakaian kamu"

"Ehhh ga jadi kak, kakak masih wangi tanpa harus mandi 3 hari"

"Hadehhh sana mandi"

"Hehe iya kak"

Faiz bergegas pergi ke kamar mandi sementara Dira masih sibuk membereskan pakaian yang dari atas sampai bawah kusut seperti rambut nenek lampir tanpa keramas.

***

Malam harinya mereka sekeluarga makan bersama, mama tiri mereka masak makanan yang banyak.

Biasanya Dira yang masak, tapi hari ini karena Ayahnya tidak kerja jadi mamanya yang masak.

Di meja makan ayah bertanya kepada Faiz

"Gimana sekolahmu? "

"Baik yah"

"Tidak ada kendala sama sekali"

"Tidak ayah"

"Perjalanannya ke sini gimana? "

"Asik yah, bisa lihat laut sepanjang malam"

"Kenapa ga nyebur? " Potong Dira

"Ntar ikannya insecure melihatku" Jawab Faiz

"Ooh iya, Fatih mana? Dari tadi aku tidak melihat dia? " Tanya Faiz ke semua orang.

Fatih adalah adik tirinya yang paling kecil, dia baru berumur 4 tahun.

"Dia lagi tidur, kemarin sempat demam jadi sekarang istirahat" Jawab mamanya

Mendengar itu Faiz hanya mengangguk

***

Beranjak dari meja makan, Faiz pergi mengobrol bersama ayahnya dan Nabil. Mamanya langsung ke kamar sambil membawa makanan buat Fatih, sementara Dira langsung mencuci piring bekas mereka makan tadi.

Faiz pergi ke dapur untuk minum dan melihat kakaknya mencuci piring malam malam.

"Kenapa piringnya langsung dicuci? " Tanyanya

"Karena ga di banting" Jawab Dira

"Ooh gitu"

Selesai minum Faiz menemui Fatih yang sedang terbaring di kamar, di sana juga ada mamanya yang sedang memegang piring sepertinya habis menyuapi Fatih makan.

"Hai Fatih" Panggil Faiz yang langsung masuk ke kamar karena kondisi pintu tidak tertutup

"Sebelum masuk permisi dulu, di ajarin sopan santun ga sih sama Ibunya itu" Kata mamanya

"Maaf ma, ga sengaja"

"Sana lihat Fatih tapi jangan lama lama, dia mau istirahat" Lanjut mamanya sambil keluar dari kamar menuju dapur

"Iya ma"

Faiz pun mendekati ranjang, Fatih heran melihat Faiz karena mereka tidak pernah bertemu sebelumnya.

Faiz mudah akrab dengan anak kecil, jadi dia bisa menyesuaikan diri dengan adiknya itu walau pada saat mengobrol dia tidak terlalu mengerti bahasa anak kecil.

"Apapun masalahnya, hubungan saudara harus tetap terjaga"

Bersambung...

Melsi Rosalia
13 Februari 2022

Garis NilaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang