3| Dia disini, Di hadapanku

277 60 1
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading


***


kelaurga Lunara baru saja tiba di masjid tempat akan berlangsungnya akad nikah Ziyad dan Sarah yang akan dilaksanakan beberapa jam lagi setelah shalat subuh. Mereka memutuskan untuk shalat subuh berjamaah di masjid saja agar tidak terlambat menyaksikan prosesi akad. Masjid sudah mulai dipenuhi beberapa tamu undangan yang berpikiran sama seperti keluarganya.

Ash-shalatu khairun minan naum

Deg!

Lagi, suara merdu yang tengah mengumandangkan adzan subuh itu menarik perhatian Lunara, bahkan sukses membuat jantungnya berdetak tak karuan.

"Lama-lama aku bisa gila, astagfirullah" batin Lunara

Lunara berusaha menenangkan hatinya yang kini tak bisa berhenti memikirkan satu nama, Fachry

Adzan selesai dikumandangkan dengan indahnya dan kini waktunya untuk melaksanakan shalat sunah dan memanjatkan doa. Jeda antara adzan dan Iqamah dipercaya oleh umat Islam sebagai waktu utama terkabulnya doa atau waktu yang ijabah.

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah (kala itu)" (HR. Ahmad)

Selesai menunaikan shalat sunah dan memanjatkan do'a, Lunara berniat untuk membaca ayat suci Al-Quran namun kegiatannya terhenti ketika muadzin mulai bersholawat dengan suaranya yang merdu. 

Subhanallah, sungguh indah. 

Shalawat nabi yang indah dilafalkan dengan suara lembut yang merdu tentunya menarik perhatian siapa saja terlihat semua orang kini mulai ikut bershalawat dipimpin sang muadzin.

Selesai bersholawat, Iqamah pun terdengar pertanda shalat akan segera dilaksanakan. Suara yang sedari terus menggema tiada henti kini menggema di benak Lunara. Ada perasaan tenang dan damai setiap mendengar suara itu menggemakan nama Allah dan bershalawat kepada Rasulullah SAW.

Lunara kembali menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran-pikiran yang terus mendatanginya. Meski tak dipungkiri ada setitik harapan bahwa itu benar dia.

(Auudzubillahi minas syaitanirr radjim)

"Kenapa kak? sakit, nggak enak badan?" Tanya Dahlia khawatir sembari mengusap pelan lengan Lunara. Lunara tersenyum sebelum menanggapi pertanyaan Bundanya.

"Luna nggak apa-apa bun, Yuk shalat. Rapat lagi kesini Bun"

***

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Siti Sarah Hasni binti Malik Hasni dengan maskawinnya yang tersebut, tunai" dengan lantang dan satu tarikan nafas Ziyad mengucapkan Ijab Kabul disaksikan seluruh tamu undangan.

"Bagaimana para saksi ?"

"SAH"

"SAH"

"Alhamdulillah Sah" sorak para tamu undangan bersamaan mendengar para saksi mengatakan sah.

Alhamdulillah, kini sahabatnya sudah resmi menjadi seorang suami dan memiliki tanggung jawab baru, semoga ia bisa menjaga amanah itu dengan baik selamanya. Itulah doa Lunara untuk Ziyad.

Gema Cinta Sang MuadzinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang