6| Hafidz

221 54 0
                                    


Bismillahirrahmanirrahim

Terima kasih banyak untuk dukungan kalian semua :D

Happy reading


***


Fachry tersenyum lebar setelah menerima telfon dari ustadz Imran, calon mertua yang mengundangnya bertamu kerumah. Abang Najma dan istrinya yang berada diluar kota berkunjung kerumah ustadz Imran karena itulah Fachry diminta untuk datang agar dapat berkenalan lebih jauh dengan keluarga mereka.

Pertemuan singkat dirinya dengan Najma dan ustadz Imran kemaren sore di teras masjid Ar-Rahim masih menggetarkan jiwa karena perasaan bahagia yang membuncah dan hari ini ia kembali ditakdirkan untuk bertemu dengan sang calon istri. Fachry tak henti-hentinya tersenyum bahkan sesekali bersenandung riang, tak kuasa menahan gejolak hati.

Fachry yang sudah berpenampilan rapi dan wangi segera keluar kamar dengan kunci motor yang terus ia putar dijarinya. Suara pintu kamar terbuka mengalihkan atensi gadis bermata coklat dengan rambut sepunggung yang sedang meluangkan waktu menonton drama kesayangannya.

"Abang mau kemana?" Mendapat pertanyaan dari si bungsu Fachry langsung mendudukkan diri diatas karpet berbulu sedangkan tangannya mencomot potongan buah yang dipangku Farah.

"Mau kerumah ustadz Imran, mau ikut?" Jawab Fachry seraya mengacak rambut Farah lembut.

"Ciee ciee yang mau ketemu calon istri, pantesan wangi banget ternyata abang mau ketemu Bu Najma" Goda Farah sembari menoel-noel lengan abang kesayangannya.

"Bukan tuh, abang mau ketemu sama kakaknya Najma. Jadi gimana mau ikut?"

"Nggak ah, tugas yang bu Najma kasih kemaren belum Farah buat kalau bu Najma tanya kan malu ketahuan malasnya" 

Fachry tertawa melihat adiknya yang mengembungkan pipinya. "Ya udah, tunggu apalagi. Sana kerjain tugasnya jangan malah nonton"

"Tugasnya susah nanti siang mau buat bareng dirumahnya Mera. Makanya bang, bilangin sama bu Najma ya kalau kasih tugas jangan yang susah-susah terus" Farah langsung nyengir dengan watadosnya setelah mengatakan itu sedangkan Fachry hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Mama mana dek? abang mau pamit nih"

"Mama kerumah kak Sari. Kak Sari kan baru melahirkan, anaknya perempuan. Imut banget, matanya sipit"

"Alhamdulillah, udah lahiran aja ternyata. Ya udah abang pamit mau kerumah ustadz Imran sekarang ya. Tolong bilangin ke Mama kalau udah pulang, Assalamualaikum warahmatullah"

"Siap" jawab Farah singkat dan langsung mencium punggung tangan Fachry. "Waalaikumussalam, semangat ya bang. Jangan tegang, abang ganteng kok. Salam buat bu Najma"

Setelah menempuh perjalan selama setengah jam disinilah Facrhy sekarang, duduk bersama keluarga Najma sembari berbincang hangat. 

Fachry sesekali curi pandang menatap Najma yang menyajikan bolu pisang buah tangannya hingga kemudian duduk diam disamping kakak iparnya. Sesekali terlihat gadis itu tersenyum malu-malu ketika keluarganya menungkit masalah pernikahan.

Setelah bertemu dan berbincang dengan abang dan kakak iparnya Najma, Fachry yang awalnya merasa canggung kini sudah lebih rileks dengan obrolan mereka. Sangat menyenangkan berbicara dengan bang Ali dan kak Layla terlebih mereka tak pernah kehabisan bahan obrolan dan yang paling Fachry syukuri ialah mereka tak mempermasalahkan keadaan keluarganya sekarang. Bang Ali adalah anak pertama dari ustadz Imran yang berprofesi sebagai Manajer operasional di perusahaan event organizer. Bang Ali menikah dengan kak Layla di usianya yang 21 tahun dan sekarang sudah dikarunia 2 anak.

Gema Cinta Sang MuadzinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang