15. Blushing

104 107 28
                                        

Sherryn memejamkan matanya sejenak, dirinya sudah menduga hal ini akan pasti terjadi selepas kejadian saat Jevano murka tadi.

Namun dengan cepat ia menggelengkan kepalanya, dan berlari sekencang mungkin karena jam sudah menunjukkan pukul 15.00.

Ia berlari menuju ke aula---tempat dilaksanakannya pekan seni mingguan, yang sudah diberitahu sebelumnya oleh ka Antony kemarin, bahwa akan ada pekan seni mingguan hari ini.

Semua bidang seni tampil, yang berarti band Nawasena juga akan tampil. Jujur Sherryn ingin melihat seperti apa penampilan Jevano saat tampil dipanggung. Apakah akan begitu memukau? Apa malah sebaliknya?

Sherryn melihat sudah banyak orang didepan pintu masuk aula, mereka berbondong bondong masuk kedalam tak sabar untuk melihat penampilan dari para murid Nawasena. Sherryn melihat mamanya dari kejauhan sedang menggeleng kearahnya akibat Sherryn yang terlambat datang, gadis itu hanya menampilkan cengiran tak berdosa kearah sang mama.

Sherryn akhirnya pun masuk, dan terkejut dengan apa yang ia lihat. Aula Nawasena begitu besar dan megah serta di lengkapi dengan interior yang mewah, fasilitas nya juga yang memadai. Membuat siapapun pasti betah jika berlama lama disini.

Nawasena mempunyai aula yang begitu mewah bukan semata mata hanya untuk digunakan oleh para murid saat ada pekan seni mingguan saja, Nawasena juga menggunakan aula ini untuk acara seperti pertunjukkan teater yang dibuka untuk umum. Jadi wajar saja jika aula ini begitu besar.

Sherryn mulai berjalan kearah bangku yang berada di tengah tengah, tak yang terlalu dibelakang dan tak juga terlalu berada didepan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sherryn mulai berjalan kearah bangku yang berada di tengah tengah, tak yang terlalu dibelakang dan tak juga terlalu berada didepan. Tapi cukup untuk dia bisa melihat penampilan yang akan disuguhkan nanti. Sherryn tak menyangka bahwa murid Nawasena akan sebanyak ini, hampir seluruh bangku terisi. Mungkin karena ia kemarin hanya melihat sebagian murid murid yang berada di kelas dance saja. Jadi ia berpikir murid Nawasena tak terlalu banyak.

Sherryn baru saja duduk tapi sudah di kejutkan saja dengan kedatangan orang yang sangat ia kenali. Keilyn, gadis itu tiba tiba sudah berada disamping Sherryn dengan membawa cemilan di tangannya.

"Hola ka! Hehe aku duduk disini ya?" Sapa Keilyn yang melihat Sherryn masih bingung memandangnya.

"Oh iya, gak papa. Btw teman mu emang pada kemana kei?" Tanya Sherryn yang melihat Keilyn malah santai disampingnya sembari membuka cemilannya.

"Itu mereka pada tampil nanti, jadi gak ada teman aku nya! Males sendirian kak Sher" Ujarnya disusul dengan mengunyah popcorn.

"Eh btw kak Sher mau?" Tawarnya dengan menyodorkan cemilannya kearah Sherryn.

"Gak usah kei baru makan tadi aku!"

"Oke deh kak!" Keduanya kini kembali diam dengan pikirannya masing masing.

Keilyn yang sedang asyik memakan cemilan sembari bermain dengan handphonenya.

Dan Sherryn yang sedang memikirkan keberadaan seseorang saat ini.

18 Days For Last!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang