Sherryn hanya mengangguk saja pertanda mengiyakan perkataan Jevano. Ia tak mau terlalu banyak bicara dihadapan laki laki yang baru ia kenal. Terlebih jika dilihat lihat laki laki didepannya ini sedikit agak agresif.
Jevano pun kembali menaikkan alisnya, ia bingung dengan sikap Sherryn yang begitu kaku menurutnya. "Kalo lo nama panjang nya siapa?" Tanyanya lagi.
"Yollanda Sherryn, ka" Ujar Sherryn seperlunya saja.
"Oh, oke" Sherryn yang baru sadar jika tangannya terus menggenggam tangan laki laki didepannya pun sontak melepas tangannya yang kini basah akibat hawa panas yang disebabkan tangan mereka berdua yang terus menggenggam satu sama lain.
Jevano pun terkejut dan sedikit berdehem untuk menormalkan ekspresinya.
"Oh ya lo disini udah dari kapan? Anak baru kah?" Tanya Jevano mencairkan suasana.
"Iya" Ujar Sherryn.
"Tapi kok gw baru liat lo hari ini?"
"Saya baru trial ka"
"Oh, oke oke ngerti!"
Setelahnya tak ada lagi perbincangan antar keduanya, membuat suasana kembali canggung.
"Eh iya gue boleh minta no---" Baru saja Jevano mau meminta nomor telepon Sherryn, namun ucapannya terpotong oleh suara seseorang yang begitu memekik.
"Hai kak! Maaf ya tadi aku kedepan dulu ngobrol sama yang lain hehe. Eh ada ka Jevano juga!" Ya ia adalah Keilyn yang baru saja sampai didepan tempat duduk Sherryn dan Jevano.
"Eh! Iya gak papa kok, aku juga lagi nonton itu filmnya" Ujar Sherryn.
"He'em, eh ka Jevano ngapain disini! Tau aja ada cewek cantik!" Ujar Keilyn dengan menaik turunkan alisnya menggoda Jevano.
Jevano pun sedikit menunduk dan terkekeh sembari menatap keduanya. "Apasih kamu, masih kecil!" Ujarnya.
Astaga dia tampan sekali, ya tuhan!
Sherryn pun yang baru pertama kali melihat kekehannya hanya bisa terdiam dan sembari kembali menatap balik ke arah Keilyn.
"Gak ya! Udah awas dong kak, aku mau duduk itu tempat aku tadi! Malah diselak!" Ujar Keilyn dengan nada mengusir.
"Kalo gak mau gimana?"
"Gak mau tau aku, udah awas kak aku mau duduk ih!" Keilyn pun dengan cepat mendorong pelan bahu Jevano agar membuatnya mau menyingkir.
Namun usahanya tak membuahkan hasil, Jevano sama sekali tak terusik dan malah asik menatap ke arah depan tak menghiraukan ocehan Keilyn disampingnya.
"Dibilangin awas awas, ih budeg ya???" Ujarnya sudah naik pitam.
"Hahahaha, oke oke kaka pindah tapi ada syaratnya!" Ujar Jevano sembari berdiri dari duduknya.
Keilyn maupun Sherryn sontak menatap ke arah Jevano yang sedikit membungkukkan badannya untuk mencapai telinga Keilyn dan membisikkan sesuatu kepadanya.
Sherryn memicingkan matanya setelah melihat Keilyn yang sedang dibisikkan sesuatu itu menatap ke arahnya dengan sedikit senyuman aneh yang susah diartikan.
"Aaaaa, oke oke siap! Tapi beneran ya ka!" Ujar Keilyn yang bersemangat setelah dibisikkan sesuatu oleh Jevano.
"Iya kei, dah duduk tuh tadi minta duduk. Kaka mau keluar dulu ya!" Ucapnya sembari mengacak ngacak rambut Keilyn gemas.
"Iya ka!" Keilyn duduk dan bersamaan dengan Jevano yang sedang berjalan kearah pintu keluar ruangan sembari menatap kembali kearah belakang tepatnya ke arah Sherryn dengan senyum simpulnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
18 Days For Last!
Ficção AdolescenteManusia berangsur angsur datang dan pergi. Sama halnya dengan cinta ada yang menetap lama dan hanya menetap sementara, memberi rasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya, dan tiba tiba saja pergi meninggalkan. Sebuah status dalam suatu hubungan mem...