"Sherryn bangun Sherryn dah sampe ini!"
"Sherryn bangun hey!" Acelia mencoba untuk membangunkan anak perempuannya itu yang tak kunjung bangun juga, entah apa yang sedang Sherryn mimpikan di alam bawah sadarnya sehingga membuatnya susah dibangunkan.
Karena tak kunjung bangun, Acelia terpaksa harus membangunkan dengan cara ini, karena ini satu satunya cara agar anak gadis nya itu bangun.
Acelia mengambil sebotol air putih yang ia beli tadi saat berhenti rest area lalu ia tumpahkan sedikit ke telapak tanganya dan mengusapakannya ke wajah Sherryn.
Dan ternyata usahanya pun berhasil, melihat ada pergerakan Sherryn mengusap wajahnya yang basah itu membuat Acelia geleng geleng kepala dengan perilaku anaknya ini.
"Sherryn bangun! Udah berapa kali kamu mama bangunin gak bangun bangun, udah sampe kita ini!"
"Eunghhh, morning ma" Ujar Sherryn sembari meregangkan badannya yang lelah akibat terlalu banyak tidur.
"Mornang morning, ini udah jam 12 Sherryn mana ada morning!" Ucap Acelia yang benar benar sudah dibuat Habis kesabarannya oleh Sherryn.
Sherryn pun menengok ke arah sang mama dengan muka khas bangun tidur lalu melihat ke arah sekeliling yang membuatnya heran mengapa ia sekarang berada didalam mobil.
"Ini kok kita ada dimobil ma?" Ujarnya sembari menggaruk garuk pipinya.
"Kamu tidur udah kaya amnesia, kamu lupa kamu yang minta ke Bandung minta masuk sekolah dance, ini kita udah sampe hotel nya Sherrynnn!"
Mendengar perkataan mamanya Sherryn pun dengan spontan langsung keluar dari mobil, dan seketika rasa kantuk dan ingin kembali tidur pun sirna begitu saja.
Ia melihat ke sekeliling lalu tersenyum dan melompat lompat kegirangan. Jangan ditanya seperti apa keadaan hatinya sekarang benar benar berbunga lebih dari yang kemarin, sekarang lebih berbunga!"FINALLY!!!!!!!!!!!!" Pekiknya dengan kencang sembari mengangkat tanganya ke arah atas tak memperdulikan orang yang sedang berlalu lalang di area parkir hotel itu, yang terpenting ia sangat senang.
Acelia yang melihat perilaku anaknya itupun tersenyum dan menggeleng gelengkan kepalanya, bahagia rasanya melihat Sherryn yang begitu senang, terkadang ia juga tak menyangka buah hati yang ia besarkan sepenuh hati kini sudah menginjak usia remaja, waktu begitu cepat berlalu ya?
Walaupun ia membesarkan Sherryn hanya seorang diri, namun dirinya tak mempersalahkan itu. Selagi dirinya bisa membahagiakan anak anaknya tak masalah bukan?
Jika dipikir pikir menjadi seorang single mother itu bukan hal begitu buruk.Acelia pun berjalan menghampiri Sherryn yang sedang melompat lompat kegirangan itu. "Hey! Udah yu masuk nanti kecapean loh! Kamu kan jadwalnya nanti jam 3 sore loh!"
Sherryn pun menoleh ke arahnya dan sedetik kemudian langsung berhambur memeluk sang mama. "Thank you mam! Udah mau ngabulin permintaan aku, aku seneng bangetttttttttttt plus plus lah!"
Acelia pun tersenyum mendengar perkataan Sherryn sembari mengelus kepala putri
nya itu ia pun berkata. "Sama sama Sher, mama seneng kalo liat kamu seneng, udah ah yuk! Nanti kita jadi mellow loh. Kita kan harus happy hari ini!""Hahaha, hayuk lah ma!" Keduanya pun berjalanan menuju masuk ke dalam hotel menyusul bi Menik dan pak Waluyo yang sudah terlebih dahulu masuk karena perintah dari majikannya.
Omong omong barang barang mereka, itu semua sudah di urus oleh pihak porter service hotel yang biasa membawakan barang barang tamu yang datang ke hotel.
{♧♧♧}
Waktu terus berjalan tak terasa kini jam sudah menunjukkan waktu pukul 14.13, dimana berarti sebentar lagi Sherryn akan menjalanankan trial hari pertama di Sekolah pelatihan Dance itu. Setelah sekian lama ia akhirnya pun tahu nama sekolah pelatihan itu namanya adalah

KAMU SEDANG MEMBACA
18 Days For Last!
Novela JuvenilManusia berangsur angsur datang dan pergi. Sama halnya dengan cinta ada yang menetap lama dan hanya menetap sementara, memberi rasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya, dan tiba tiba saja pergi meninggalkan. Sebuah status dalam suatu hubungan mem...