Part 8

896 84 3
                                    

Happy Reading, Readers! ^.^
.
.

Mark menekan pin dorm. Mereka kembali dari supermarket dengan banyak tas belanjaan yang dibawa.

"Kami sudah pulang." ujar Mark yang masuk duluan ke dalam dorm. Dibelakangnya disusul Chenle dan terakhir Jaemin.

"Hyungdeul..." sapa Mark yang melihat member WayV memenuhi ruangan tengah.

"Waa, kapan hyungdeul datang?" kali ini Chenle yang bertanya. "Sekitar setengah jam yang lalu, mungkin." jawab Hendery dengan ragu.

Jaemin melihat peralatan mandi dan handuk di meja tengah sontak bertanya, "Ini kenapa barang-barang kamar mandi ada disini?" tanyanya sambil melihat semua orang di ruang tengah itu.

"Jadi gini..." Haechan memulai cerita mulanya kejadian yang menegangkan nan unik itu.

Member WayV pun satu per satu turut ikut menjelaskan rentetan kejadian yang mereka alami tadi.

Mark, Chenle dan Jaemin memperhatikan dengan seksama.

"Hahahaha, Kun hyung.. kau.. bagaimana bisa tidak menghindar lemparan itu?" ujar Chenle sambil tertawa ala suara lumba-lumba setelah selesai mendengar seluruh kronologi kejadian itu.

Mark dan Jaemin tertawa kecil setelah mendengar kejadian itu.

"Aku tidak menduga akan ada barang yang melayang seperti itu." ujar Kun sambil melirik Sorae yang berada di sebelahnya.

"Tapi tidak apa-apa hanya botol saja kok." lanjutnya karena tidak ingin Sorae merasa bersalah.

"Yyaayyaa.. kalian pikir ini lucu?" Renjun emosi ketika melihat Mark dan Jaemin yang tertawa ditambah ketawa puas dari Chenle.

"Coba saja kalian rasakan sendiri, pasti kalian tidak akan bisa tertawa." lanjutnya.

"Bukan begitu Renjun-ah, aku tertawa karena tidak habis pikir, bagaimana Haechanie bisa-bisa terpikir membawa barang-barang dari kamar mandi seperti ini." ujar Mark sambil mengangkat botol sabun dan gayung yang ada diatas meja.

Renjun melihat Jaemin, Jaemin yang merasa seperti akan diserang oleh Renjun pun sontak menjawab seadanya, "Aku tertawa.. karena... melihat Chenle dan Mark hyung tertawa." ujar Jaemin. "Ha.ha.ha." lanjutnya dengan suara ketawa yang kaku.

"Oppadeul, jinjja mianhae, aku benar-benar merasa bersalah." ucap Sorae yang tiba-tiba berdiri dan membungkukkan badannya sampai 90°.

"Sudah kubilang Sorae-ya, tidak apa-apa, janganlah merasa bersalah." ujar Kun dan langsung menarik tangan Sorae dan mengajaknya duduk kembali.

"Tidak apa-apa Sorae-ya, yang kalian lakukan sudah benar kok. Aku pun kalau di posisi kalian pasti akan melakukan hal yang sama." ujar Xiaojun sambil menepuk punggung tangan Sorae.

"Sudah jangan dipikirkan lagi." lanjut Xiaojun. Sorae pun hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan lemah.

"Mumpung hyungdeul disini, bagimana kalau kita main sepak bola dibelakang? Sudah lama kita tidak bermain sama-sama." tawar Mark.

Halaman belakang dorm mereka cukup luas sehingga selain ada kolam berenang, juga ada lapangan bola yang bisa digunakan untuk bermain walaupun tidak terlalu lebar.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✔] DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang