Assalamu'alikum guys.
Tandai typo kalau ada:)
Happy Reading:)
****
Rara menatap bingung anak-anak Aodra yang kini menjemputnya ke kelas.
"Kalian ngapain?".
"Lo pulang bareng kita!"Ucap Leon datar.
"Galang mana?" Tanya Rara.
"Pak bos udah pulang sama bu bos lah" Celetuk Rega.
"Bu bos?" Beo Rara. Dulu ketika ia masih SMP, anak-anak Aodra selalu memanggilnya bu bos. Meskipun tidak ada klarifikasi dari Galang sendiri kalau dia mencintai Rara. Tapi perlakuan Galang terhadap Rara bisa terlihat jelas, jika laki-laki itu mencintai gadis baju putih biru itu dulu.
"Galang udah pulang sama Thea. Udah gak usah dipikirin, mending kita pulang. Tenang kami kawal kok sampai rumah dengan aman sentosa".
Rara sedikit kecewa. Tapi ia akhirnya mengangguk.
"Thea itu siapa nya Galang memangnya?" Tanya Rara, saat mereka berjalan menuju parkiran motor.
"Istri"Jawab Leon singkat.
Rara menghentikan langkahnya. Ia menatap Leon yang baru saja mengatakan hal yang membuat dadanya terasa nyeri.
"Hahaha, Leon bercanda Ra. Ya kali masih SMA Galang udah nikah. Mereka itu cuma pacaran" Jawab Aziz, tertawa paksa.
Leon menatap Aziz tajam, karena sudah membohongi Rara.
"Pacar?, bukannya Galang gak mau pacaran?".
"Eum maksud nya, mereka dekat gitu, iya gitulah pokoknya"Alibi Aziz.
"Huh. Galang dekat sama Thea pasti karena wajah kami mirip kan. Galang dekat sama Thea pasti saat aku sedang koma kan? Galang merasa menemukan aku dalam diri Thea makanya mereka bisa dekat" Gumam Rara pelan.
"Jangan pernah berharap sama Galang Ra. Semua sudah berubah. Galang sekarang bukan Galang yang dulu. Gue tahu lo perempuan baik Ra. Jadi saran gue buang perasaan dan praduga lo tentang perasaan Galang yang masih ada!"Ucap Leon datar.
"Udah-udah ayo Lebih baik kita pulang. Rara juga masih butuh istirahat, jangan capek-capek nanti kamu drop jadinya. Kan baru pulang dari rumah sakit, masa mau balik ke rumah sakit lagi!" Ajak Jayn.
Mereka pulang bersama mengawal Rara menuju apartemen yang Galang sudah siapkan sebelum Rara ke Jakarta.
"Kenapa lo bongi Rara?"Tanya Leon dingin, saat mereka sudah pulang mengantar Rara. Dari tadi ia ingin bertanya pada Aziz.
"Rara baru bangun dari koma panjangnya. Harusnya lo mikirin kondisi dia juga, kalau dia syok dan drop lagi gimana?".
"Dia koma cuma karena tertembak bukan karena penyakit jantung. Syok gak akan buat Rara kejang-kejang!"Ucap Leon datar.
"Gak ada yang tahu kan. Lagian kita gak ada hak buat kasih tahu status Thea. Galang sendiri sebagai suaminya yang harusnya kasih tahu ke Rara, kalau Thea istirnya. Bukan kita!".
"Aziz benar Leon. Rara harus tahu status Galang dari Galangnya langsung, bukan dari kita"Ucap Jayn.
Leon menatap tajam Jayn dan Aziz. "Rara harus tahu. Semakin lama Rara berharap, semakin besar rasa sakit yang akan dia terima nantinya saat tahu kalau Galang sudah menikah!".
***
Di rumah nya Galang tiduran berbantalkan paha Thea. Rasanya nyaman saat tangan Thea mengusap lembut rambut hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesin Waktu ( END)/ Terbit
Ciencia Ficción"Jika aku bisa membalikkan waktu,aku akan mencintai kamu dengan tulus Hiks...Hiks" "Se-semoga a-apa ya-yang kamu bi-bilang terjadi" "Enggak, lo gak boleh mati!"