TIGA(sudah revisi)

32.8K 3.8K 128
                                    

TERIMAKASIH

SUDAH MAU MEMBACA

HAPPY READING GUYS:)

****

Thea sibuk berkutat di dapur bersama Mama mertuanya untuk membuat makan malam. Selama ini dia memang tidak bisa memasak, karena itu mulai sekarang ia akan belajar memasak, agar nanti kalau sudah hidup mandiri bersama Galang, dia akan selalu memasakkan Galang.

"Ini sayurnya udah Thea potongi Ma,sekarang apa lagi Ma?" Tanya Thea.

"Udah itu aja sayang. Kamu duduk aja, biar Mama aja nanti yang lanjutin sisanya" Ucap Mama mertuanya,tersenyum lembut menatapnya.

Thea jadi bertanya-tanya, siapa orang yang pertama kali menyebar rumor bahwa ibu mertua itu galak, cerewet dan jahat? Nyatanya wanita paruh baya yang menggunakan hijab instan di depannya ini jauh dari rumor itu semua. Wanita yang menjadi Mama keduanya sangat menyayanginya sama seperti anak-anaknya sendiri.

"Thea juga mau bantuin Mama. Thea kan pengen bisa masak dan nanti masakin Galang" Ucap Thea.

Mama Erin, atau Mama mertua nya terkekeh mendengar ucapan Thea.

"Galang kamu masakin telur gosong juga bakalan dimakan nanti" Kekeh Mama Erin.

Thea ikut terkekeh mendengar ucapan Mama Erin yang ada benarnya. Galang itu laki-laki yang baik, tak pernah mengecewakan Thea sekali pun meski berulang kali Thea sudah kecewakan dirinya. Dia juga imam yang sholeh, pintar dan yang pasti ganteng.

Kenapa Thea baru menyadari semua keistimewahaan suaminya itu coba. Benar kata orang, bukan Galang yang beruntung mendapatkan Thea, tapi Thea lah yang beruntung mendapatkan Galang sebagai suaminya.

"Makanan kesukaan Galang apa Ma?" Tanya Thea, menatap Mama mertuanya yang sedang mengaduk santan gulai ikan patin. Katanya sih biar santannya gak pecah makanya diaduk terus.

"Galang suka banget sama cumi pedas manis, apalagi kalau di masukin pete"

"Galang suka pete?" Tanya Thea terkejut, biasanyakan cowok ganteng agak jaim gitu. Mana mungkin makan pete yang bikin mulut bau. Pikirnya.

"Suka, tapi tergantung dicampurin sama masakan apa, kalau lalap gitu aja dia gak suka, pahit katanya"

"Owwh. Thea boleh gak Ma minta ajarin masak cumi pedas manis. Thea pengen masakan pertama Thea dinikmati sama Galang" Ucap Thea berbinar.

Thea tidak pernah memberikan apapun kepada Galang sebelumnya. Tapi kali ini dia ingin belajar untuk menjadi perempuan yang pantas Galang cintai.

"Boleh dong, besok biar Mama suruh Bi Sumi ke pasar untuk beli cumi" Ucap Mama Erin, menuangkan gulai ikan patin itu ke mangkuk kaca.

"Biar Thea yang bawa ke meja Ma" Ucap Thea, mengambil alih mangkuk gulai yang masih panas itu.

"Hati-hati ya sayang, masih panas" Ucap Mama Erin.

Thea berjalan perlahan, takut kuah dalam mangkuk ini tumpah dan mengenai nya, mana masih panas lagi.

Tak.

"Sshh" Desis Thea, meletakkan mangkuk itu di meja makan. Namun kuah panas dari gulai tersebut tumpah sedikit dan mengenai tangannya.

"Ya Allah Thea!" Ucap Mama Erin.

Tangan Thea langsung di cuci dengan air dingin agar tidak melepuh.

"Sampai merah kayak gini Ya" Ucap Mama Erin.

Mesin Waktu ( END)/ TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang