CH 16 ( " BE NICE" )

110 19 0
                                    

"SIALAN SIAPA KAU. memangnya kau tau siapa saya. KELUAR KAU"

Seketika keadaan yang tadinya ricu menjadi hening, bukannya Gun Fan tersebut membuat amarah Off meledak

Seseorang fan yang melontarkan perkataan buruk itu perlahan maju dengan wajah yang sangat ketakutan,

Langka kaki off maju dengan cepat yang kemudian memegang kerah baju fan tersebut

"Kau ya. Ku tanya lagi apa kau atau kalian disini menggenal saya!!" Off menatap matanya dengan tajam penuh emosi yang bahkan menghempaskan tangan nook dan para staff lainya saat ingin menahannya

"Phi maaf. tapi dia selalu mempersulitmu" masih membela dirinya sendiri sambil menunjuk gun

"Mau ku tunjukan siapa sebenarnya saya, disini! Dan juga singkirkan jarimu sebelum ku buat mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya" Ucap off dengan raut wajahnya yang sudah sangat menakutkan

"Jika di antara kalian keberatan dan tidak suka pergilah saya tidak akan menahan kalian. Saya tidak butuh fans yang rendahan prilakunya" Tegas Off

Suasana semakin tegang gun yang tadinya diam menarik lengan Off agar melepas genggamannya dari orang tersebut dan membuat off melepaskan fan itu dengan kasar

"Saya tadinya mau diam saja tapi ini sangat keterlaluan. Untuk kalian terlebih kau ( fan toxic ) kalau mau merendahkan orang lain bercerminalah dahulu. Apakah attitude mu layak di hargai atau tidak. Jika tidak punya cermin akan ku belikan dan ini terakhir phi Off dan aku bareng" Ucap Gun Tegas

"Kamu ikut aku sekarang" Off yang kaget menarik tangan gun dengan kuat pergi dari sana

Nook yang khawatir langsung menyusul gun dan off dan staff lainnya menggurus fans yang ada disana

.
.

Off membawa gun ke dalam ruang meeting dan langsung mengunci pintu agar tak satupun orang masuk.

"Apa aku bahan candaan. Maksud kamu apa batalin kontrak?" Off mencoba menahan emosinya

"Kontrak kita udah selesai kan phi gak usah belaiin aku kek tadi" ucap Gun

"APA!?" Off yang heran dan emosi dengan pernyataan Gun

"Aku tau aku gak harusnya mutusin sepihak soal ini tapi aku bakal ganti pinalti kontrak kita, aku akan mundur dari semua project bareng dan project individu lainnya yang ada" Jelas Gun

"FU*K GUN. Kau gak tau. KAU gak tau sama sekali" ujar Off penuh emosi dengan tatapan berkaca kaca

"Aku tau" bantah gun

"GAK! KAMU GAK TAU APAPPUN.... (menarik nafas) Ok ini kontrak yang kamu mau kan. lupaiin aja"

Off yang emosi keluar dengan membanting pintu ruang meeting meninggalkan Gun disana dengan kontrak mereka di tangganya yang di kembalikan Off

"Gun off kenapa? kalian berantem lagi" tanya Nook melihat Gun keluar dari ruang meeting

"Aku mau ngmong sama CEO bisa?" Gun memaksakan dirinya tersenyum yang menahan tangis dan kaki dan tanganya gemetar

"Boleh tapi ganti dulu pakaianmu" nook

.
.
.
.

"Maaf tapi Gak bisa gitu Gun" ucap CEO

"Loh kenapa? saya akan bayar biaya pembantalan kontraknya"

"Iya saya tau tapi project yang sudah kamu tanda tangan disini banyak dan gak mungkin batalin semua
Soal project kamu sama off itu gak usah di hitung off udah ngundurin diri tapi project kontrak kamu sendiri itu banyak" jelas CEO

"Maksundya phi off ngundurin diri gimana?" Gun

"Dia keluar dari semua project bareng kamu dan kontrak yang sudah ada, tadi dia kesini" CEO

.
.
.
.

"Serius itu yang CEO bilang?" Tanya krist

"Iya" gun menceritakan semua pada krist dan singto termasuk pertengkarannya dengan Off mengenai kontrak kerja sama mereka sebagai partner

"Udah ku duga lagian phi Off sebenarnya gak suka loh project gini an apalagi series BL " ucap krist

"Tapi ya aneh tau pas dia tiba2 mau ambil series BL pertamanya bareng kamu. apa lagi gabut tu orang" singto

"Iya bener tambah lagi orangnya anti skinship" krist

.
.
.

"Eh! Ah ga mungkin " seketika singto krist menyadari sesuatu bersamaan

"Oh Apa phi mikir hal yang sama kek aku?" Tanya krist ke singto

"Gak mungkin kan ya?" singto

"Harusnya sih" krist

"Gun mau kemana?" Tanya singto melihat gun yang tiba tiba akan beranjak dari tempat duduknya

"Nyari phi Off" ucap Gun sambil menghubungi seseorang di telpon
.
.

"Hallo Phi Arm sama Phi Off?" Tanya gun di telpon

.
.

Gun yang mengetahui keberadaan mereka datang menghampirinya yang sedang berada di rooftop bersama Arm dan tawan

"Maaf tapi apa phi arm sama phi tay bisa tinggalin kita sebentar" pinta gun serius

"Oh okay" ucap Arm sambil menarik tay ikut dengannya

.
.

"Kenapa phi lakukan itu kita sudah tidak ada kontrak apapun phi gak usah berpura pura baik padaku. Phi bilang ke CEO untuk mundur dari project agar aku tidak membayar pinalti kan" Tanya Gun marah

....

"Aku kira setidaknya kamu mengenaliku walaupun orang lain tidak, tapi aku salah dan egois berpikir seperti itu. Apa kamu segitu tak sukanya dengan sikapku padamu" tanya Off sambil membuang puntung rokok di selah jarinya

"Iya aku tidak menyukainya. Aku sangat membancinya, dan juga membenci diriku seperti ini" Ucap Gun

"Apa ini karena asumsi buruk terhadapmu belakangan. Apa karena itu?"

"IYA!! aku sangat muak dengan hal itu" Gun dengan nada yang tinggi

"Itu hanya asum"

"AKU!!! aku belum selesai bicara" Teriak gun tiba tiba

"Aku muak dengan orang orang yang mengatakan aku seharusnya tidak dekat dengan Phi. Karena disisi lain aku ingin selallu dekat dengnmu tapi aku tidak ingin kamu terluka lagi seperti waktu itu, aku tidak ingin kamu seperti seseorang di masa laluku" lanjut Gun dengan suara gemetar dan air mata yang turun perlahan di pipinya membuatnya menundukan kepalnya

"Gun..." Off mendekati gun dengan 1 langkanya

"Apa phi menyukaiku ku?... berhentilah bersikap baik padaku, karena aku menyukaimu" ucap gun pelan

"Apa yang kamu katakan barusan?" Tanya off yang terdiam di tempat

"phi selalu baik padaku dan itu semua karena kontrak kan?. jadi kumohon sekarang jangan membuatku binggung dengan sikap baikmu" tambah Gun kali ini dengan menatap langsung mata orang itu menatap off

"Aku gak bermaksud seperti itu" Off kembali melangkah maju

"Aku sudah selesai Terima kasih sudah mendengar dan aku harap phi ngerti" ujar gun kemudian berbalik untuk pergi dari situ

Gun yang sudah puas melupakan kesalnya membuka pintu rofftop untuk pergi tapi sektika tangan Off menahan pintu itu untuk terbuka

Satu tangan off menghalangi gun untuk keluar dari jangkauan padangannya membuat gun terperangkap di antara pintu di belakangnya dan Off yang ada di depannya

MEMORY LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang