CH 17 ( Mistake )

122 19 0
                                    

"Giliranku sekarang ! Dengar aku tidak sebaik itu, dan juga aku tidak memperlakukan orang lain sama seperti perlakuanku padamu" ungkap Off sangat serius

Didepannya Gun hanya diam tidak bisa bergerak karena terhalang kedua tangan Off di samping kiri dan kanannya. Melihatnya tidak berdaya Off menggenggam leher gun dan membuat dagunya ikut terdorong ke atas

"Akan ku perlihatkan padamu" Ucap Off dengan suaranya yang dalam dan pelan dan kemudian mencium Gun secara paksa dan tiba tiba.

Gun yang kaget memberontak untuk lepas dari cengkraman Off, sekuat tenaga gun mencoba mendorongnya tapi tenaga off terlalu kuat untuk tubuhnya yang kecil dan pada akhirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gun yang kaget memberontak untuk lepas dari cengkraman Off, sekuat tenaga gun mencoba mendorongnya tapi tenaga off terlalu kuat untuk tubuhnya yang kecil dan pada akhirnya

"AAAAWW" Teriak Off setelah Gun mengigit bibirnya karena kesal.

"Apa kau anjing kenapa mengigitku" ucap Off yang belum melepaskan tangannya dari Gun

"Sakit. Leherku sakit" ucap Gun

"Sorry Gun dan juga Aku bersikap baik dan semua hal yang aku lakukan terhadamu itu karna.."

PLAAAK.. ( Tamparan )

Sesaat setalah Off melepas tangannya dia langsung di sambut dengan tamparan Gun di pipinya tapi di saat yang sama dia merasa bersalah menapar off dengan kuat

"AAAWW" Teriak Off lagi

"Kamu sangat ingin membunuhku ya?" Tanya Off

"Maaf apa sakit sekali?" Ucapa gun yang ragu ragu untuk menyentuh Off

"Kamu bercanda?" Off

"Lagian kenapa phi sangat kasar barusan" Gun

"aku lepas kendali masalahnya bukan itu sekarang ini soal kontrak. Itu hanyalah alasan agar aku dekat sama kamu, aku menyukaimu sajak lama" ungkap Off

Gun terdiam

"Ku bilang aku menyukaimu. Bukan sebagai partner, teman, adik atau kenalan"

Suasana menjadi hening saat itu juga, bahakan suara klakson mobil dan riuh di jalanan terdengar jelas sampai ke rooftop

.
.

"Gun apa sudah selesai kalian gak berantem kan?" Suara Arm di balik pintu
"Off jangan kasar kasar sama nong Gun" tambah Tay

Pintu rooftop itu pun terbuka gun keluar lebih dahulu melewati Arm dan Tay begitu saja. Keduanya yang penasaran langsung menghampiri sahabat mereka.

"Kenapa apa yang terjadi?" Arm
"Kau apaiin gun lehernya merah. Kau gak rencana bunuh dia kan karna di tolak?" Tay

"Pala kau" Ucap arm memukul kepala tay

"Itu bibir sama pipi kau kenapa kalian saling pukul" Tay
"Diem dulu" Arm

"Gak tau" Ucap Off kemudian pergi meninggalkan mereka berdua

.
.
.

Di tempat lain gun sedang terburu buru menabrak Godji yang sedang bersama nook

"Eh sorry" ucap gun

"Eh bentar mo kemana?itu lehermu kenapa?" Tanya godji menahan Gun

"Bukan apa apa" jawab gun sambil menutupinya dengan kedua tangan dan melanjutkan jalannya

"Perasaan tadi ga ada bekas itu waktu ganti baju" Nook

"Nook kau liat Gun?" Tanya Off yang tiba tiba datang
"Lah bibirmu kok berdarah" ucap Godji

"Kesana ke toilet maybe eh tapi mo ngapain" nook mencoba menghalangi Off
"Aku punya urusan dengannya minggir" Jawab Off
"Gak! Kalo kamu mau brantem lagi sama dia" nook

Tanpa kata Off menatap nook dengan mata yang sinis

"Yaaudah sana pergi" Nook

Off menyusul gun yang berada di dalam salah satu bilik di toilet

"Aku tau kamu di dalam. Keluar dan kita bisa bicarakan ini baik baik" Bujuk Off

"Kenapa aku? Kenapa phi menyukaiku?" Tanya Gun dari balik bilik

"Kalau gitu jadi pacarku kamu bakal tau kenapa, bagaimana?" Ucap Off

"Apa tidak ada tempat lain yang lebih layak untuk menanyakan hal itu. Ini toilet" gumam Gun

"Apa? Aku gak bisa mendengarmu dengan jelas" Off

Gun akhirnya kaluar menampakkan dirinya

"Ini Toilet tau kan?" Gun
"Mau pacaran denganku atau kucium kau disini sampai orang lain melihat kita"

"Bajingan psychopath"
"Itu bukan jawaban"

"Setidaknya beri aku waktu untuk berpikir" Gun

"Oke besok malam jam 7 di Mezzaluna restaurant" Off

.
.
.

Sebuah pengakuan yang Gun terimah hari itu membuatnya tidak bisa tidur semalaman, dia bahkan ragu untuk menemui Off sampai tidak terasa gelap sudah beganti terang.

Hari itu pikiran gun sangat kacau, matanya yang merah menandakan dia tidak tidur sama sekali dimana sesampainya di kantor dia langsung membaringkan badanya di sofa ruangan godji setelah seharian keluar menjadi bintang tamu acara dan show

"Tidur aku tau kamu capek" ucap Godji

"Ini jam berapa?" Tanya gun
"07:40 kenapa?" Jawab godji

"APA?" Teriak gun kaget panik

"Kenapa?" Tanya godji yang ikut panik

"Ah Gak mungkin juga dia nungguin"
"Kamu punya janji? Udah pergi aja"
"Gak ah capek"

"Eh kamu dah liat belum Vidio project buat hari Anak belum?" Tanya Godji

"Harus ya nanti juga di upload kan di YouTube" Gun
"Bukan itu liat deh foto nya Off waktu kecil kurus banget" godji menunjuk Gun vidio yang sedang dia edit di kompiternya untuk project hari anak

"Ini siapa katamu?" GUN

"OFF jumpol" godji

Betapa kagetnya gun melihat wajah anak di masa lalu yang terus muncul dalam mimpinya adalah orang yang dia kenal selama ini.

"Sial. Aku harus pergi sekarang" Gun pamit setelah melihat jam berada di angka 08.00

MEMORY LINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang