Renjun POV
Aku mengejapkan mata, melihat sekelilingku yang terasa asing. Otakku cukup lama memproses, sampai akhirnya aku sadar jika aku di apartemen Jaehyun hyung
Aku langsung beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, aku kembali mengalahkan rekor dikamar mandi tercepat. Hanya 20 menit dan aku sudah siap sekarang
Aku mengandalkan insting untuk mencari dimana Jaehyun hyung berada, bau harum masakan membuat perutku semakin meraung meminta makan
"Kau sudah rapi, duduklah.... Hyung sudah menyiapkan makanan" ia meletakkan scramble eggs dihadapanku
"Infused water masih di kulkas, tolong ambilkan" aku beranjak dari tempatku menuju kulkas, mengambil jar berisi infused water dan membawanya ke meja makan
Hyung terlihat semakin keren saat memasak didapur, sungguh aku tak menyangka seseorang biaa terlihat keren didapur
"Renn..." Aku tersadar dari lamunanku, tapi aku kembali menunduk ketika sadar jarak kami sangat dekat
"Aahhh.. hyung selamat pagi" ucapku dengan senyum kecil, aku merasa bodoh menyapanya setelah melamun
"Pagi" ia mengacak-acak rambutku, aku hanya bisa cemberut memegang rambutku yang sudah berantakan. Perlu waktu untuk membuat rambutku tampak baik
Kami makan dengan tenang, aku ataupun hyung tak berniat membuka percakapan selama waktu makan. Sesungguhnya aku masih merasa canggung didekatnya, bagiku ia masih terasa asing
"Apa rencanamu hari ini?"
"Belum ada, mungkin hanya bersantai di rumah" ucapku
"Mau menemani hyung membeli kado? Sahabat hyung akan menikah dalam waktu dekat"
"Tidak masalah, tapi.... Aku belum membawa baju ganti"
"Pakai baju hyung dulu dan nanti kita beli atau kita kembali ke rumahmu?"
Entah mengapa aku merasakan detak jantung yang cepat ketika hyung menggunakan kata "kita" untuk menjelaskan mengenai aku dan hyung
"Akan memakan waktu jika hyung mengantarku pulang"
"Kita cari baju yang pas untukmu" aku hanya mengangguk kecil dan mengikutinya menuju walk in closet. Ia mulai mengeluarkan beberapa bajunya yang terlihat kecil
"Coba ini Ren" ujarnya, aku langsung menganti bajuku disana
"Bagaimana hyung?" Tanyaku padanya
"Lain kali gantilah baju di luar atau setidaknya dikamar mandi... Jangan seperti ini lagi Ren, hyung tidak mau ada yang salah paham" ia menghembuskan nafas dengan berat, aku mulai paham apa maksud pembicaraan hyung
Aku menganti bajuku di tempat, aku melihat hyung yang terkejut dan langsung membalik badan. Tindakan nekatku tentu salah, harus ku akui aku lupa pria di hadapanku adalah Jaehyun hyung bukan Jeno. Sial aku jadi mengingatnya lagi
"Jangan terlalu terbuka, hyung tak ingin ada pria lain yang melihat collar bone indah milikmu" ucapnya sembari mengancingkan dua kancing bajuku, menyisakan satu kancing paling atas
"Apa hyung tergoda" ucapku sembari mengaitkan kedua tanganku di lehernya dan mengedipkan sebelah mataku
"Jangan menguji seseorang Ren..."
"Aku percaya pada hyung"
"Hyung berusaha menjagamu, tapi jangan melewati batas Ren"
Aku kembali terhanyut dengan situasi, sejujurnya aku mulai nyaman untuk berada di dekat Jaehyun hyung. Aku merasa aneh, sungguh aku sadar jika waktu baru berjalan 3 hari dari kematian Jeno terlebih aku baru dekat dengan Jaehyun hyung. Tapi rasanya aku seperti mengenalnya lebih lama, rasa nyaman yang asing membuatku seakan lupa dengan kesedihanku
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...