Jaehyun POV
Aku seperti bersenang-senang diatas penderitaan orang lain, mendekati Renjun ketika hari berkabung Jeno belum juga usai. Aku seperti hyung yang jahat, tapi dilain sisi aku merasa hanya ini kesempatanku untuk bisa dekat dengannya
"Jaehyun....." Aku menoleh kebelakang dan melihat siapa yang memanggilku
"Johnny hyung" aku memanggilnya dan menunggunya menghampiriku
"Sudah lama kita tidak minum-minum, apa kau sudah memiliki rencana malam ini?" Ujarnya, bukan pilihan yang buruk. Terlebih memang sudah lama kami tidak bertemu diluar jadwal kerja
"Tidak, siapa saja yang ikut?"
"Seperti biasa, dengan Taeyong dan Yuta juga Taeil hyung"
"Apartemen atau Bar?" Tanyaku lagi
"Sebaiknya apartemen Taeyong, aku tak ingin mendapat ceramah dari Ten"
Kamipun memasuki mobil dan pergi menuju apartemen Taeyong hyung, selain apartemen miliknya berlokasi strategis. Kenyataan jika hanya aku dan Taeyong hyung belum memiliki pasangan membuat apartemen milik kami menjadi basecamp
Apartemen milik Taeil hyung jelas sudah di blacklist semejak bunny kesayangannya pindah kesana, sedangkan Johnny Hyung tidak akan rela kami sering melihat tubuh Ten. Ten tidak peduli siapapun yang berkunjung ke apartemen, tetapi kenyataan ia sering menggunakan pakaian minim membuat Johnny overprotektif
Mobilku sudah terparkir di basement apartemen Taeyong hyung, aku dan Johnny menaiki lift pribadi untuk mencapai penthouse milik Taeyong hyung
Deting lift berbunyi dan pintu terbuka, aku mulai memasukkan pin untuk bisa masuk kedalam. Taeyong sudah terbiasa menerima kami, hingga ia dengan mudah memberikan pin penthousenya itu
Aku memilih untuk duduk di sofa sedangkan Johnny langsung membuka lemari berisi wine yang emang ia simpan disana. Aku mendengar Johnny memberi kabar pada Ten hyung jika ia tidak pulang malam ini, kemudian ia mengabari Taeyong hyung jika ia dan aku berada di penthousenya
"Kau terlihat bahagia dan menyesal disaat bersamaan, apa yang terjadi?" Ujar Johnny hyung sembari mengesap wine miliknya
"Aku tidak tertarik untuk mengulang ceritaku, aku akan bercerita saat semua lengkap" ujarku sambil menuang wine ke gelas milikku
"Apa ini mengenai takdir?"
"Kita bahas nanti hyung"
"Ayolah Jung, aku sudah terlalu penasaran"
"Kau bisa menanyakannya sepuasnya nanti hyung" aku masih berpegang teguh untuk tak menceritakannya sekarang
"Kau tau.... Kau sangat aneh, membantu kami menemukan takdir kami tapi tidak bisa menemukan takdirmu sendiri" Johnny hyung goyangkan gelasnya pelan
"Kau salah hyung, aku menemukannya jauh sebelum bertemu dengan kalian" pada akhirnya aku mengatakannya lebih dulu
"Fucking Shit!!!!!!" Ia meletakkan gelasnya dengan keras ke meja dan menatapku tajam
Kedatangan Taeyong hyung, Taeil hyung dan Yuta hyung membuatku sedikit bisa bernafas lega
"Sepertinya ada hal penting sampai kau meminta kami datang, Johnny" ujar Taeyong hyung
"Dia menyembunyikan sesuatu dari kita" ujar Johnny hyung mengangkat dagunya
"Tidak mungkin Jaehyun menyembunyikan sesuatu, dia saja Workaholic" ujar Taeil hyung
"Mungkin saja ia menyimpan sebegitu besar sampai menjadikan workaholic sebagai pelampiasan ujar Yuta hyung
"Aku akan menyiapkan makanan dan Jaehyun.... Ceritakan dengan detail" ujar Taeil hyung menodongkan jari telunjuknya padaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...