Jaehyun POV
Musim semi telah tiba aku melihat kalender dan menemukan lingkaran merah disana
14 Februari....
Aku tak berekspektasi tinggi ia akan mengucapkan selamat ulang tahun padaku, aku tak yakin pernah membahas hal ini dengannya. Lagipula entah valentine ataupun ulang tahun sama saja bagiku selama bersama dengannya
Aku mencoba menghubunginya mengajaknya untuk makan siang dan makan malam bersama
[Selamat valentine Reennn... njunieee]
[Selamat valentine juga hyung, aku baru mau menelponmu]
[Apa hari ini kau sibuk]
[Aku sudah menyelesaikan semuanya kemarin]
[Aku ingin mengajakmu makan siang dan mencuri waktumu untuk bersenang-senang]
[Hyung tidak sibuk?]
[Aku tak mungkin mengajakmu jika aku sibuk]
[Baiklah... Kapan kita akan pergi?]
[Hyung akan menjemputmu jam 10, apa kau keberatan?]
[Tak ingin lebih pagi untuk menumpang sarapan ditempatku?] Tawaran yang tentu saja tidak mungkin aku tolak
[Jam 8 aku kesana]
[Oke.... Nanti hyung langsung masuk saja jika aku tak juga membukakan pintu]
[Sampai bertemu nanti]
[Ya... Hyung]
Telpon berakhir, aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Tak lupa aku memyiapkan buket bunga tulip dan sebuah kalung untuknya sebagai hadiah valentine
Jantungku bekerja lebih cepat dari biasanya, aku masih sibuk memilih pakaian yang akan aku pakai hari ini
Sial apa aku tak punya baju bagus... Bagaimana bisa hanya ada jas, kemeja dan pakaian formal lainnya
Sepertinya aku akan meminta Renjun untuk membantuku membeli pakaian. Pilihanku jatuh kemeja putih santai dengan mantel, aku bergegas memakainya dan pergi ke tempat Renjun
Aku hampir lupa untuk meletakkan buket dan hadiah itu, aku masuk lift dan menuju basement untuk meletakkan kedua benda itu dan kembali ke atas menuju tempat Renjun
Aku memastikan tampilanku tak berantakkan sebelum menemuimya, aku mengetuk pintu lebih dulu. Untuk ketiga kali Renjun tak juga membuka pintu, akhirnya aku berinisiatif untuk masuk dengan memasukkan pin
"Ren... Hyung masuk" ucapku
Aku mencari Renjun dan tak menemukannya, hanya ada makanan yang terhidang di atas meja. Aku mencoba mencarinya dan tak menemukan tubuh pria manis itu
Aku tak sengaja mengintip di ruang kerja Renjun, ia biasa berada disana untuk melukis dan mengerjakan desain kliennya. Sebuah lukisan tertutup menarik perhatianku, saat aku hendak membuka lukisan itu
Renjun memanggilku....
"Hyung...?"
Aku membatalkan niatku membuka kain itu, aku melangkahkan kakiku meninggalkan ruangan ini dan berjalan menuju Renjun
"Maaf tadi hyung langsung masuk" ucapku setelah duduk di meja makan
"Tidak masalah, hyung juga tau pinnya juga" ucap Renjun sembari mengoles roti bakarnya
"Jangan hanya memakan sepiring roti, makanlah lebih banyak"
"Perutku tak sanggup makan terlalu banyak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...