Jaehyun POV
Aku tersentak dari tidurku, sial... Aku tertidur hingga waktu menunjukkan pukul 7 pagi, aku bergegas membuka pintu ruang kerjaku dan terkejut melihat Renjun yang hendak mengetuk pintu
"Aku baru saja mau membangunkan hyung"
"Maaf Ren aku ketiduran" ucapku merasa bersalah
"Aku sudah menyiapkan bekal kita nanti, sebaiknya hyung bersiap-siap"
Aku hanya mengangguk dan bergegas masuk ke dalam kamar untuk bersiap-siap. Seharusnya aku membuat Renjun terkejut, nyatanya segala persiapan Renjun yang menyiapkan
Aku mempercepat mandiku dan memakai pakaian santai, musim semi membuatku memilih pakaian yang cukup tipis. Meski tetap aku membawa mantel karena sisa musim dingin masih sedikit terasa
Meja makan penuh dengan hidangan English breakfast, aku melihat tumpukkan kotak berisi makanan yang cukup tinggi
"Ren... Apa tidak kebanyakan?" Ucapku
"Kita bisa berbagi, mungkin saja ada orang yang membutuhkan makanan selain kita" aku sedikit tak yakin, mengungat tempat reservasi yang aku pilih adalah tempat dengan privasi tinggi
"Hyung terlihat tampan dengan pakaian santai" aku langsung tersedak mendapat pujian darinya
Renjun langsung panik dan mengulurkan segelas air putih padaku, aku meneguk dengan cepat hingga tandas
"Lain kali beri aba-aba jika memujiku Ren"
"Tidak akan seru jika aku memberi aba-aba lebih dulu"
"Dasar jail" ucapku mencubit pipi mochi miliknya
Aku membereskan piring dan gelas yang kami gunakan, sedangkan Renjun mulai menganti bajunya. Aku segera membawa tumbukan bahan bbq kedalam mobil
Kapan Renjun menyiapkan segalanya, aku semakin merasa tak enak padanya. Bagian belakang mobilku mulai penuh, tak lama Renjun menyusul dengan membawa kotak piknik terakhir
"Bersiap camping?" Ucapku
"Siap!!!" Ucapnya memberi hormat padaku
Ia langsung duduk disebelahku, mulai memasukkan lokasi tujuan kami. Rute mulai terlihat dan Renjun kembali memutar lagu untuk mengiringi perjalanan kami
Lokasi perkemahan yang kami tuju masih di wilayah seoul, aku masih belum berani membawanya menginap terlalu jauh. Alasan paling penting adalah besok hari ulang tahunnya, aku tak tau apa rencananya besok. Hingga aku berusaha untuk tidak membuatnya kelelahan
Suara lembut mengalun dengan indah, jiwa seni miliknya memang tak bisa terelakkan. Aku suka bagaimana tangannya mengoreskan kuas pada canvas kosong, bagaimana tubuhnya dengan mudah bergerak mengikuti alunan musik, dan bagaimana suaranya terdengar indah ketika ia bernyanyi
Bagiku kata sempurna seakan melekat dengan pas pada dirinya, terlebih ketika aku mengambil foto dirinya
Terkadang aku merasa takut, bersaing dengan pria lain untuk mendapatkan Renjun. Pria mana yang tak tertarik dengan Renjun?
Aku sering mendengar banyak yang mengagumiku, mengatakan jika aku adalah pria yang sempurna dan orang yang menjadi pendampingku adalah orang yang beruntung
Namun, apakah mereka pernah bertemu dengan Renjun dan mengenal Renjun. Mungkin mereka akan langsung berpaling dan berbalik menjadi sainganku untuk mendapatkannya
Benang merah yang mengikat kami semakin jelas, takdir itu masih berjalan sebagaimana mestinya. Aku cukup lega mengetahui kami masih di takdirkan untuk bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
Red String
RomanceSetiap orang tercipta berpasang-pasangan, tidak ada yang bisa menebak takdir yang telah dirancang sedemikian sempurna. Benang merah yang melingkar dijari kelingking mengikatmu pada pasangan hidupmu, tiada yang tau seperti apa pasanganmu kelak. Apa...