" LEE MIN HO, ikuti aku..." Bae Anna menutup pintu cukup keras setelah beberapa saat membukanya dengan tergesa.
Lelaki yang dipanggil masih mematung sampai seorang rekannya menepuk bahunya dan mengatakan bahwa sebaiknya Min Ho mengikuti wanita yang tampak marah tersebut.
Keluar dari ruangan staf, Lee Min Ho menemukan Anna berdiri di koridor, membelakanginya. Baru selangkah dia akan memperpendek jarak sebuah tamparan sangat keras menyarang di pipi Min Ho dengan telak.
" Yaaa... Ada apa lagi ini, bukankah semua sudah berakhir..." Desis Min Ho menahan amarah memegangi pipinya yang berdenyut. Anna menjuruskan tatapan penuh penghakiman sedangkan Lee Min Ho kembali bersikap tenang, seolah telah terbiasa akan hal itu.
" Bisa- bisanya kau kirim itu? Bukankah kita sudah sepakat. Kau yang memberikan apartemen sebagai kompensasi, bukan aku yang minta. Kenapa? Karena kau ingin segera mengakhiri situasi itu. Ya, kan? " Anna tak bisa menahan bongkahan emosinya, dia sudah mencoba bersabar. Sebagai yang dicampakkan dia telah berusaha berdamai dengan situasi. Namun ketika ommanya mengabari bahwa Lee Min Ho menghendaki pembagian atas apartemen mereka, Anna meradang. Bukan tanpa alasan, namja di depannya telah mengkhianati kesepakatan mereka. Bahkan Min Ho menutup mata bahwa Anna-lah yang seharusnya memiliki bagian terbesar, sebab dia menanggung 80% dari semua harga beli. Pembagian 50- 50, cih... apakah itu masuk akal.
" Memang awalnya kupikir itu menjadi hakmu, tapi hidup berumah tangga ternyata tak semudah itu. Istriku menginginkannya... Jadi kau harus mau menjual apartemen itu dan kita bagi rata..."
" Kau tolol atau apa... Bahkan kau tidak pernah tulus meminta maaf. Kau bajingan tengik paling menyebalkan..." Manik mutiara pekatnya sudah mulai berkaca- kaca. Lima tahun mereka menjalin hubungan, dan semua berakhir begitu saja. Masih sangat jelas di benak Anna bagaimana ia dicampakkan dengan sangat tragis.
Mereka berdua telah merencanakan pernikahan, sebulan lagi dan semuanya hampir disiapkan bila saja omma Anna tidak mengabari bahwa pihak pemilik gedung pernikahan mengatakan bahwa Lee Min Ho belum menyetorkan uang muka padahal telah mencapai tanggal akhir pembayaran. Dan seperti badai di lautan yang datang bergulung- gulung, semua ikut menanyakan hal yang sama. Pihak katering, wedding organizer, perancang busana, bahkan undangan yang siap cetak pun dibatalkan secara sepihak.
Ada apa ini?
Anna yang kala itu sibuk dengan promosi album terbarunya menyempatkan datang ke tempat tunangannya itu sekedar untuk menemukan titik terang.
Sepasang sepatu wanita. Menggeser tempat sepatunya biasa diletakkan.
Anna mulai kehilangan pegangan.
Ditambah suara- suara desahan menjijikkan yang saling bersahutan berhasil mendobrak pertahanannya, Anna perlahan meruntuh. Padahal Anna selalu meyakinkan dirinya bahwa Lee Min Ho adalah pria setia.
Berjalan terhuyung- huyung semakin mendekati suara yang bersumber dari kamar Lee Min Ho, Bae Anna dibuat tercengang menyaksikan bagaimana namja tak berperasaan itu bersenggama dengan kekasih gelapnya.
Anna mematung dalam tangis.
Bahkan Lee Min Ho tidak berusaha mengejarnya ketika dia mencoba berlari menerobos hujan.
Rinai itu sebagai penanda betapa hatinya telah tergores begitu perih...
Sebagaimana hujan semalam, hubungan mereka berakhir begitu saja. Dan yang paling mengerikan namja ini langsung menikahi selingkuhannya tanpa peduli bagaimana hancurnya Anna. Apakah tak ada sedikitpun penyesalan dalam diri lelaki ini, apa arti lima tahun hubungan mereka.
" Aku sudah meminta maaf sekali, dan kurasa itu cukup mewakili penyesalanku. Jangan bahas apapun tentang masa lalu, sekarang hanya lakukan apa yang tertera pada surat kontrak yang kukirim."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfict of NamZy
FanfictionNam Joo Hyuk ❤ Bae Suzy akan mengisi setiap bagian cerita- cerita fiksi yang akan kutulis. mereka adalah sumber isnpirasi dan berharap suatu saat benar- benar mendengar kabar keduanya menjalin hubungan....