🌸
Kuparkir mobilku tak jauh dari gereja Santa Maria, kulihat jam tanganku sudah menunjukkan pukul dua siang. Seseorang terdengar mengetuk pintu mobil, ternyata dia Bae Suzy gadis yang memang kutunggu- tunggu kedatangannya. Suzy meletakkan payungnya di belakang mobil karena saat ini suasana begitu mendung dan hujan lebat. Kubantu Suzy menyeka wajahnya yang basah, namun dia memaksa mengambil sapu tanganku dan menyeka wajahnya sendiri.
Aku menghela nafas pelan, kembali bersandar di kursi kemudi menatap ke depan pada guyuran hujan yang membasahi kaca mobilku. Tak berapa lama mulai kujalankan mobilku menuju ke sebuah hutan di pinggir kota. Suasana sepi tiba- tiba menyelimuti. Hanya bunyi rintik hujan yang membentur badan mobil menimbulkan bunyi khas hujan yang menemani kami.
" Aku dan Lee Sung Kyung menikah dua tahun lalu karena perjodohan. Kami tak sama- sama kenal sebelumnya dan di awal pernikahan kami berlaku selayaknya teman. Sung Kyung tak mengikatku, dia membebaskanku yang memang berjiwa petualang. Setelah beberapa bulan pernikahan aku meninggalkan Sung Kyung dan pergi ke Athena, selama setahun....."
Suzy masih menunduk, tapi dia jelas sedang mendengarkanku.
" Hingga beberapa bulan yang lalu aku dipaksa pulang ke Korea karena orang tua kami menginginkan kami untuk segera memberi mereka cucu....." Kini Suzy menoleh menatapku, dia terlihat ingin bicara namun urung. Yang ada Suzy hanya mendesah pelan dan kembali terdiam. Kini matanya ikut menyaksikan hujan yang seolah tak mau berhenti membasahi bumi.
" Aku sudah berusaha menuruti kemauan orang tua kami , tapi istriku tak juga kunjung hamil. Merasa ada yang salah, kami memutuskan memeriksakan diri ke dokter dan ternyata......"
Apakah aku harus memberi tahu Suzy?? Apakah ini sesuatu yang bisa kubongkar pada orang lain?? Tapi Suzy bukan orang lain, dia seseorang paling berharga dalam hidupku.
" Aku tak bisa memiliki keturunan. Aku dinyatakan menderita infertilitas oleh dokter, Suzy ah......" Sangat susah mengucapkan pil pahit ini. Tapi aku tak mau mencoba menyimpan apapun dari Suzy, cepat atau lambat Suzy pasti akan tahu juga.
Kuhapus air mataku yang dengan bodohnya jatuh membuatku tak terlihat tegar. Saat tangan Suzy berusaha menggenggam tanganku.
" Joo Hyuk sshi.... Aku tahu kau pasti sangat terpukul, tapi itu tak mengubah apapun. Kau tetaplah sempurna di mataku.....Baik itu kau bisa memberiku keturunan atau tidak bagiku tak masalah, asal bersamamu aku sudah bahagia....." Tatapan Suzy membuatku terharu, buncahan emosi yang menghinggapi hatiku karena sebuah keteguhan hati darinya membuatku luluh. Dia memang gadis yang selama ini kunanti.
Kudekati Suzy, kucium bibirnya yang indah itu, betapa aku merindukan gadis ini, betapa aku mencintai gadis ini, kukatakan itu lewat ciumanku. Kuajak lidah Suzy berpagutan di rongga mulutnya. Kuraba tubuhnya yang langsing dan seksi masih dari balik gaun one piecesnya.
" Nam Joo Hyuk sshi..... aku mencintaimu... tidak bisakah kita tetap bersama??" Suzy menangkup wajahku, sejenak menarik diriku agar menatapnya, dia berkaca- kaca terlihat sungguh berharap dengan hubungan kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanfict of NamZy
FanfictionNam Joo Hyuk ❤ Bae Suzy akan mengisi setiap bagian cerita- cerita fiksi yang akan kutulis. mereka adalah sumber isnpirasi dan berharap suatu saat benar- benar mendengar kabar keduanya menjalin hubungan....